Ikan Tuna Jayapura: Potensi Besar, Dorongan Pemkab Jadi Produk Unggulan Nasional

Pemkab Jayapura mendorong pengolahan ikan tuna sebagai produk unggulan kelautan, memanfaatkan potensi melimpah dan meningkatkan kesejahteraan nelayan melalui pelatihan, bantuan, dan akses pasar.

Pemerintah Kabupaten Jayapura, Papua, tengah gencar mendorong pengolahan ikan tuna sebagai produk unggulan kelautan. Langkah ini didorong oleh potensi sumber daya laut yang melimpah di wilayah tersebut, khususnya ikan tuna yang menjadi hasil tangkapan utama nelayan setempat. Inisiatif ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir dan mengangkat perekonomian daerah.

Penjabat Bupati Jayapura, Samuel Siriwa, menyatakan komitmen pemerintah daerah untuk menjadikan sektor kelautan dan perikanan sebagai pilar utama pembangunan ekonomi. Hal ini didasarkan pada kenyataan melimpahnya potensi ikan tuna di perairan Kabupaten Jayapura. "Kabupaten Jayapura memiliki kekayaan laut melimpah, dan ikan tuna merupakan salah satu hasil tangkapan utama nelayan, oleh karena itu kami upayakan agar diolah menjadi produk unggulan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita di pesisir," ujar Samuel Siriwa di Sentani, Jumat (21/2).

Dukungan nyata diberikan Pemkab Jayapura kepada pelaku UMKM di bidang pengolahan ikan. Berbagai program pelatihan, bantuan alat pengolahan, dan perluasan akses pasar akan menjadi fokus utama untuk memastikan produk olahan ikan tuna dari Kabupaten Jayapura mampu bersaing, baik di tingkat nasional maupun internasional. Langkah ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kualitas dan inovasi produk olahan ikan tuna.

Saat ini, berbagai jenis olahan ikan tuna telah diproduksi oleh masyarakat, mulai dari abon ikan tuna, tuna asap, bakso tuna, sosis, hingga nugget. Namun, pemasaran produk-produk tersebut masih terbatas di kalangan masyarakat lokal. Hal ini disebabkan karena sebagian besar produk belum mengantongi sertifikasi halal dan izin edar dari BPOM.

Pemkab Jayapura menyadari pentingnya sertifikasi halal dan BPOM untuk meningkatkan daya saing produk olahan ikan tuna. Oleh karena itu, pemerintah daerah berkomitmen untuk mendorong para pelaku UMKM untuk memperoleh sertifikasi tersebut. Dengan demikian, produk olahan ikan tuna dari Jayapura dapat menembus pasar yang lebih luas dan meningkatkan nilai ekonominya.

Selain sertifikasi, inovasi dan peningkatan kualitas produksi juga menjadi kunci utama. Pemkab Jayapura akan terus memberikan pelatihan dan pendampingan kepada para pelaku UMKM agar mampu menghasilkan produk olahan ikan tuna yang berkualitas tinggi dan memiliki daya tarik tersendiri di pasar.

Untuk mencapai tujuan menjadikan olahan ikan tuna sebagai produk unggulan, Pemkab Jayapura telah merumuskan beberapa strategi. Strategi tersebut meliputi:

• Pemberian pelatihan dan pendampingan kepada pelaku UMKM: Pelatihan ini akan mencakup berbagai aspek, mulai dari pengolahan ikan tuna hingga pemasaran produk.
• Bantuan alat pengolahan: Pemkab Jayapura akan memberikan bantuan berupa alat-alat pengolahan ikan tuna yang modern dan efisien.
• Pengembangan akses pasar: Pemkab Jayapura akan membantu pelaku UMKM dalam memasarkan produk olahan ikan tuna mereka, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
• Pendampingan perolehan sertifikasi halal dan BPOM: Pemkab Jayapura akan memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM dalam proses perolehan sertifikasi halal dan izin edar dari BPOM.

Dengan strategi yang komprehensif ini, diharapkan olahan ikan tuna dari Kabupaten Jayapura dapat menjadi ikon kuliner daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Pemerintah daerah berkomitmen untuk memastikan nelayan dan pengusaha pengelolaan ikan mendapatkan harga yang layak dan memiliki pasar yang stabil.

Keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada upaya pemerintah, tetapi juga pada peran aktif para pelaku UMKM. Inovasi, peningkatan kualitas produk, dan kepatuhan terhadap standar keamanan pangan menjadi kunci utama dalam mewujudkan cita-cita menjadikan olahan ikan tuna Jayapura sebagai produk unggulan nasional.