INAGA Dorong Efisiensi Pengembangan Panas Bumi Nasional
Asosiasi Panas Bumi Indonesia (INAGA) mendorong efisiensi pengembangan panas bumi nasional melalui inovasi teknologi dan kolaborasi untuk memperkuat ketahanan energi Indonesia.
Jakarta, 18 Mei 2024 - Indonesian Geothermal Association (INAGA) atau Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API) mendorong upaya efisiensi dalam pengembangan panas bumi nasional. Inovasi teknologi dan kolaborasi antar berbagai pihak menjadi kunci utama dalam memperkuat ketahanan energi Indonesia secara berkelanjutan. Hal ini disampaikan dalam keterangan resmi di Jakarta.
Ketua Umum INAGA/API, Julfi Hadi, menekankan komitmen asosiasi dalam mendorong pemanfaatan energi panas bumi melalui pendekatan inovatif dan kolaboratif. Komitmen ini diwujudkan melalui Focus Group Discussion (FGD) Teknologi yang baru saja digelar di Bandung, Jawa Barat. FGD ini bertujuan untuk menjadi wadah diskusi strategis, pertukaran pengetahuan, dan penguatan sinergi antar pemangku kepentingan dalam pengembangan teknologi panas bumi.
Percepatan pengembangan teknologi menjadi sangat penting untuk mendukung target transisi energi nasional. FGD tersebut diharapkan dapat menjadi sarana pembaruan teknologi dan pengoptimalan biaya melalui kolaborasi. Tujuan utamanya adalah menciptakan kesepakatan jangka panjang yang saling menguntungkan antara pengembang panas bumi dan pemasok teknologi, sehingga energi panas bumi menjadi lebih kompetitif dan memaksimalkan potensi pasarnya. "Inisiatif ini diambil untuk mendukung energi panas bumi menjadi lebih kompetitif dan memaksimalkan potensi pasar panas bumi," kata Julfi Hadi.
Pentingnya Sinergi Regulasi, Investasi, dan Teknologi
Direktur Panas Bumi dan Direktorat Jenderal Energi Baru dan Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Gigih Udi Atmo, menegaskan dukungan pemerintah terhadap sinergi antara regulasi, investasi, dan teknologi. Menurutnya, sinergi ini krusial untuk memastikan pengembangan panas bumi yang optimal dan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai target transisi energi.
Ketua Bidang Pengembangan Teknologi INAGA/API, Remi Harimanda, menjelaskan perkembangan teknologi panas bumi di Indonesia dan pentingnya strategi optimalisasi biaya. Strategi ini mencakup koordinasi internasional dan pembangunan ekosistem inovasi teknologi yang ramah biaya untuk mendukung keberlanjutan proyek. Diskusi dalam FGD tersebut melibatkan pelaku industri, investor, dan penyedia teknologi untuk mengeksplorasi potensi kerja sama proyek panas bumi, mulai dari tahap eksplorasi hingga pengembangan operasional.
FGD Teknologi INAGA/API diharapkan dapat menciptakan ekosistem teknologi panas bumi yang adaptif, inovatif, dan kolaboratif. Harapannya, forum ini dapat berkontribusi dalam menurunkan biaya pengembangan panas bumi di Indonesia, sehingga menciptakan industri panas bumi yang lebih kompetitif dan berkelanjutan. "FGD Teknologi INAGA/API menjadi ruang penting untuk membangun ekosistem teknologi panas bumi yang adaptif, inovatif, dan kolaboratif," ujar Remi Harimanda.
Langkah-langkah Strategis INAGA dalam Pengembangan Panas Bumi
- Inovasi Teknologi: INAGA mendorong penggunaan teknologi terbaru dan efisien untuk pengembangan panas bumi.
- Kolaborasi: Kerja sama antar pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, swasta, dan akademisi, sangat penting untuk keberhasilan pengembangan panas bumi.
- Optimalisasi Biaya: Mencari cara untuk mengurangi biaya pengembangan dan operasional proyek panas bumi.
- Koordinasi Internasional: Bekerja sama dengan lembaga dan negara lain untuk mendapatkan teknologi dan keahlian.
- Pengembangan Ekosistem: Membangun ekosistem yang mendukung inovasi dan keberlanjutan proyek panas bumi.
Dengan langkah-langkah strategis tersebut, INAGA optimistis dapat berkontribusi signifikan dalam pengembangan energi panas bumi di Indonesia, mendukung ketahanan energi nasional, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Upaya ini sejalan dengan komitmen global dalam mengurangi emisi karbon dan beralih ke sumber energi terbarukan.