Indonesia Bidik Kemandirian Vaksin Lewat Kolaborasi dengan CEPI
Indonesia memperkuat upaya kemandirian vaksin nasional melalui kerja sama dengan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI), berfokus pada peningkatan kapasitas produksi vaksin dan pengembangan vaksin TB.
Indonesia tengah berupaya mewujudkan kemandirian vaksin nasional melalui kerja sama strategis dengan Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI). Hal ini diungkapkan oleh Wakil Menteri Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, dalam pertemuan dengan perwakilan CEPI di Jakarta pada Kamis, 13 Februari 2024.
Kerja Sama Indonesia dan CEPI: Menuju Kemandirian Vaksin
Wakil Menteri Luar Negeri menekankan pentingnya kolaborasi ini dalam mendorong kemajuan industri vaksin dan kapasitas manufaktur lokal di Indonesia. Kerja sama ini juga bertujuan membangun ekosistem respon pandemi yang kuat di dalam negeri. Indonesia berharap dapat menjadi pusat riset, produksi, dan distribusi vaksin di kawasan regional, sejalan dengan prioritas Presiden.
Dukungan CEPI sangat diapresiasi, terutama dalam memfasilitasi kemitraan dengan produsen vaksin dalam negeri. Harapannya, kerja sama ini akan mempercepat terwujudnya visi Indonesia sebagai pusat vaksin regional. Tidak hanya itu, Indonesia juga berharap CEPI dapat mendukung pengembangan vaksin tuberkulosis (TB), mengingat pemberantasan penyakit ini merupakan prioritas pemerintah.
CEPI: Peran Penting dalam Mendukung Indonesia
Ketua Dewan CEPI, Profesor Jane Halton, dan CEO CEPI, Dr. Richard Hatchett, menyampaikan apresiasi atas peran Kementerian Luar Negeri Indonesia dalam memulai kolaborasi ini. Indonesia telah menjadi mitra strategis CEPI sejak tahun 2020, dan peran kementerian dinilai sangat krusial dalam mendorong kerja sama ini.
CEPI juga menyoroti pentingnya meningkatkan kapasitas produksi vaksin Indonesia melalui penguatan kerja sama dengan PT Bio Farma. Penguatan kapasitas produksi vaksin dalam negeri menjadi kunci dalam mencapai kemandirian vaksin nasional. Kolaborasi dengan perusahaan farmasi milik negara ini diharapkan dapat menghasilkan peningkatan signifikan dalam produksi vaksin.
CEPI: Latar Belakang dan Tujuan
CEPI sendiri didirikan di Davos, Swiss pada tahun 2017 oleh beberapa lembaga terkemuka, termasuk Norwegia, India, World Economic Forum (WEF), Bill & Melinda Gates Foundation, dan Wellcome Group. Organisasi ini berfokus pada pengembangan produk kesehatan untuk mempersiapkan diri menghadapi risiko kesehatan di masa depan. Kolaborasi dengan CEPI merupakan langkah strategis Indonesia dalam mempersiapkan diri menghadapi tantangan kesehatan global.
Kesimpulan: Menuju Masa Depan yang Lebih Sehat
Kerja sama antara Indonesia dan CEPI menandai langkah signifikan dalam upaya Indonesia untuk mencapai kemandirian vaksin. Kolaborasi ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kapasitas produksi vaksin, tetapi juga pada pengembangan vaksin baru, seperti vaksin TB. Dengan dukungan CEPI dan komitmen pemerintah Indonesia, diharapkan Indonesia dapat menjadi pusat vaksin regional dan berkontribusi pada kesehatan global.
Keberhasilan kemandirian vaksin akan berdampak positif bagi kesehatan masyarakat Indonesia dan memperkuat ketahanan kesehatan nasional dalam menghadapi pandemi dan wabah penyakit di masa depan. Langkah ini juga sejalan dengan upaya global dalam meningkatkan akses terhadap vaksin berkualitas tinggi di seluruh dunia.