Indonesia dan Kanada Jajaki Kerja Sama Pengelolaan Karbon Biru
Menteri Lingkungan Hidup Indonesia dan Menteri Pembangunan Internasional Kanada membahas potensi kerja sama pengelolaan karbon biru untuk memerangi perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan ekosistem.
Indonesia dan Kanada tengah menjajaki peluang kerja sama dalam pengelolaan karbon biru sebagai strategi untuk mengatasi perubahan iklim. Hal ini terungkap dalam pertemuan bilateral antara Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, Siti Nurbaya Bakar, dan Menteri Pembangunan Internasional Kanada, Ahmed Hussen, di Jakarta pada Kamis, 13 Februari 2024.
Kerja Sama Pengelolaan Karbon Biru
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Siti Nurbaya menyampaikan apresiasinya atas kerja sama yang telah terjalin antara kedua negara, khususnya di sektor lingkungan. Ia menekankan pentingnya pengelolaan karbon biru sebagai langkah strategis dalam menghadapi perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan ekosistem. Karbon biru, yang tersimpan di ekosistem pesisir dan laut seperti mangrove, padang lamun, dan rawa garam, memiliki peran krusial dalam menyerap karbon dioksida dari atmosfer.
Lebih lanjut, Menteri Siti Nurbaya menjelaskan berbagai langkah yang telah diambil pemerintah Indonesia untuk mengatasi berbagai permasalahan lingkungan, termasuk pengelolaan sampah, polusi udara dan air, serta potensi karbon. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia memberikan perhatian khusus pada penyelesaian isu lingkungan secara komprehensif dan terintegrasi. Upaya ini mencakup penanganan sampah dan polusi, pengurangan emisi gas rumah kaca, dan implementasi program energi dari sampah.
Sejarah Kerja Sama Lingkungan Indonesia-Kanada
Menteri Siti Nurbaya juga menyoroti kerja sama sebelumnya di sektor lingkungan, termasuk Proyek Lingkungan Kolaboratif di Indonesia (Collaborative Environmental Project in Indonesia/ CEPI) di tingkat regional dan lokal di Sulawesi (1996-2003). Proyek ini menjadi bukti nyata komitmen bersama dalam menjaga lingkungan. Pengalaman tersebut diharapkan dapat menjadi landasan yang kuat untuk kerja sama yang lebih luas di masa mendatang.
Potensi perluasan kerja sama antara Indonesia dan Kanada di sektor lingkungan sangat besar. Kerja sama ini tidak hanya mencakup pengelolaan karbon biru, tetapi juga berbagai aspek lingkungan lainnya. Kemitraan strategis ini diharapkan dapat menghasilkan solusi inovatif dan berkelanjutan untuk mengatasi tantangan lingkungan global.
Manfaat Kerja Sama
Kerja sama dalam pengelolaan karbon biru antara Indonesia dan Kanada akan memberikan banyak manfaat. Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan ekosistem pesisir yang luas, memiliki potensi besar dalam penyimpanan karbon biru. Kanada, dengan keahlian dan teknologi di bidang pengelolaan lingkungan, dapat memberikan dukungan teknis dan pendanaan. Kerja sama ini akan meningkatkan kapasitas Indonesia dalam mengelola ekosistem karbon biru secara berkelanjutan, sekaligus berkontribusi pada upaya global dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.
Selain itu, kerja sama ini juga akan memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Kanada. Pertukaran pengetahuan dan teknologi di bidang lingkungan akan memberikan manfaat bagi kedua negara. Indonesia dapat belajar dari pengalaman Kanada dalam pengelolaan lingkungan, sementara Kanada dapat memperoleh manfaat dari kearifan lokal Indonesia dalam pengelolaan ekosistem pesisir.
Kesimpulan
Pertemuan antara Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia dan Menteri Pembangunan Internasional Kanada menandai langkah penting dalam upaya kolaborasi pengelolaan karbon biru. Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mengatasi perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan lingkungan di kedua negara. Dengan menggabungkan keahlian dan sumber daya, Indonesia dan Kanada dapat menciptakan solusi inovatif dan berkelanjutan untuk tantangan lingkungan global.