Indonesia Dorong Teknologi untuk Mengolah Limbah Menjadi Energi
Menteri Zulkifli Hasan mendorong pemanfaatan teknologi untuk mengolah limbah menjadi energi terbarukan dan campuran batubara, serta membentuk tim untuk menyusun kebijakan baru terkait pengelolaan sampah.
Jakarta, 27 Februari 2024 (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Zulkifli Hasan, menyatakan bahwa teknologi dapat dimanfaatkan untuk mengolah limbah menjadi energi baru dan terbarukan, serta untuk campuran batubara. Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers di Jakarta pada hari Kamis.
Hasan menjelaskan bahwa banyak negara maju menawarkan kemitraan dalam penggunaan teknologi pengolahan limbah. Ia menekankan pentingnya peran teknologi dalam mengatasi permasalahan sampah di Indonesia. "Saat ini, banyak teknologi yang tersedia. Beberapa limbah dapat diolah untuk menghasilkan energi, dan beberapa dapat dibuat untuk campuran batubara. Kita sekarang dapat menggunakan teknologi, dan banyak negara bersedia bekerja sama dalam hal ini," katanya.
Untuk mendukung pengolahan limbah, Hasan juga menekankan perlunya kebijakan yang memudahkan penanganan masalah sampah. Meskipun Indonesia telah memiliki beberapa Peraturan Presiden (Perpres) terkait masalah sampah, seperti Perpres No. 97 Tahun 2017 tentang kebijakan dan strategi nasional pengelolaan sampah rumah tangga, Perpres No. 35 Tahun 2018 tentang percepatan fasilitas pengolahan sampah yang mengubah sampah menjadi energi ramah lingkungan, dan Perpres No. 83 Tahun 2018 tentang pengelolaan sampah laut, masa berlaku ketiganya telah berakhir. Oleh karena itu, ia berencana membentuk tim untuk merumuskan kebijakan baru.
Kebijakan Baru Pengolahan Sampah
Zulkifli Hasan mengumumkan pembentukan sebuah tim untuk menyusun kebijakan baru yang mendukung pengolahan limbah. Tim ini diharapkan dapat mengintegrasikan berbagai aspek pengelolaan sampah dan mempercepat penyelesaian masalah tersebut. "Saya akan membentuk tim, menyatukan semuanya. Diharapkan ini akan memudahkan kita untuk mengambil langkah-langkah untuk segera mengatasi masalah sampah ini," tambahnya.
Pembentukan tim ini menandakan komitmen pemerintah untuk mencari solusi yang lebih efektif dan terintegrasi dalam pengelolaan sampah. Kebijakan-kebijakan baru ini diharapkan dapat mengatasi kelemahan dari peraturan sebelumnya dan menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan.
Selain itu, peran serta masyarakat juga sangat penting dalam keberhasilan program ini. Partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat, mulai dari pemerintah pusat hingga rumah tangga, akan sangat menentukan keberhasilan pengelolaan sampah di Indonesia.
Pentingnya Peran Serta Masyarakat
Hasan juga mengingatkan bahwa masalah sampah harus ditangani bersama-sama di tingkat pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan bahkan rumah tangga. Ia menekankan pentingnya edukasi massal untuk meningkatkan kesadaran publik tentang masalah sampah. "Melalui pendidikan massal, kesadaran publik tentang masalah sampah dapat ditingkatkan," tambahnya.
Peningkatan kesadaran publik akan mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah. Hal ini termasuk pemilahan sampah, pengurangan sampah, dan penggunaan teknologi ramah lingkungan dalam pengelolaan sampah rumah tangga. Partisipasi aktif masyarakat akan menjadi kunci keberhasilan program ini.
Dengan adanya komitmen pemerintah dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan Indonesia dapat mengatasi masalah sampah dan memanfaatkan limbah menjadi sumber energi terbarukan yang berkelanjutan.
Langkah-langkah konkret yang akan diambil oleh tim yang dibentuk oleh Menteri Zulkifli Hasan masih perlu diantisipasi. Namun, komitmen pemerintah untuk memanfaatkan teknologi dan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sampah merupakan langkah positif dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.