Indonesia Tertarik Ikuti Pengembangan Jet Tempur Generasi Kelima Turki, "Kaan"
Presiden Prabowo Subianto menyatakan ketertarikan Indonesia untuk berpartisipasi dalam pengembangan jet tempur generasi kelima Turki, Kaan, dan kerja sama pertahanan lainnya dengan Turki.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, baru-baru ini menyatakan minat Indonesia untuk berpartisipasi dalam pengembangan jet tempur generasi kelima "Kaan", yang diproduksi oleh Turkish Aerospace Industries (TAI). Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Prabowo saat kunjungan kenegaraan ke Ankara, Turki, pada Kamis, 11 April 2024, setelah pertemuan bilateral dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Dalam pernyataan bersama pasca-pertemuan di Istana Kepresidenan Ankara, Presiden Prabowo menyampaikan keinginan Indonesia untuk terlibat dalam pengembangan jet tempur canggih tersebut. Tidak hanya itu, Indonesia juga berminat untuk bekerja sama dalam pengembangan kapal selam dengan industri pertahanan Turki. Meskipun demikian, detail proyek kapal selam tersebut belum diungkapkan.
Kunjungan Presiden Prabowo ke Turki merupakan rangkaian kunjungan ke Timur Tengah setelah sebelumnya mengunjungi Uni Emirat Arab. Kunjungan ini juga sebagai balasan atas kunjungan Presiden Erdogan ke Indonesia pada bulan Februari lalu. Setelah menyelesaikan agendanya di Turki, termasuk menghadiri Antalya Diplomacy Forum, Presiden Prabowo akan melanjutkan perjalanan ke Kairo, Mesir, lalu ke Qatar dan Yordania.
Kerja Sama Pertahanan Indonesia-Turki
Selain pengembangan jet tempur Kaan dan kapal selam, kedua negara juga sepakat untuk mendirikan perusahaan patungan di bidang pertahanan. Namun, rincian mengenai perusahaan patungan ini masih dirahasiakan. Kesepakatan ini menandai babak baru dalam kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Turki, yang diharapkan dapat memperkuat kemampuan pertahanan kedua negara.
Jet tempur Kaan sendiri merupakan proyek ambisius Turki untuk mengembangkan jet tempur generasi kelima buatan dalam negeri. Pengembangannya telah dimulai sejak tahun 2010 dan telah melakukan penerbangan perdana pada tahun 2024. Diharapkan, jet tempur ini akan mulai diproduksi massal dalam waktu dekat dan dikirim ke Angkatan Udara Turki pada tahun 2028 atau 2029.
Partisipasi Indonesia dalam pengembangan Kaan dapat memberikan akses bagi Indonesia terhadap teknologi penerbangan canggih dan memperluas kemitraan strategis di bidang pertahanan. Hal ini sejalan dengan upaya Indonesia untuk memodernisasi alutsista (alat utama sistem persenjataan) dan meningkatkan kemampuan pertahanan nasional.
Ekspansi Kerja Sama Ekonomi
Tidak hanya di bidang pertahanan, Presiden Prabowo dan Presiden Erdogan juga sepakat untuk memperluas akses pasar dan menghilangkan hambatan perdagangan bagi perdagangan bilateral. Kedua pemimpin menginstruksikan menteri-menteri terkait untuk menyelesaikan negosiasi Perjanjian Perdagangan Preferensial (PTA) sebagai langkah awal menuju Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Turki (CEPA).
Kerja sama ekonomi yang lebih luas ini diharapkan dapat meningkatkan volume perdagangan dan investasi antara kedua negara. Hal ini akan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi Indonesia dan Turki, memperkuat hubungan bilateral yang telah terjalin lama.
Secara keseluruhan, kunjungan Presiden Prabowo ke Turki menghasilkan sejumlah kesepakatan penting di bidang pertahanan dan ekonomi. Kesepakatan-kesepakatan ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk memperkuat kerja sama bilateral dan menghadapi tantangan global bersama.
"Indonesia wants to participate in the development of the 'Kaan' fifth-generation fighter jet and submarine development with the Turkish industry," demikian pernyataan Presiden Prabowo Subianto.