Inovator Kalbar Raih Penghargaan ITB Atas Konverter Kit ABG Hemat BBM
Amin Suwarno, inovator asal Kalimantan Barat, menerima penghargaan dari ITB atas Konverter Kit ABG-nya yang mampu menghemat biaya operasional hingga 70 persen.
Pontianak, 21 April (ANTARA) - Amin Suwarno, seorang inovator teknologi konversi energi dari Kalimantan Barat (Kalbar), berhasil meraih penghargaan bergengsi. Penghargaan Mitra Dharma Pengabdian kepada Masyarakat diberikan oleh Kelompok Keahlian Sistem Manufaktur (KKSM) Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk periode 2013-2025. Penghargaan ini diberikan atas dedikasinya dalam mengembangkan dan menerapkan teknologi Konverter Kit Amin Ben Gas (ABG), sebuah inovasi yang telah terbukti mampu memangkas biaya operasional, khususnya bagi nelayan dan petani di Indonesia.
Guru Besar Fakultas Teknologi Industri ITB, Prof. Dr. Ir. Anas Ma'ruf, MT, menjelaskan bahwa Konverter Kit ABG merupakan alat yang memungkinkan mesin berbahan bakar minyak (BBM) untuk beroperasi secara hibrida, menggunakan gas dan bensin secara bergantian. "Penghargaan tersebut diberikan atas kontribusi aktif Amin dalam mengembangkan, menguji, dan menerapkan teknologi Konverter Kit Amin Ben Gas (ABG), sebuah alat konversi mesin berbahan bakar minyak (BBM) menjadi gas, yang dinilai mampu menekan biaya operasional secara signifikan, terutama bagi nelayan dan petani," ungkap Prof. Anas saat dihubungi via telepon di Pontianak, Senin.
Hasil pengujian menunjukkan efisiensi luar biasa dari teknologi ini. Penggunaan Konverter Kit ABG mampu memangkas biaya operasional hingga 70 persen dibandingkan penggunaan BBM sepenuhnya. Keberhasilan ini semakin mengukuhkan posisi Amin Suwarno sebagai inovator handal di Indonesia.
Teknologi Lokal Unggul, Hemat dan Ramah Lingkungan
Prof. Anas menambahkan bahwa teknologi konverter kit ABG telah mencapai generasi kesembilan, dengan setiap versi baru menunjukkan peningkatan signifikan dalam hal kestabilan pembakaran dan efisiensi energi. "Ini adalah teknologi lokal yang terbukti andal. Rancangannya telah berkembang hingga generasi kesembilan, dan setiap versi baru membawa peningkatan signifikan, terutama dalam hal kestabilan pembakaran dan efisiensi energi," ujarnya. Ia juga menekankan bahwa meskipun ada produk impor sejenis dari Eropa dan Jepang, belum ada yang mampu menyaingi kualitas dan ketahanan Konverter Kit ABG.
Lebih lanjut, Prof. Anas menjelaskan bahwa inovasi ini tidak hanya menawarkan efisiensi biaya yang signifikan, tetapi juga memberikan solusi untuk mengurangi ketergantungan pada produk luar negeri serta berkontribusi pada pengurangan emisi gas buang. "Inovasi ini tidak hanya menawarkan efisiensi, tetapi juga menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk luar dan menekan penggunaan bahan bakar fosil yang berkontribusi terhadap pencemaran udara," katanya.
Keunggulan Konverter Kit ABG terletak pada kemampuannya dalam mengoptimalkan penggunaan bahan bakar, sehingga mengurangi konsumsi BBM secara drastis. Hal ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama nelayan dan petani yang membutuhkan efisiensi biaya operasional untuk menunjang mata pencaharian mereka.
Penghargaan ITB: Kebanggaan Tersendiri bagi Amin Suwarno
Amin Suwarno sendiri mengungkapkan kebanggaannya atas penghargaan yang diterima dari ITB. Ia menganggap penghargaan ini sebagai yang paling membanggakan karena berasal dari lembaga pendidikan tinggi ternama yang fokus pada pengembangan teknologi, khususnya teknologi mesin. "Dari sekian banyak penghargaan yang diterimanya selama ini, penghargaan dari ITB adalah yang paling membanggakan, karena datang dari lembaga pendidikan tinggi ternama yang fokus pada pengembangan teknologi, khususnya teknologi mesin," kata Amin.
Kerja sama Amin dengan ITB dalam pengembangan Konverter Kit ABG telah berlangsung sejak tahun 2012. Selama lebih dari satu dekade, teknologi ini terus disempurnakan, baik dari segi desain maupun efisiensi sistem pembakarannya. Komitmen Amin terhadap inovasi dan pengembangan teknologi ini patut diapresiasi.
Amin juga menekankan bahwa manfaat teknologi ABG tidak hanya terbatas pada sektor perikanan dan pertanian. Ia melihat potensi besar teknologi ini dalam membuka lapangan kerja baru dan membantu pemerintah mengurangi beban subsidi BBM melalui transisi ke LPG. "Amin menegaskan bahwa teknologi ABG bukan hanya bermanfaat bagi sektor perikanan dan pertanian, tetapi juga mampu membuka lapangan kerja baru serta membantu pemerintah dalam mengurangi beban subsidi BBM melalui transisi ke LPG."
Dorongan untuk Generasi Muda
Di akhir wawancara, Amin menyampaikan pesan inspiratif bagi generasi muda Indonesia, khususnya di daerah. Ia mendorong mereka untuk berani berinovasi, melakukan riset, dan menampilkan karya-karya mereka ke tingkat nasional. Ia juga menekankan pentingnya dukungan dan kolaborasi dalam pengembangan inovasi teknologi.
Amin berharap agar semangat inovasi dapat terus tumbuh dan berkembang di Indonesia. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan lembaga pendidikan, sangat penting untuk mendorong lahirnya inovasi-inovasi baru yang bermanfaat bagi masyarakat. "Kita ingin membangun semangat bahwa anak-anak daerah juga bisa menciptakan teknologi yang bermanfaat luas. Yang penting, mereka harus didukung dan tidak dibiarkan berjalan sendiri," kata Amin.
Dengan beralih ke LPG, kita tidak hanya menghemat pengeluaran, tetapi juga turut menjaga lingkungan dari pencemaran gas buang. Ke depan, kami berkomitmen untuk terus mengembangkan inovasi-inovasi baru sesuai kebutuhan masyarakat.