Investasi di Lebak Tahun 2024 Lampaui Target, Capai Rp1,8 Triliun!
Realisasi investasi di Kabupaten Lebak tahun 2024 melampaui target hingga Rp1,8 triliun, didorong sektor transportasi dan proyek nasional, menciptakan lapangan kerja baru.
Kabupaten Lebak, Banten, mencatatkan prestasi gemilang di tahun 2024 dengan realisasi investasi yang melampaui target. Berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM), nilai investasi yang terealisasi mencapai Rp1,8 triliun, jauh melampaui target awal sebesar Rp1,4 triliun. Kenaikan ini memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi makro di Kabupaten Lebak. Analis Kebijakan Madya Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Lebak, Robertus Erwin H, mengungkapkan harapannya agar keberhasilan ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Capaian investasi tersebut setara dengan 133 persen dari target. Rinciannya, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp1,77 triliun, sementara Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp96 miliar. Realisasi investasi per triwulan juga menunjukkan tren positif, dengan rincian: Triwulan I Rp326 miliar, Triwulan II Rp279 miliar, Triwulan III Rp681 miliar, dan Triwulan IV Rp582 miliar. Robertus menyampaikan apresiasi atas kerja keras semua pihak yang berkontribusi terhadap keberhasilan ini.
Keberhasilan ini tidak lepas dari peran berbagai sektor. Lima sektor utama penyumbang investasi di Kabupaten Lebak adalah transportasi, gudang dan telekomunikasi (Rp998 miliar); perumahan, kawasan industri dan perumahan serta kantor (Rp231 miliar); listrik, gas dan air (Rp142 miliar); perikanan (Rp140 miliar); dan industri mineral nonlogam (Rp91 miliar). Investasi ini telah menyerap tenaga kerja sebanyak 5.794 orang, memberikan dampak langsung pada peningkatan lapangan kerja di daerah tersebut.
Sektor Unggulan dan Proyek Nasional sebagai Penggerak Investasi
Pemerintah Kabupaten Lebak terus berupaya keras untuk menarik investor, baik PMDN maupun PMA. Upaya promosi gencar dilakukan untuk menunjukkan potensi investasi di Kabupaten Lebak yang dinilai memiliki kondisi yang aman dan nyaman. Robertus optimis bahwa Lebak akan menjadi daerah investasi yang semakin diminati, terutama dengan adanya proyek nasional seperti Jalan Tol Serang-Panimbang, Bendungan Karian, dan Double Treck Commuter Line. Proyek-proyek ini dipercaya akan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi dan menarik minat investor lebih besar lagi.
Investasi PMA terbesar berasal dari beberapa negara, yaitu Korea Selatan (Rp55 miliar), Singapura (Rp23 miliar), Malaysia (Rp10 miliar), Tiongkok (Rp3 miliar), dan Thailand (Rp503 juta). Keberhasilan ini menunjukkan kepercayaan investor internasional terhadap potensi Kabupaten Lebak.
Ke depan, Pemerintah Kabupaten Lebak berencana untuk mengoptimalkan promosi investasi dengan melibatkan kementerian terkait, Pemerintah Provinsi Banten, dan para pengusaha. Hal ini dilakukan untuk mendukung program unggulan Bupati Lebak, Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya, dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan investasi.
Dampak Positif bagi Perekonomian Lokal
Meningkatnya realisasi investasi di Kabupaten Lebak berdampak positif terhadap perekonomian daerah. Terbukanya lapangan kerja baru dan peningkatan pendapatan masyarakat menjadi bukti nyata keberhasilan strategi pemerintah daerah dalam menarik investor. Dengan adanya proyek-proyek infrastruktur nasional, potensi investasi di Lebak diyakini akan semakin besar di masa mendatang.
Pemerintah Kabupaten Lebak terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif, sehingga dapat menarik lebih banyak investor untuk berinvestasi di daerah tersebut. Hal ini akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa Kabupaten Lebak memiliki potensi yang besar untuk menjadi daerah investasi yang menarik. Dengan dukungan dari pemerintah pusat dan daerah, serta kerja keras semua pihak, Kabupaten Lebak diharapkan dapat terus meningkatkan realisasi investasinya di tahun-tahun mendatang.