Investasi Triwulan I/2025 Tembus Rp465,2 Triliun, Naik 15,9 Persen!

Realisasi investasi Indonesia pada Triwulan I/2025 mencapai Rp465,2 triliun, meningkat 15,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, didorong kepercayaan investor pada kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Perkasa Roeslani, mengumumkan kabar gembira terkait realisasi investasi Indonesia. Pada Triwulan I/2025, investasi mencapai angka fantastis, yaitu Rp465,2 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 15,9 persen secara tahunan (year-on-year) dibandingkan dengan realisasi Triwulan I/2024 yang sebesar Rp401,5 triliun. Kenaikan ini terjadi di berbagai sektor, baik Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Hal ini menunjukkan optimisme investor terhadap perekonomian Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Rosan dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu malam. Ia menyatakan bahwa realisasi investasi Triwulan I/2025 telah sesuai dengan target yang ditetapkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas). "Alhamdulilah investasi pada triwulan pertama ini sesuai dengan target yang dicanangkan oleh Bappenas," ujar Rosan. Realisasi ini juga menunjukkan kepercayaan investor baik domestik maupun internasional terhadap iklim investasi di Indonesia.

Lebih lanjut, Menteri Rosan menjelaskan bahwa capaian ini merupakan komitmen jangka panjang para investor yang terdorong oleh kepercayaan mereka terhadap stabilitas pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. "Mereka melihat di bawah kepemimpinan Bapak Prabowo ini kestabilan (terjaga, red.)," tambah Rosan. Keberhasilan ini juga ditopang oleh penyerapan tenaga kerja yang signifikan, mencapai 594.104 orang, atau meningkat 8,5 persen dari tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan dampak positif investasi terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Dari total realisasi investasi Rp465,2 triliun, Rp230,4 triliun berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA), dan Rp234,8 triliun dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Proporsi yang seimbang ini menunjukkan kontribusi signifikan baik dari investor domestik maupun internasional terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Distribusi investasi juga menunjukkan tren positif. Investasi dari luar Pulau Jawa mencapai Rp235,9 triliun (50,9 persen dari total realisasi), sementara investasi dari Pulau Jawa mencapai Rp229,3 triliun (49,3 persen). Hal ini menunjukkan pemerataan investasi yang semakin baik di seluruh wilayah Indonesia.

Kenaikan signifikan ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap iklim investasi di Indonesia. Pemerintah terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif dan menarik bagi investor baik domestik maupun internasional.

Salah satu dampak positif dari peningkatan realisasi investasi adalah penyerapan tenaga kerja. Pada Triwulan I/2025, investasi sebesar Rp465,2 triliun berhasil menyerap 594.104 tenaga kerja. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 8,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Penyerapan tenaga kerja yang signifikan ini menunjukkan kontribusi investasi terhadap pengurangan angka pengangguran dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah akan terus mendorong investasi yang berdampak positif terhadap perekonomian dan lapangan kerja.

Keberhasilan ini juga merupakan bukti komitmen pemerintah dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif dan berkelanjutan.

Realisasi investasi Triwulan I/2025 yang mencapai Rp465,2 triliun, meningkat 15,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, merupakan kabar baik bagi perekonomian Indonesia. Peningkatan ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap stabilitas politik dan ekonomi Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, serta berdampak positif terhadap penyerapan tenaga kerja. Pemerintah akan terus berupaya untuk mempertahankan dan meningkatkan tren positif ini di masa mendatang.