Investor Jepang Tertarik Investasi di Sektor Perikanan dan Pengelolaan Limbah Kalsel
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) mengumumkan ketertarikan investor Jepang untuk berinvestasi dalam pengelolaan bandeng dan limbah B3, menandai langkah maju dalam pengembangan ekonomi berkelanjutan di Kalsel.
Banjarmasin, 14 Mei 2025 - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) mengumumkan kabar gembira terkait ketertarikan investor asal Jepang untuk menanamkan modalnya di provinsi tersebut. Fokus investasi ini akan tertuju pada dua sektor penting: pengembangan budidaya bandeng dan pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Hal ini diungkapkan oleh Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah (Plt Sekda) Provinsi Kalsel, Syarifuddin, dalam konferensi pers di Banjarmasin.
Kabar baik ini muncul setelah adanya kegiatan promosi investasi Kalsel di Osaka, Jepang. Kegiatan promosi tersebut, yang diinisiasi oleh Ketua Regional Investor Relations Unit Investment, Trade, and Tourism Relations Unit of Kalsel (RIRU Intan) Kalsel, berhasil menarik perhatian investor Jepang terhadap potensi besar yang dimiliki Kalsel di sektor perikanan dan pengelolaan lingkungan. Syarifuddin menekankan bahwa investasi ini sejalan dengan cita-cita pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi nasional yang tinggi dan ketahanan pangan.
Lebih lanjut, Syarifuddin menjelaskan bahwa promosi di Osaka bertujuan untuk menarik investasi di sektor energi hijau, agroindustri berkelanjutan, dan hilirisasi pangan. Selain itu, pengembangan teknologi digital juga menjadi daya tarik utama yang ditawarkan kepada investor global. Kesempatan ini juga dimanfaatkan sebagai forum bisnis yang dihadiri oleh sejumlah investor utama Jepang dalam Paviliun Indonesia di World Expo Osaka 2025.
Investasi di Sektor Perikanan dan Pengelolaan Limbah B3
Puncak dari kegiatan promosi tersebut ditandai dengan penandatanganan Letter of Intent (LOI) oleh investor Jepang. LOI ini menyangkut proyek budidaya ikan bandeng terintegrasi dengan industri pengalengan dan pengolahan limbah B3 rumah sakit di Kalimantan Selatan. Langkah ini dinilai sebagai langkah awal yang sangat positif oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kalsel, Fadjar Majardi.
Fadjar menambahkan bahwa RIRU Intan Kalsel siap memfasilitasi dan mengawal proses agar LOI tersebut dapat terealisasi dengan baik. Ke depannya, RIRU Intan Kalsel akan meningkatkan upaya promosi investasi, khususnya kepada investor dari Jepang, Tiongkok, negara-negara ASEAN, Inggris, dan Amerika Serikat. Hal ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Kalsel yang tinggi, inklusif, dan berkelanjutan.
Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Kalsel, khususnya dalam meningkatkan nilai tambah produk perikanan dan mengatasi masalah pengelolaan limbah B3. Dengan teknologi dan keahlian yang dimiliki investor Jepang, diharapkan budidaya bandeng di Kalsel dapat ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya, serta pengelolaan limbah B3 dapat dilakukan secara lebih aman dan ramah lingkungan.
Dukungan Bank Indonesia dan Pemerintah
Forum Bisnis bertajuk "Sustainable Growth Through Connectivity: Unlocking Indonesia’s Green Investment Opportunities" yang diselenggarakan Bank Indonesia di World Expo 2025 Osaka, menjadi wadah bagi terjalinnya kerjasama ini. Acara tersebut dibuka oleh Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti, dan dihadiri oleh Duta Besar RI untuk Jepang, Heri Akhmadi, serta Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi dan Hilirisasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Imam Soejoedi.
Kehadiran perwakilan pemerintah Indonesia dalam forum tersebut menunjukkan dukungan penuh terhadap upaya menarik investasi asing. Hal ini juga menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan di Indonesia, khususnya di Kalimantan Selatan.
Partisipasi aktif dari berbagai pihak, mulai dari Pemprov Kalsel, Bank Indonesia, hingga perwakilan pemerintah pusat, menunjukkan sinergi yang kuat dalam upaya menarik investasi dan mengembangkan potensi ekonomi Kalsel. Kerjasama ini diharapkan dapat menjadi model bagi kerjasama investasi lainnya di Indonesia.
Investasi ini bukan hanya berdampak pada peningkatan ekonomi Kalsel, tetapi juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan pengelolaan limbah B3 yang lebih baik, lingkungan di Kalsel juga akan terjaga kelestariannya. Keberhasilan proyek ini akan menjadi bukti nyata komitmen Indonesia dalam pembangunan berkelanjutan.
Secara keseluruhan, kerjasama ini menandai babak baru bagi pembangunan ekonomi Kalsel yang berkelanjutan. Dengan dukungan dari berbagai pihak dan komitmen investor Jepang, Kalsel siap untuk melangkah maju menuju masa depan yang lebih cerah.