Islamic Center Jambi: Pusat Pengembangan Islam dan Pelestarian Budaya Melayu
Gubernur Jambi, Al Haris, mengajak masyarakat menghidupkan Islamic Center sebagai pusat pengembangan Islam dan pelestarian nilai seni, agama, dan adat istiadat Melayu di Jambi.
Gubernur Jambi, Al Haris, mengajak seluruh lapisan masyarakat dan lembaga agama Islam untuk bersama-sama menghidupkan Islamic Center Jambi. Inisiatif ini bertujuan untuk memajukan nilai-nilai seni agama dan adat istiadat daerah, sekaligus menjadikan Jambi sebagai pusat pengembangan Islam yang kental dengan budaya lokal. Hal ini disampaikan beliau pada Senin, 10 Maret, di Jambi. Pembangunan Islamic Center ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk memperkuat identitas keislaman dan budaya Melayu Jambi.
Tujuan utama pembangunan Islamic Center, menurut Gubernur Al Haris, adalah sebagai pusat pengkajian dan pendidikan Islam. Beliau menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh generasi sebelumnya. Pemberian nama "Tsamaratul Insan" pada Islamic Center ini merupakan bentuk penghormatan terhadap kerukunan dan nilai-nilai yang dipegang teguh oleh para pendahulu. Gubernur berharap lembaga-lembaga terkait turut aktif menghidupkan pusat keagamaan ini.
Islamic Center Jambi dirancang sebagai pusat kegiatan keagamaan yang komprehensif. Fasilitas yang tersedia meliputi tempat kajian Al-Qur'an, pendidikan Islam, masjid, pelatihan seni suara (kori dan koriah), serta pengajian untuk lansia. Dengan fasilitas yang lengkap ini, diharapkan Islamic Center dapat menjadi tempat berkumpul dan belajar bagi seluruh lapisan masyarakat, dari berbagai usia dan latar belakang.
Islamic Center: Wadah Pengembangan Islam dan Budaya Jambi
Gubernur Al Haris juga menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya lokal, khususnya di wilayah Sebrang Kota Jambi yang dikenal sebagai Kota Santri. Beliau mengajak masyarakat untuk tetap memegang teguh nilai-nilai agama dan adat istiadat sebagai ciri khas daerah. Hal ini disampaikan beliau saat Safari Ramadhan di Masjid Al-Aqsho, Kelurahan Ulu Gedong, Kecamatan Danau Teluk, Kota Jambi.
Dalam kunjungan Safari Ramadhan tersebut, Gubernur Al Haris juga memberikan santunan dan sembako kepada anak yatim dan warga kurang mampu. Selain itu, beliau juga menyerahkan bantuan CSR berupa dana hibah senilai Rp10 juta. Tindakan ini menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakat dan upaya untuk mempererat tali silaturahmi.
Gubernur berharap Islamic Center dapat menjadi pusat pengembangan Islam yang tidak hanya fokus pada aspek keagamaan semata, tetapi juga memperhatikan pelestarian budaya lokal. Integrasi antara nilai-nilai Islam dan budaya Melayu diharapkan dapat menciptakan harmoni dan kemajuan bagi masyarakat Jambi. Beliau juga mengajak masyarakat untuk terus menjaga nilai-nilai agama dan adat istiadat di Kota Jambi, yang dikenal dengan julukan Tanah Pilih Pusako Betuah.
Lebih lanjut, Gubernur Al Haris berharap Islamic Center dapat menjadi tempat berkumpulnya para ulama, tokoh masyarakat, dan generasi muda untuk bersama-sama mengembangkan dan menyebarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Dengan demikian, Islamic Center tidak hanya menjadi bangunan fisik, melainkan juga sebagai pusat pengembangan sumber daya manusia yang berakhlak mulia dan berwawasan luas.
Pelestarian Budaya Melayu di Tengah Modernisasi
Di tengah pesatnya perkembangan zaman, Gubernur Al Haris mengingatkan pentingnya menjaga dan melestarikan budaya Melayu sebagai bagian integral dari identitas Jambi. Beliau menekankan bahwa kemajuan tidak boleh mengorbankan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh para leluhur. Oleh karena itu, Islamic Center diharapkan dapat menjadi wadah untuk menjaga dan mengembangkan budaya Melayu dalam konteks nilai-nilai Islam.
Dengan adanya Islamic Center, diharapkan dapat tercipta sinergi antara pengembangan ajaran Islam dan pelestarian budaya Melayu. Hal ini akan memperkuat identitas dan jati diri masyarakat Jambi, sekaligus menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat budaya dan kearifan lokal Jambi. Integrasi ini penting untuk menjaga keseimbangan antara kemajuan dan pelestarian budaya.
Keberadaan Islamic Center juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam menggabungkan pengembangan agama dengan pelestarian budaya lokal. Model pengembangan yang harmonis antara agama dan budaya ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menciptakan masyarakat yang religius, berbudaya, dan maju.
Dengan berbagai program dan fasilitas yang tersedia, Islamic Center Jambi diharapkan dapat menjadi pusat pengembangan Islam dan kebudayaan Melayu yang berkelanjutan. Keberadaan Islamic Center ini diharapkan mampu memperkuat identitas Jambi sebagai daerah yang religius dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya lokal.
Melalui Islamic Center, diharapkan tercipta generasi muda Jambi yang religius, berakhlak mulia, dan cinta budaya daerah. Dengan demikian, Jambi dapat terus berkembang dan maju tanpa meninggalkan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh para pendahulu.