Jakut Beri Pelatihan Kuliner untuk 50 Warga, Tekan Angka Pengangguran
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara menggelar pelatihan kuliner bagi 50 warga untuk mengurangi pengangguran dan mendorong pertumbuhan UMKM.
Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara (Jakut) berupaya menekan angka pengangguran dengan menyelenggarakan pelatihan kuliner bagi 50 warga. Pelatihan yang berlangsung dari tanggal 23 hingga 29 April 2025 ini diselenggarakan oleh Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Jakarta Utara di Kantor Sudin Nakertransgi Jakarta Utara, Jalan Plumpang Semper, Kelurahan Tugu Utara, Kecamatan Koja. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Pemprov DKI Jakarta untuk menumbuhkan wirausaha baru dan mengembangkan UMKM.
Kepala Seksi Pelatihan, Penempatan, Produktivitas dan Transmigrasi (P3T) Sudin Nakertransgi Jakarta Utara, Dwi Juni Lastuty, menjelaskan bahwa pelatihan ini ditujukan bagi wirausaha pemula, pencari kerja, dan masyarakat Jakut yang tertarik menekuni bidang kuliner. Ke-50 peserta merupakan angkatan pertama program ini, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif pada perekonomian lokal.
Dengan melibatkan instruktur profesional, pelatihan ini memberikan materi yang komprehensif, mulai dari masakan dan minuman tradisional hingga menu kekinian. Tujuannya adalah untuk membekali peserta dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk memulai atau mengembangkan usaha kuliner mereka sendiri. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengurangi angka pengangguran dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Jakarta Utara.
Pelatihan Kuliner: Solusi Mengurangi Pengangguran di Jakarta Utara
Pelatihan kuliner ini bukan sekadar memberikan keterampilan memasak, tetapi juga memberikan bekal pengetahuan bisnis yang penting bagi para peserta. Para peserta tidak hanya dilatih untuk memasak berbagai menu, tetapi juga mendapatkan pendampingan dalam hal manajemen usaha dan perizinan. Salah satu bentuk dukungan yang diberikan adalah bantuan pembuatan Nomor Izin Berusaha (NIB).
Selain pelatihan praktik memasak, peserta juga mendapatkan materi teori yang relevan, seperti manajemen keuangan, pemasaran, dan strategi pengembangan usaha. Dengan demikian, diharapkan para peserta tidak hanya memiliki keterampilan memasak yang mumpuni, tetapi juga mampu mengelola usaha kuliner mereka secara efektif dan efisien. Hal ini penting untuk keberhasilan usaha mereka di masa mendatang.
Para peserta berasal dari enam wilayah kecamatan di Jakarta Utara. Keragaman latar belakang peserta ini diharapkan dapat memperkaya proses belajar mengajar dan menciptakan suasana yang dinamis dan kolaboratif. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan akan muncul wirausahawan kuliner baru yang mampu berkontribusi pada perekonomian Jakarta Utara.
Dukungan Pemerintah untuk Wirausaha Kuliner
Sebagai bentuk dukungan lebih lanjut, para peserta pelatihan juga mendapatkan satu set alat masak gratis. Bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban awal para peserta dalam memulai usaha kuliner mereka. Pemerintah Jakarta Utara berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan UMKM, khususnya di sektor kuliner.
Salah satu peserta pelatihan, Agatha (29) dari Kecamatan Tanjung Priok, mengungkapkan kegembiraannya atas kesempatan yang diberikan. Ia berencana untuk menghidupkan kembali usaha kuliner milik ibunya yang telah lama tutup. Agatha melihat pelatihan ini sebagai kesempatan untuk mempelajari inovasi-inovasi baru dalam dunia kuliner agar usahanya dapat bersaing dan menarik minat konsumen.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan akan semakin banyak wirausahawan kuliner baru yang muncul di Jakarta Utara. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan ekonomi lokal dan penurunan angka pengangguran. Program ini juga menjadi contoh nyata bagaimana pemerintah daerah dapat berperan aktif dalam memberdayakan masyarakat dan menciptakan lapangan kerja.
Program pelatihan ini merupakan langkah strategis dalam upaya Pemprov DKI Jakarta untuk mengurangi angka pengangguran dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Jakarta Utara. Dengan memberikan pelatihan keterampilan dan dukungan usaha, diharapkan para peserta dapat menciptakan lapangan kerja bagi diri sendiri dan bahkan orang lain, berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah.