Jasad Pelajar SD Korban Dugaan Serangan Buaya Ditemukan di Sungai Sangatta
Setelah pencarian intensif, jasad Muhammad Vicky, pelajar SD yang diduga diserang buaya di Sungai Sangatta, Kutai Timur, akhirnya ditemukan, mengakhiri operasi pencarian yang melibatkan berbagai pihak.
Seorang pelajar Sekolah Dasar (SD) bernama Muhammad Vicky alias Fiki ditemukan meninggal dunia di Sungai Sangatta, Kutai Timur, Kalimantan Timur. Kejadian tragis ini terjadi pada Sabtu, 26 April 2024, sekitar pukul 16.00 WITA, saat Fiki berenang bersama teman-temannya di Sungai Sangatta, kawasan Kampung Kajang, Kelurahan Singa Geweh. Pencarian intensif yang melibatkan berbagai instansi dan warga setempat akhirnya membuahkan hasil dengan ditemukannya jasad Fiki pada Minggu, 27 April 2024, sekitar pukul 17.00 WITA.
Insiden ini bermula ketika Fiki dan enam temannya bermain dan berenang di sungai. Salah satu teman Fiki melihat seekor buaya di seberang sungai sebelum kejadian nahas tersebut. Meskipun demikian, mereka tetap melanjutkan aktivitas berenang. Saat Fiki melompat ke sungai untuk kedua kalinya dari atas pohon beringin, ia langsung diserang buaya, menurut keterangan Kepala BPBD Kutai Timur, M Idris Syam. "'Nahas, saat korban melompat ke sungai untuk kedua kalinya dari atas pohon beringin di tepi sungai, ia langsung disambar buaya,' kata Idris.
Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Basarnas, Pemadam Kebakaran, Dishub, Orari Kutim, Polsek Sangatta Selatan, LSM Laskar Kebangkitan Kutai (LKK), Koramil 0909-01/KTM, dan warga setempat langsung bergerak melakukan pencarian setelah menerima laporan kehilangan Fiki. Upaya pencarian intensif dilakukan hingga akhirnya jasad Fiki ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Pencarian Intensif dan Penangkapan Buaya
Pencarian jasad Fiki melibatkan berbagai pihak dan berlangsung selama hampir 24 jam. Pada Sabtu malam, sekitar pukul 22.00 WITA, seekor buaya dengan perkiraan panjang lima meter berhasil ditangkap tidak jauh dari lokasi kejadian. Buaya tersebut diduga sebagai pelaku penyerangan terhadap Fiki. Buaya tersebut kemudian dibawa ke daratan pada Minggu dini hari dan selanjutnya dibawa ke Dinas Pemadam Kebakaran Kutai Timur untuk diperiksa.
Pemeriksaan terhadap buaya tersebut dilakukan untuk memastikan apakah jasad atau bagian tubuh Fiki berada di dalam perutnya. Namun, setelah dilakukan pembelahan perut, tidak ditemukan jasad maupun bagian tubuh korban di dalam perut buaya tersebut. Pencarian kemudian dilanjutkan dengan menyisir Sungai Sangatta di sekitar lokasi kejadian.
Setelah dilakukan penyisiran secara intensif, akhirnya jasad Fiki ditemukan sekitar pukul 16.30 WITA pada Minggu. Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah duka di Kampung Kajang RT 34, Kelurahan Singa Geweh, Kutai Timur, untuk persiapan pemakaman.
Dugaan Penyebab Kematian dan Imbauan Kepada Masyarakat
Menurut keterangan M Idris Syam, diduga Fiki meninggal dunia akibat kehabisan oksigen karena terlalu lama tenggelam di dalam air, yang menyebabkan gagal pernapasan. "'Saat ditemukan, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia. Diduga korban meninggal akibat kehabisan oksigen karena terlalu lama tenggelam di dalam air, yang menyebabkan gagal pernapasan,' kata Idris." Dengan ditemukannya jasad Fiki, operasi pencarian dinyatakan selesai pada Minggu pukul 17.00 WITA.
BPBD Kutai Timur mengimbau kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar sungai, untuk selalu waspada dan melarang anak-anak bermain atau beraktivitas di tepi sungai. Hal ini mengingat wilayah Kutai Timur dikenal sebagai habitat satwa liar buaya. Kewaspadaan dan pencegahan menjadi langkah penting untuk menghindari kejadian serupa di masa mendatang.
Kejadian ini menjadi duka mendalam bagi keluarga Fiki dan masyarakat Kutai Timur. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk selalu berhati-hati dan waspada terhadap bahaya yang mengintai di sekitar kita, khususnya di habitat satwa liar.