Jawa Timur Incar Kerja Sama Lintas Sektor dengan Tiongkok
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, bertemu Konsul Jenderal Tiongkok di Surabaya untuk membahas potensi kerja sama di sektor pertanian, kesehatan, dan sosial budaya guna meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, baru-baru ini bertemu dengan Konsul Jenderal Tiongkok di Surabaya, Xu Yong, untuk membahas potensi kerja sama yang saling menguntungkan antara kedua wilayah. Pertemuan yang berlangsung di Surabaya pada Sabtu (8 Maret 2024) tersebut difokuskan pada tiga sektor utama: pertanian, kesehatan, dan sosial budaya. Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur.
Salah satu fokus utama dalam sektor pertanian adalah peningkatan produksi susu sapi di Jawa Timur. Saat ini, Jawa Timur masih mengandalkan impor untuk memenuhi 65 persen kebutuhan susunya. "Saat ini, Jawa Timur memenuhi 65 persen kebutuhan susu melalui impor. Oleh karena itu, langkah strategis diperlukan untuk meningkatkan produksi dalam negeri, sejalan dengan program Makan Siang Bergizi Gratis yang diprakarsai oleh Presiden Prabowo Subianto," kata Khofifah dalam sebuah pernyataan pada Minggu (9 Maret 2024).
Untuk mencapai target tersebut, Jawa Timur membutuhkan teknologi canggih dari Tiongkok. Selain itu, potensi ekspor durian dan salak dari Candipuro, Lumajang, juga dibahas sebagai komoditas unggulan yang dapat menembus pasar internasional dengan dukungan Tiongkok. Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani dan membuka peluang pasar yang lebih luas.
Peningkatan Fasilitas Kesehatan dan Kerja Sama Sosial Budaya
Di sektor kesehatan, Gubernur Khofifah menyampaikan minatnya untuk bekerja sama dengan Tiongkok dalam memodernisasi dua rumah sakit utama di Jawa Timur, yaitu Rumah Sakit Dr. Soetomo di Surabaya dan Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar di Malang. Rumah Sakit Dr. Soetomo, yang merupakan rumah sakit terbesar di Indonesia, diharapkan dapat memperoleh peralatan medis berkualitas tinggi melalui kerja sama ini.
Khofifah menyatakan, "Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Regional merupakan rumah sakit terbesar di Indonesia, bahkan melampaui Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo di Jakarta. Kami berharap kerja sama dengan Tiongkok akan memungkinkan kami untuk memperoleh peralatan medis berkualitas tinggi untuk kepentingan warga Jawa Timur." Modernisasi rumah sakit ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat Jawa Timur.
Selain sektor pertanian dan kesehatan, potensi kerja sama sosial budaya juga menjadi sorotan. Keberadaan restoran halal di Tiongkok dinilai dapat memperkuat hubungan antar masyarakat kedua negara. Hal ini diharapkan dapat mempermudah interaksi dan meningkatkan pemahaman budaya antara Indonesia dan Tiongkok.
Dukungan Tiongkok untuk Kerja Sama Antar Daerah
Konsul Jenderal Xu Yong menyambut baik inisiatif kerja sama ini. Beliau menekankan bahwa tahun 2025 menandai 75 tahun hubungan diplomatik antara Tiongkok dan Indonesia. Beliau juga menambahkan bahwa kerja sama antar daerah pada tingkat sub-nasional telah memainkan peran penting dalam memperkuat hubungan kedua negara.
Xu optimis bahwa kemitraan ini akan memberikan manfaat nyata di luar hubungan politik, serta mendorong peluang ekonomi bagi kedua negara. Hal ini sejalan dengan komitmen kedua negara untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan memperkuat hubungan bilateral.
Secara keseluruhan, pertemuan antara Gubernur Khofifah dan Konsul Jenderal Xu Yong menandai langkah penting dalam memperkuat hubungan antara Jawa Timur dan Tiongkok. Kerja sama lintas sektor ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Jawa Timur dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Potensi kerja sama yang luas di berbagai sektor membuka peluang yang besar bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan di Jawa Timur.