Kasanga Festival 2025: Penguatan Budaya Bali melalui Kreativitas Anak Muda
Kasanga Festival 2025 di Denpasar menjadi wahana kreativitas dan penguatan budaya Bali, menampilkan karya ogoh-ogoh terbaik dan berbagai lomba seni.
Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, secara resmi membuka Kasanga Festival 2025 di Kawasan Catus Pata Patung Catur Muka Denpasar pada Jumat. Festival ini bertujuan untuk memperkuat budaya Bali melalui kreativitas anak muda, melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk seniman, agama, dan adat. Kegiatan ini juga menjadi wadah bagi para kreator ogoh-ogoh untuk berkompetisi secara produktif, berpedoman pada konsep Satyam Siwam Sundharam (Etika, Logika, dan Estetika).
Kasanga Festival 2025 bukan hanya sekadar perlombaan, tetapi juga menjadi sarana interaksi dan komunikasi antar generasi muda Bali. Dengan mengusung tema Vasudhaiva Kutumbakam (semua bersaudara), festival ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa persatuan dan kebersamaan dalam melestarikan budaya Bali. Kehadiran ribuan penonton pada acara pembukaan menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap festival ini dan komitmen mereka untuk menjaga kelestarian budaya.
Wali Kota Jaya Negara menyampaikan harapannya agar Kasanga Festival dapat berkontribusi pada pembangunan Kota Denpasar yang berbasis budaya. Ia juga mengapresiasi sinergitas antara Pemerintah Kota Denpasar, Pasikian Yowana Kota Denpasar, dan pihak-pihak terkait lainnya dalam menyelenggarakan festival ini. Keberhasilan Kasanga Festival 2025 menjadi tolak ukur pengembangan kreativitas dan penguatan budaya Bali ke depannya. Wali Kota juga menekankan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban selama festival berlangsung.
Lomba dan Atraksi Kasanga Festival
Kasanga Festival 2025 menyuguhkan berbagai perlombaan yang menarik minat banyak peserta. Lomba Ogoh-ogoh mini diikuti oleh 58 peserta, sementara Lomba Sketsa Ogoh-ogoh diikuti oleh 51 peserta. Ada juga Lomba Baleganjur Ngarap dengan 20 peserta yang turut memeriahkan festival ini. Selain itu, terdapat lomba menggambar Ogoh-ogoh, Serasehan Banten Prani, serta pameran karya seni dan kerajinan.
Festival ini juga menampilkan 16 ogoh-ogoh terbaik karya anak muda dari berbagai STT (Sanggar Tari Tradisional) di Kota Denpasar. Karya-karya tersebut berasal dari ST. Canti Graha, ST. Putra Dharma Canti, ST. Yowana Sawitra, ST. Eka Laksana, ST. Dharma Citta, ST. Adhi Kusuma, ST. Binayaka Dharma, ST. Sukarela, ST. Dwi Putra, ST. Yowana Eka Sila, ST. Werdhi Sesana, ST. Wredhi Yasa, ST. Bineka, ST. Dharma Laksana, ST. Dharma Cantika, dan ST. Dwi Tunggal. Kehadiran ogoh-ogoh ini menjadi daya tarik utama festival dan menunjukkan kreativitas tinggi para seniman muda Bali.
Tidak hanya itu, Kasanga Festival juga melibatkan lebih dari 90 UMKM Kota Denpasar. Hal ini memberikan kesempatan bagi warga untuk menikmati berbagai kuliner dan produk kerajinan lokal. Kehadiran UMKM ini juga mendukung perekonomian lokal dan memperkaya pengalaman pengunjung festival.
Pentingnya Kasanga Festival bagi Pelestarian Budaya Bali
Kasanga Festival 2025 memiliki peran penting dalam melestarikan dan mengembangkan budaya Bali. Festival ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengekspresikan kreativitas mereka dalam seni ogoh-ogoh dan seni tradisional lainnya. Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, festival ini berhasil menciptakan sinergi dan kolaborasi yang positif dalam upaya menjaga warisan budaya Bali.
Melalui perlombaan dan pameran yang beragam, Kasanga Festival juga mendorong inovasi dan pengembangan seni tradisional. Festival ini menjadi bukti nyata bahwa budaya Bali dapat terus berkembang dan beradaptasi dengan zaman tanpa kehilangan jati dirinya. Partisipasi aktif masyarakat dalam festival ini menunjukkan komitmen mereka untuk menjaga dan melestarikan kekayaan budaya Bali untuk generasi mendatang.
Dengan menggabungkan unsur seni, budaya, dan ekonomi kreatif, Kasanga Festival menjadi model yang inspiratif dalam pengembangan pariwisata berbasis budaya. Festival ini tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat lokal. Keberhasilan Kasanga Festival 2025 diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya pelestarian dan pengembangan budaya lokal.
Kasanga Festival 2025 sukses menjadi wadah bagi kreativitas anak muda Denpasar dalam melestarikan budaya Bali. Festival ini menunjukkan komitmen pemerintah dan masyarakat dalam menjaga warisan budaya sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif. Semoga Kasanga Festival dapat terus berlanjut dan semakin berkembang di tahun-tahun mendatang.