Katedral Jakarta Siapkan Misa Requiem untuk Paus Fransiskus, 2.500 Umat Diperkirakan Hadir
Gereja Katedral Jakarta akan menyelenggarakan Misa Requiem untuk almarhum Paus Fransiskus pada Kamis (24/4) pukul 18.00 WIB, dengan kapasitas hingga 2.500 umat.
Gereja Katedral Jakarta akan menyelenggarakan Misa Requiem untuk almarhum Paus Fransiskus pada Kamis (24 April 2024) pukul 18.00 WIB. Misa yang diperkirakan dihadiri 2.500 umat ini merupakan bagian dari rangkaian doa arwah yang digelar umat Katolik di seluruh dunia. Perayaan misa ini akan dipimpin oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Uskup Agung Piero Pioppo, bersama Kardinal Ignatius Suharyo dan Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Antonius Subianto Bunjamin.
Informasi ini disampaikan oleh Pastur Kepala Gereja Katedral Jakarta, Romo Hani Rudi Hartoko, pada Selasa (22/4). Ia menjelaskan bahwa misa tersebut terbuka untuk umum dan tidak memerlukan pendaftaran sebelumnya. Meskipun demikian, panitia akan menyediakan kursi khusus bagi tamu undangan dari kalangan diplomatik dan perwakilan Pemerintah Indonesia. Kehadiran Presiden Joko Widodo masih belum dipastikan, menunggu konfirmasi lebih lanjut.
Romo Hani menekankan bahwa misa akan berlangsung sederhana, sesuai dengan sosok Paus Fransiskus yang dikenal rendah hati dan dekat dengan umat. Tidak akan ada liturgi khusus, melainkan misa arwah biasa dengan doa-doa khusus untuk almarhum Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik tersebut. Hal ini sejalan dengan keinginan Paus Fransiskus untuk dikenang sebagai seorang gembala, bukan tokoh besar yang dibesar-besarkan. "Beliau wafat di hari Senin (21/4), Paskah Kedua, tidak lama setelah menyampaikan pesan Urbi et Orbi. Jadi di satu sisi kita berdoa untuk melepas kepergian, tapi di sisi lain adalah menegaskan keyakinan iman semua akan kembali kepada-Nya," ungkap Romo Hani.
Misa Requiem: Perpisahan Sederhana untuk Paus Fransiskus
Misa Requiem di Katedral Jakarta akan menjadi momen perpisahan bagi umat Katolik di Indonesia untuk mengenang Paus Fransiskus. Kapasitas hingga 2.500 orang disiapkan untuk mengakomodasi umat yang ingin mengikuti misa tersebut. Meskipun terbuka untuk umum, panitia tetap menyediakan tempat duduk khusus bagi tamu undangan dari kalangan pemerintahan dan diplomatik.
Kehadiran para pejabat negara, termasuk Presiden, masih belum dapat dipastikan dan masih menunggu konfirmasi. Romo Hani menjelaskan bahwa misa akan dilakukan secara sederhana, sesuai dengan kepribadian Paus Fransiskus yang dikenal dekat dengan rakyatnya. Kesederhanaan ini tercermin dari tidak adanya liturgi khusus, melainkan misa arwah biasa dengan doa-doa khusus untuk Paus Fransiskus.
Perayaan misa ini merupakan bagian dari rangkaian doa global untuk almarhum Paus Fransiskus. Umat Katolik di seluruh dunia turut berduka cita atas kepergian pemimpin spiritual mereka. Misa Requiem di Katedral Jakarta diharapkan dapat menjadi wadah bagi umat untuk mengungkapkan rasa kehilangan dan mendoakan kepergian Paus Fransiskus.
Kesederhanaan Misa Mencerminkan Kepribadian Paus Fransiskus
Romo Hani menjelaskan bahwa keputusan untuk menyelenggarakan Misa Requiem secara sederhana merupakan refleksi dari kepribadian Paus Fransiskus. Paus Fransiskus selalu menekankan pentingnya kesederhanaan dan keakraban dengan umat. Oleh karena itu, misa tidak akan menampilkan liturgi khusus, melainkan akan mengikuti tata cara misa arwah biasa.
Doa-doa khusus akan dipanjatkan untuk almarhum Paus Fransiskus, memohon agar beliau diterima di sisi Tuhan. Kesederhanaan ini juga menunjukkan penghormatan terhadap keinginan Paus Fransiskus untuk dikenang sebagai seorang gembala yang dekat dengan umatnya, bukan sebagai tokoh besar yang dirayakan secara berlebihan.
Meskipun sederhana, Misa Requiem di Katedral Jakarta tetap akan menjadi momen yang khidmat dan penuh makna bagi umat Katolik. Ini menjadi kesempatan bagi mereka untuk bersama-sama mengenang jasa-jasa dan kepemimpinan Paus Fransiskus selama memimpin Gereja Katolik.
Misa Requiem di Katedral Jakarta akan menjadi bagian dari rangkaian penghormatan global bagi Paus Fransiskus. Umat Katolik di seluruh dunia akan bersama-sama mendoakan dan mengenang jasa-jasa beliau.
Meskipun terbuka untuk umum, diharapkan umat yang hadir untuk tetap menjaga ketertiban dan kesopanan selama pelaksanaan Misa Requiem. Semoga Misa Requiem ini dapat menjadi momen yang penuh hikmat dan penghiburan bagi seluruh umat Katolik.