Kecelakaan Maut di Lombok Tengah: Polres Imbau Warga Tak Gunakan Pick Up untuk Angkut Orang
Kecelakaan tunggal pick up di Lombok Tengah menewaskan lima orang, mendorong Polres Lombok Tengah mengimbau warga agar tidak menggunakan mobil pick up untuk mengangkut penumpang.
Kecelakaan maut yang merenggut lima nyawa di jalan raya Kecamatan Batukliang, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) telah mengguncang masyarakat. Peristiwa nahas yang melibatkan sebuah mobil pick up tersebut terjadi pada Minggu, 20 April 2024, setelah kendaraan tersebut menabrak pembatas jalan. Kejadian ini mendorong Satlantas Polres Lombok Tengah untuk mengeluarkan imbauan penting kepada seluruh warga.
Insiden ini terjadi setelah mobil pick up yang dikemudikan oleh YR dan membawa belasan penumpang pulang dari acara nyongkolan (tradisi adat pernikahan). Mobil pick up dengan nomor polisi DR 8377 SK tersebut melaju dari arah utara menuju selatan ketika kecelakaan tunggal terjadi di Desa Barebali. Akibatnya, para penumpang terjatuh dan mengalami luka serius, lima di antaranya meninggal dunia meskipun sempat mendapatkan perawatan medis.
Kasat Lantas Polres Lombok Tengah, AKP Puteh Rinaldi, pada Sabtu, 26 April 2024, menegaskan imbauan agar mobil pick up tidak digunakan untuk mengangkut orang. "Kecelakaan maut di jalan raya Kecamatan Batukliang itu mengakibatkan lima orang meninggal dunia dan menjadi pengingat bagi semua pihak akan pentingnya keselamatan di jalan raya," tegas AKP Puteh Rinaldi.
Imbauan Keras dari Polres Lombok Tengah
Polres Lombok Tengah menekankan bahwa mobil pick up dirancang untuk mengangkut barang, bukan orang. Kendaraan ini tidak dilengkapi fitur keamanan dan keselamatan yang memadai bagi penumpang. Oleh karena itu, penggunaan pick up untuk mengangkut penumpang sangat berisiko dan membahayakan keselamatan jiwa.
AKP Puteh Rinaldi menambahkan, "Mobil pick up digunakan untuk mengangkut barang, sehingga tidak mempunyai fitur keamanan maupun keselamatan bagi para penumpang yang berada di belakang atau menaikinya." Pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menciptakan budaya tertib berlalu lintas dan mematuhi aturan demi keselamatan bersama.
Sebagai upaya pencegahan kecelakaan serupa, Polres Lombok Tengah berkomitmen meningkatkan sosialisasi secara masif, baik melalui media sosial maupun secara langsung di lapangan. Edukasi keselamatan berkendara akan terus digencarkan, terutama bagi masyarakat yang masih menggunakan mobil bak terbuka untuk mengangkut orang.
Langkah Pencegahan Kecelakaan
Untuk mencegah terulangnya tragedi serupa, Polres Lombok Tengah akan meningkatkan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang keselamatan berkendara. Sosialisasi akan dilakukan secara intensif melalui berbagai media, termasuk media sosial dan penyuluhan langsung di lapangan.
Pihak kepolisian berharap masyarakat lebih waspada dan bertanggung jawab dalam berkendara. Menggunakan kendaraan sesuai peruntukannya merupakan langkah penting untuk meminimalisir risiko kecelakaan. Pentingnya kesadaran akan keselamatan di jalan raya harus menjadi prioritas utama bagi setiap pengguna jalan.
Selain sosialisasi, Polres Lombok Tengah juga akan mempertimbangkan langkah-langkah lain untuk meningkatkan keselamatan di jalan raya, seperti peningkatan pengawasan dan penegakan hukum terhadap pelanggaran lalu lintas.
Kesimpulan
Kecelakaan maut di Lombok Tengah menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Kepatuhan terhadap aturan lalu lintas dan penggunaan kendaraan sesuai peruntukannya sangat penting untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa di masa mendatang. Semoga imbauan dari Polres Lombok Tengah dapat diindahkan oleh seluruh masyarakat demi keselamatan bersama di jalan raya.