Kemenag Ajak Generasi Muda Kuasai Ilmu Hisab Rukyat: Pelatihan Catch The Moon Dibuka!
Kementerian Agama (Kemenag) menggelar pelatihan 'Catch The Moon' untuk mendalami ilmu hisab rukyat bagi generasi muda di Jakarta, dengan berbagai insentif menarik.
Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia membuka kesempatan emas bagi generasi muda untuk mendalami ilmu hisab rukyat, sebuah bidang astronomi Islam yang krusial dalam penentuan kalender Hijriah. Pelatihan intensif bertajuk 'Catch The Moon' ini akan diselenggarakan pada Senin, 24 Februari 2025 di Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Program ini ditujukan untuk mencetak kader-kader muda yang kompeten dalam memahami dan menyebarluaskan ilmu falak kepada masyarakat luas.
Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kemenag, Arsad Hidayat, menjelaskan bahwa pelatihan ini terbuka bagi remaja masjid, Penyuluh Agama Islam, mahasiswa/pelajar, pemuda-pemudi ormas Islam, serta pegiat astronomi dan ilmu falak. Namun, kuota peserta terbatas hanya 100 orang. "Kami mengundang anak-anak muda untuk mendalami ilmu falak, khususnya dalam metode hisab rukyat," ujar Arsad Hidayat dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat (21/2).
Peluang ini tak hanya memberikan pengetahuan mendalam, tetapi juga kesempatan untuk berjejaring dan berkontribusi nyata. Peserta terpilih akan mendapatkan berbagai manfaat, termasuk uang saku dan biaya transportasi, e-sertifikat, serta pelatihan langsung dari para pakar hisab rukyat. Mereka juga berkesempatan membangun koneksi dengan para influencer dan pegiat ilmu falak lainnya, membuka jalan bagi pengembangan karir dan pengaruh di bidang ini.
Mengenal Lebih Dekat Program Catch The Moon
Program Catch The Moon memiliki kriteria peserta yang cukup spesifik. Peserta wajib berusia maksimal 35 tahun dan memiliki akun Instagram atau TikTok aktif dengan minimal 2.500 pengikut. Hal ini menunjukkan komitmen Kemenag untuk memanfaatkan media sosial sebagai platform penyebaran ilmu pengetahuan. Selain itu, peserta diwajibkan berdomisili di wilayah Jabodetabek dan bersedia membuat serta mengunggah konten terkait hisab rukyat di media sosial mereka.
Peserta juga diharuskan mengikuti akun Instagram resmi @bimasislam dan @urusanislam untuk mendapatkan informasi terbaru dan terlibat dalam komunitas online yang lebih luas. Komitmen untuk aktif di media sosial ini penting, karena Kemenag berharap para peserta dapat menjadi agen perubahan dalam menyebarluaskan pemahaman tentang hisab rukyat kepada khalayak yang lebih luas.
Dengan mengikuti pelatihan ini, peserta tidak hanya akan meningkatkan pemahaman mereka tentang hisab rukyat, tetapi juga akan mendapatkan keterampilan dalam membuat konten edukatif dan menarik di media sosial. Keterampilan ini sangat penting dalam era digital saat ini, di mana media sosial berperan penting dalam penyebaran informasi.
Pentingnya Hisab Rukyat dalam Kalender Islam
Arsad Hidayat menekankan pentingnya ilmu hisab rukyat dalam penentuan kalender Islam. "Hisab rukyat merupakan ilmu penting dalam penentuan kalender Islam, terutama dalam menetapkan awal bulan Hijriah," katanya. Dengan demikian, pelatihan ini tidak hanya sekadar menambah pengetahuan, tetapi juga berkontribusi langsung pada aspek keagamaan.
Kemenag berharap program Catch The Moon dapat melahirkan kader-kader muda yang kompeten dan berdedikasi dalam bidang ini. Para peserta terpilih diharapkan dapat menjadi jembatan antara pengetahuan ilmiah dan pemahaman keagamaan, menyebarluaskan ilmu falak kepada masyarakat luas melalui berbagai platform, termasuk media sosial dan kegiatan edukatif lainnya. Hal ini sejalan dengan upaya Kemenag dalam memajukan pemahaman keagamaan yang berbasis pada ilmu pengetahuan.
Pendaftaran dilakukan melalui laman https://s.id/catch_themoon2025. Jangan lewatkan kesempatan berharga ini untuk mengembangkan potensi diri dan berkontribusi dalam memajukan pemahaman tentang astronomi Islam. Sebarkan informasi ini kepada teman-teman yang memiliki minat di bidang ilmu falak dan astronomi Islam!
Program ini merupakan bukti nyata komitmen Kemenag dalam mencetak generasi muda yang cakap dan berwawasan luas di bidang ilmu falak, memastikan kelangsungan pemahaman dan penerapan hisab rukyat dalam kehidupan beragama di Indonesia.