Kemenag dan Garuda Indonesia Jalin Kerja Sama Angkut Calon Haji 2025
Kemenag dan Garuda Indonesia resmi menjalin kerja sama untuk penerbangan haji 1446 H/2025 M, mencakup pengangkutan 90.993 calon haji dari tujuh embarkasi di Indonesia.
Kementerian Agama (Kemenag) dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. telah resmi menandatangani perjanjian kerja sama untuk pengangkutan udara jamaah calon haji reguler dan petugas penyelenggara ibadah haji tahun 1446 H/2025 M. Penandatanganan dilakukan oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Hilman Latief, dan Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, di Jakarta pada Kamis, 27 Februari 2024.
Perjanjian ini menandai dimulainya babak baru persiapan haji 2025. Proses ini meliputi berbagai tahapan teknis, seperti pengelompokan jamaah (kloter), pengurusan visa, dan finalisasi jadwal keberangkatan. Hilman Latief menyatakan, "Setelah proses ini kita masuk ke chapter yang baru, yang lebih ke teknis terkait persiapan jamaah seperti pengkloteran, pemvisaan, dan jadwalnya juga kita fix-kan."
Proses negosiasi yang panjang dan dinamis telah dilalui Kemenag sebelum mencapai kesepakatan ini. Kemenag bernegosiasi dengan tiga maskapai penerbangan berbeda, yaitu Garuda Indonesia, Lion Air, dan Saudia Airlines. Hilman mengakui, "Ini sebuah pekerjaan dan pengalaman yang baru, dan juga tantangan buat kita semua."
Kerja Sama yang Diharapkan Lancar dan Optimal
Hilman Latief menyampaikan apresiasi kepada Garuda Indonesia atas dedikasi dalam melayani jamaah haji Indonesia. Ia berharap kerja sama ini akan menghasilkan layanan terbaik bagi para jamaah. "Mudah-mudahan pada haji tahun ini kita bisa bergandengan tangan dan bersama-sama mempersiapkan layanan terbaik bagi jamaah Indonesia," ujarnya.
Sementara itu, Wamildan Tsani, Direktur Utama PT Garuda Indonesia, menekankan komitmen perusahaan dalam menjaga kepercayaan yang telah diberikan sejak tahun 1995. "Kepercayaan tersebut akan terus kami jaga untuk memastikan kelayakan penerbangan yang senantiasa memprioritaskan aspek keamanan, keselamatan, dan kenyamanan pada seluruh operasional penerbangan jamaah haji Indonesia," tegasnya.
Garuda Indonesia telah melakukan berbagai persiapan teknis, mulai dari penyiapan armada pesawat, infrastruktur pendukung, hingga pelatihan petugas. Perusahaan memastikan keselarasan dengan jadwal penerbangan haji dan memprioritaskan kenyamanan jamaah, termasuk jamaah lansia dan jamaah yang pertama kali naik pesawat. "Kami pastikan selaras dengan jadwal operasional penerbangan haji, kemudian memastikan target waktu penerbangan dapat tercapai, dengan senantiasa mengedepankan kenyamanan jamaah haji," tambah Wamildan.
Rincian Pengangkutan Calon Jamaah Haji
Dalam kerja sama ini, Garuda Indonesia akan bertanggung jawab atas pengangkutan sebanyak 90.993 calon jamaah haji Indonesia dan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dari tujuh embarkasi. Rinciannya sebagai berikut:
- Embarkasi Aceh (BTJ): 4.412 orang
- Embarkasi Medan (KNO): 8.398 orang
- Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG): 18.223 orang
- Embarkasi Solo (SOC): 33.806 orang
- Embarkasi Balikpapan (BPN): 5.756 orang
- Embarkasi Makassar (UPG): 15.804 orang
- Embarkasi Lombok (LOP): 4.534 orang
Garuda Indonesia juga berkomitmen untuk memberikan layanan khusus bagi jamaah lansia dan mereka yang pertama kali menggunakan pesawat, dengan menyediakan kemudahan infrastruktur dan edukasi. "Melalui berbagai langkah persiapan yang kami lakukan, kami berharap penyelenggaraan penerbangan haji dapat berjalan baik dan lancar dan insya Allah dapat berjalan lebih baik dari tahun sebelumnya," tutup Wamildan.
Kerja sama antara Kemenag dan Garuda Indonesia ini diharapkan dapat memastikan kelancaran dan kenyamanan perjalanan ibadah haji bagi seluruh jamaah Indonesia pada tahun 2025.