KemenPPPA Ajak Pemda Bangun Ruang Bersama Indonesia untuk Perempuan dan Anak
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mengajak pemerintah daerah berkolaborasi membangun Ruang Bersama Indonesia (RBI) guna menciptakan ruang aman dan setara bagi perempuan dan anak.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mengajak pemerintah daerah untuk berkolaborasi membangun ruang aman, setara, dan inklusif bagi perempuan dan anak melalui program Ruang Bersama Indonesia (RBI). Program ini diluncurkan di Jakarta pada Senin, 28 April. Inisiatif ini bertujuan untuk mempercepat terwujudnya perempuan dan anak yang kuat, mandiri, dan sehat, yang pada akhirnya akan menciptakan keluarga, desa, dan kelurahan yang lebih kuat dan mandiri.
Menteri PPPA, Arifah Fauzi, menekankan pentingnya perjuangan bersama untuk mewujudkan tujuan mulia ini. "Program ini dilakukan untuk mempercepat proses terwujudnya perempuan yang kuat, mandiri, dan sehat sehingga menciptakan keluarga yang kuat, mandiri, dan sehat, kemudian desa/kelurahannya pun menjadi kuat, sehat, dan mandiri. Ini kelihatannya mudah, tapi harus kita perjuangkan bersama," ujar Menteri Arifah Fauzi.
RBI merupakan program prioritas KemenPPPA yang melanjutkan program Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA). Program ini berkontribusi pada pencapaian visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden, khususnya Asta Cita ke-1 dan ke-4, yang fokus pada peningkatan kualitas pembangunan kesetaraan gender dan perlindungan anak.
Tujuan dan Manfaat Ruang Bersama Indonesia
Menurut Menteri Arifah Fauzi, RBI bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembangunan kesetaraan gender, peran perempuan, dan perlindungan anak. Hal ini akan dicapai melalui beberapa strategi, yaitu pengurangan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, peningkatan peran perempuan dalam pengambilan keputusan publik dan pembangunan, serta penguatan kolaborasi pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha. Semua elemen masyarakat, dari tingkat desa hingga kementerian, berperan penting dalam keberhasilan program ini.
Menteri Arifah Fauzi menambahkan bahwa seluruh masyarakat desa merupakan pemangku kepentingan utama dalam program RBI. Dukungan dari pemerintah desa, kabupaten/kota, provinsi, hingga kementerian/lembaga sangat krusial. "Intinya, pemangku kepentingan dalam RBI adalah pihak-pihak yang memiliki tujuan bersama dalam upaya mewujudkan kesejahteraan perempuan dan anak menuju Indonesia Emas 2045," tegas Menteri Arifah Fauzi.
KemenPPPA telah menetapkan tujuh lokasi sebagai proyek percontohan RBI. Pemilihan lokasi ini diharapkan dapat memberikan model terbaik untuk implementasi program di daerah lain. Partisipasi aktif masyarakat di daerah terpilih sangat penting untuk keberhasilan program ini.
Lokasi Proyek Percontohan RBI
Tujuh lokasi yang terpilih sebagai proyek percontohan RBI tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Lokasi-lokasi tersebut adalah:
- Kampung Jimpitan, Kota Tangerang, Provinsi Banten
- Desa Ayula Selatan, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo
- Desa Mendalo Darat, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi
- Kampung Cempluk, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur
- Kelurahan Oesapa Barat, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur
- Desa Pulau Sewangi, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan
- Kelurahan Marunda, Kota Jakarta Utara, DKI Jakarta
Program RBI diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perempuan dan anak di Indonesia. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah sangat penting untuk memastikan keberhasilan program ini dalam menciptakan ruang aman dan setara bagi perempuan dan anak di seluruh Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.