Kementerian Perkim Jamin Sukses Pembangunan Rumah Susun dengan Perencanaan Matang
Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Perkim) memastikan keberhasilan pembangunan rumah susun di masa mendatang dengan menekankan perencanaan matang, belajar dari kegagalan proyek serupa di masa lalu, khususnya di Lombok Timur.
Perencanaan Matang Kunci Sukses Rumah Susun
Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (Wamen Perkim), Fahri Hamzah, baru-baru ini mengunjungi Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan memberikan jaminan keberhasilan pembangunan rumah susun ke depannya. Hal ini ditekankan karena setiap pengajuan proyek rumah susun kini wajib diawali dengan perencanaan yang matang. Wamen Perkim menegaskan pentingnya pembelajaran dari kegagalan proyek serupa di masa lalu, mengutamakan pembangunan yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat.
Program perumahan di desa kini berfokus pada penataan kawasan untuk meningkatkan kualitas rumah dan memperkuat hubungan antar warga. Berbeda dengan di perkotaan, harga tanah yang tinggi membuat pembangunan rumah susun menjadi fokus utama. Rumah susun setinggi lebih dari tiga lantai wajib dilengkapi lift, sebuah fasilitas penting untuk kenyamanan penghuni.
Wamen Perkim juga menekankan pentingnya ide yang kuat dalam pembangunan rumah susun. "Uang ada, cuma idenya harus kuat, jangan sembarangan bangun rumah susun yang tidak akan dihuni orang," tegas Fahri Hamzah. Ia menilai kegagalan proyek hunian disebabkan perencanaan yang buruk. Oleh karena itu, setiap proyek yang gagal perlu diteliti untuk mengidentifikasi penyebabnya.
Kegagalan Proyek di Lombok Timur: Studi Kasus
Salah satu contoh kegagalan pembangunan rumah susun terjadi di Kayangan, Lombok Timur. Rumah susun yang ditujukan untuk nelayan berpenghasilan rendah ini ditinggalkan penghuninya karena jaraknya yang terlalu jauh dari pantai dan kurangnya fasilitas lift pada bangunan lima lantai. Selain itu, ketersediaan air bersih juga menjadi kendala besar, meskipun upaya pengeboran sumur telah dilakukan hingga tujuh kali.
Kegagalan ini menjadi bukti nyata betapa pentingnya perencanaan yang cermat dan komprehensif dalam pembangunan rumah susun. Faktor lokasi, aksesibilitas, dan fasilitas dasar seperti air bersih harus menjadi pertimbangan utama sebelum proyek dimulai.
Hindari Kepentingan Politik dalam Pembangunan
Wamen Perkim juga mengingatkan pentingnya menghindari kepentingan politik atau balas budi dalam pembangunan dan penataan kawasan. Proyek yang didasari kepentingan politik berisiko menghasilkan bangunan yang tidak terpakai, terbengkalai, bahkan rusak, merugikan uang rakyat. Oleh karena itu, langkah-langkah untuk mengurangi pembangunan hunian tanpa perencanaan matang perlu ditingkatkan.
Kesimpulannya, Kementerian Perkim berkomitmen untuk memastikan keberhasilan pembangunan rumah susun dengan menekankan perencanaan yang matang dan terintegrasi. Kegagalan di masa lalu menjadi pelajaran berharga untuk membangun rumah susun yang benar-benar bermanfaat dan layak huni bagi masyarakat.