Ketahanan Pangan di Lapas Jayapura: Warga Binaan Berkebun, Menuai Harapan Baru
Lembaga Pemasyarakatan Kelas I A Jayapura menginisiasi program berkebun untuk warga binaannya, guna mendukung ketahanan pangan dan sebagai bentuk rehabilitasi yang memberikan keterampilan serta membentuk mental produktif.
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I A Jayapura, Papua, meluncurkan program berkebun inovatif bagi para warga binaannya. Inisiatif ini bertujuan ganda: memperkuat ketahanan pangan di dalam lapas sekaligus menjadi bagian penting dari proses rehabilitasi narapidana. Program ini dijalankan dengan memanfaatkan lahan kosong di dalam kompleks Lapas, menanam berbagai jenis sayuran, dan hasilnya digunakan untuk konsumsi warga binaan serta dijual untuk menambah pemasukan.
Kepala Lapas Kelas I A Jayapura, Jimreves, menjelaskan bahwa program ini selaras dengan visi pemerintah untuk meningkatkan kemandirian pangan nasional. Ia menekankan bahwa kegiatan berkebun ini bukan hanya sekadar memenuhi kebutuhan pangan, tetapi juga berperan krusial dalam membentuk mental dan keterampilan produktif para narapidana. "Kegiatan ini sejalan dengan visi pemerintah dalam meningkatkan kemandirian pangan di tengah tantangan ekonomi global," ungkap Jimreves di Sentani, Jumat (7/3).
Lebih lanjut, Jimreves memaparkan dampak positif program ini terhadap para warga binaan. Banyak di antara mereka yang awalnya merasa frustrasi, kini menemukan semangat baru melalui kegiatan berkebun. Mereka belajar bertanggung jawab, bekerja sama, dan merasakan kepuasan melihat hasil kerja keras mereka sendiri. Program ini menjadi terapi rehabilitasi yang efektif, membantu mereka membangun kembali kehidupan yang lebih positif.
Program Pertanian sebagai Terapi Rehabilitasi
Program pertanian di Lapas Jayapura memberikan dampak positif yang signifikan bagi para warga binaan. Mereka tidak hanya belajar menanam dan merawat tanaman, tetapi juga memperoleh keterampilan manajemen, bekerja sama dalam tim, dan merasakan kepuasan atas hasil kerja mereka. Hal ini membantu mereka membangun rasa percaya diri dan harapan baru untuk masa depan.
Keberhasilan program ini juga bergantung pada dukungan dari berbagai pihak. Bupati Keerom, Piter Gusbager, baru-baru ini mengunjungi Lapas Jayapura dan menyatakan komitmennya untuk mendukung program ini dengan menyediakan peralatan dan bibit tanaman. Kunjungan tersebut juga sebagai bentuk perhatian kepada 61 warga binaan asal Kabupaten Keerom yang sedang menjalani masa hukuman di Lapas Jayapura.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah daerah, diharapkan program ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi para warga binaan. Tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan di dalam lapas, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam proses rehabilitasi dan reintegrasi sosial para narapidana.
Lebih dari sekadar berkebun, program ini mengajarkan nilai-nilai penting seperti kerja keras, tanggung jawab, dan kerja sama tim. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang lebih humanis dan efektif dalam merubah perilaku para narapidana.
Dukungan Pemerintah Daerah dan Harapan Masa Depan
Komitmen Bupati Keerom untuk mendukung program berkebun di Lapas Jayapura menunjukkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan lembaga pemasyarakatan dalam upaya pembinaan narapidana. Dukungan berupa peralatan dan bibit tanaman akan sangat membantu kelangsungan dan pengembangan program ini.
Jimreves menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan Bupati Keerom, tidak hanya untuk 61 warga binaan asal Keerom, tetapi juga untuk seluruh warga binaan lainnya yang berjumlah 505 orang. Hal ini menunjukkan kepedulian pemerintah daerah terhadap kesejahteraan dan pembinaan para narapidana.
Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi lapas lain di Indonesia untuk menerapkan program serupa. Program ini tidak hanya berkontribusi pada ketahanan pangan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi proses rehabilitasi dan reintegrasi sosial para narapidana, membuka jalan menuju kehidupan yang lebih baik setelah mereka menyelesaikan masa hukuman.
Dengan adanya program ini, Lapas Jayapura tidak hanya menjalankan fungsi penahanan, tetapi juga berperan aktif dalam pembinaan dan pengembangan keterampilan warga binaan, mempersiapkan mereka untuk kembali ke masyarakat sebagai individu yang lebih produktif dan bertanggung jawab.
Program ini menjadi bukti nyata bahwa rehabilitasi narapidana dapat dilakukan dengan pendekatan yang holistik dan inovatif, menggabungkan aspek pemenuhan kebutuhan dasar dengan pengembangan keterampilan dan pembentukan mental positif. Semoga program ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar lagi di masa mendatang.