Kilang Pertamina Plaju Edukasi Pencegahan Penyakit Menular di Bulan K3
Kilang Pertamina RU III Plaju Palembang memanfaatkan Bulan K3 untuk mengedukasi pekerja dan masyarakat sekitar tentang pencegahan penyakit menular seperti HIV/AIDS dan bahaya narkoba, melalui seminar dan kampanye 'Saya Berani'.
Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) III Plaju di Palembang, Sumatera Selatan, memanfaatkan momentum Bulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Januari 2025 untuk meningkatkan kesadaran akan pencegahan penyakit menular. Kegiatan edukasi ini menyasar pekerja kilang dan masyarakat sekitar area operasional perusahaan.
Upaya Edukasi Pencegahan Penyakit Menular
Area Manager Communication, Relations & CSR RU III PT Kilang Pertamina Internasional, Siti Rachmi Indahsari, menjelaskan bahwa edukasi ini dilakukan lewat seminar bertema Love Safe, Live Safe. Seminar ini fokus membahas isu penting seputar pencegahan penyakit menular, khususnya HIV/AIDS dan dampak penyalahgunaan narkoba bagi generasi muda.
Para pembicara berasal dari berbagai instansi kredibel, yaitu Dinas Kesehatan Kota Palembang, BNN Provinsi Sumsel, Yayasan Sriwijaya Plus, dan inisiatif kampanye 'Saya Berani'. Keragaman narasumber ini bertujuan memberikan pemahaman komprehensif dan perspektif beragam tentang permasalahan tersebut.
Sasaran dan Harapan
Tujuan utama kegiatan edukasi ini adalah meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup sehat. Selain itu, Kilang Pertamina Plaju juga berupaya menghilangkan stigma negatif terhadap penderita HIV/AIDS dan mendorong masyarakat menjauhi narkoba. Upaya ini sejalan dengan komitmen perusahaan dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat, dan berkelanjutan.
HIV/AIDS: Bahaya dan Stigma
Tim Dinas Kesehatan Kota Palembang dalam paparannya menekankan bahaya HIV/AIDS, tidak hanya dari penularan virusnya, tetapi juga dampak buruk stigma negatif masyarakat terhadap penderita. Stigma ini memperburuk kondisi mental para penderita dan menghambat upaya pengobatan dan pemulihan.
Oleh karena itu, kampanye 'Saya Berani' sangat penting untuk terus digaungkan, guna mendorong penerimaan dan dukungan bagi penderita HIV/AIDS. Penularan HIV/AIDS, disampaikan tim Dinkes, umumnya terjadi melalui cairan tubuh seperti darah, cairan kelamin, ASI, dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril. Hal ini semakin relevan mengingat kasus penyalahgunaan narkoba yang seringkali melibatkan penggunaan jarum suntik bersama.
Bahaya Narkoba yang Kian Kompleks
Tantangan pencegahan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (NAPZA) juga dibahas dalam seminar. Yeni Yulita, Penyuluh Narkoba dari BNN Sumsel, mengungkapkan bahwa penyalahgunaan narkoba semakin kompleks. Salah satu contohnya adalah penyeludupan ekstrak ganja dalam liquid rokok elektrik, sebuah inovasi kejahatan yang semakin memprihatinkan.
Kesimpulan
Inisiatif Kilang Pertamina Plaju dalam mengedukasi masyarakat tentang pencegahan penyakit menular selama Bulan K3 merupakan langkah positif. Dengan melibatkan berbagai pembicara dari instansi terkait dan mengkampanyekan pesan-pesan penting seperti 'Saya Berani', diharapkan upaya ini dapat berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan aman.