Kirab Pusaka Banyumas: Mengenalkan Sejarah kepada Generasi Muda
Kirab Pusaka Banyumas, rangkaian peringatan Hari Jadi ke-454, sukses mengenalkan sejarah daerah kepada masyarakat dan menarik minat wisatawan, sejalan dengan visi Banyumas yang produktif, adil, dan sejahtera.
Purwokerto, 16 Februari 2024 - Sekretaris Daerah (Sekda) Banyumas, Agus Nur Hadie, menjelaskan bahwa Kirab Pusaka Kabupaten Banyumas merupakan inisiatif penting untuk memperkenalkan sejarah daerah, terutama kepada generasi muda. Acara ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi Ke-454 Kabupaten Banyumas yang jatuh setiap tanggal 22 Februari. Kirab pusaka yang diselenggarakan pada Minggu ini menampilkan berbagai pusaka bersejarah Kabupaten Banyumas.
Lebih dari Sekedar Perayaan
Tidak hanya menampilkan pusaka, kirab ini juga turut serta menampilkan foto-foto para bupati Banyumas, dari yang pertama hingga yang terakhir. Agus Nur Hadie berharap acara ini dapat menyemarakkan perayaan Hari Jadi dan meningkatkan rasa kebersamaan masyarakat. Tema tahun ini, "Guyub Rukun Bareng Bareng Mbangun Banyumas," mengarahkan pada semangat kebersamaan dalam membangun Banyumas yang lebih maju. Tema ini selaras dengan visi Bupati dan Wakil Bupati Banyumas terpilih dalam Pilkada 2024, yaitu "Mewujudkan Banyumas yang Produktif, Adil, dan Sejahtera (PAS)".
Kirab Pusaka bukan sekadar perayaan, melainkan upaya untuk melestarikan sejarah Banyumas. Agus Nur Hadie menekankan pentingnya mengenang jasa para tokoh dan menghargai pusaka yang diyakini membawa aura positif bagi Kabupaten Banyumas. Acara yang rutin digelar setiap bulan Februari ini telah masuk dalam kalender wisata tahunan, menarik banyak wisatawan dari luar Banyumas untuk menyaksikan dan menikmati keindahan wisata di Banyumas. Tingkat hunian hotel pun meningkat, menunjukkan dampak positif kirab ini terhadap sektor pariwisata.
Prosesi Kirab dan Maknanya
Kirab diawali dengan upacara pemberangkatan di halaman Pendopo Wakil Bupati Banyumas, dengan tradisi budaya Jawa Banyumasan. Pj. Bupati Banyumas, Iwanuddin Iskandar, dalam sambutannya yang berbahasa Jawa Banyumasan, menyebutkan pusaka yang dikirab, yaitu Tombak Kiai Genjring, Keris Kiai Gajah Endro, Keris Kiai Nalapraja, dan Keris Kiai Sempana Bener. Beliau berharap kirab ini membawa keberkahan dan kesejahteraan bagi masyarakat Banyumas.
Pj. Bupati secara simbolis menyerahkan pusaka kepada para bregada untuk diarak sejauh 2 kilometer menyusuri Jalan Jenderal Soedirman menuju Pendopo Bupati Banyumas (Pendopo Si Panji Purwokerto). Selain pusaka, iring-iringan juga membawa foto para mantan bupati Banyumas, mulai dari R Djoko Kahiman (1582-1583) hingga Achmad Husein (2013-2018 dan 2018-2023). Pj. Bupati, pejabat Forkopimda, kepala OPD, organisasi kemasyarakatan, dan masyarakat turut serta dalam kirab ini. Prosesi diakhiri dengan pelereman pusaka di Pendopo Si Panji Purwokerto.
Warisan Budaya dan Pariwisata
Kirab Pusaka Banyumas tidak hanya menjadi ajang pelestarian sejarah dan budaya, tetapi juga sebagai daya tarik wisata. Kehadiran wisatawan dari luar daerah menunjukkan potensi besar acara ini dalam meningkatkan perekonomian lokal. Dengan memadukan unsur sejarah, budaya, dan pariwisata, Kirab Pusaka Banyumas berhasil menjadi sebuah perayaan yang bermakna dan bermanfaat bagi masyarakat Banyumas.
Keberhasilan Kirab Pusaka Banyumas dalam mengenalkan sejarah dan budaya daerah kepada generasi muda serta menarik minat wisatawan menjadi contoh nyata bagaimana sebuah acara tradisional dapat diadaptasi untuk tujuan edukasi dan peningkatan ekonomi. Dengan semangat kebersamaan dan pelestarian budaya, Banyumas terus melangkah maju menuju visi Banyumas yang Produktif, Adil, dan Sejahtera.