KKP Akselerasi Pembangunan SKPT Sabang, Ekonomi Nelayan Aceh Terdongkrak
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) percepat pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Sabang untuk meningkatkan perekonomian nelayan Aceh, ditargetkan rampung segera.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah berfokus pada percepatan pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) di Sabang, Aceh. Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas perikanan dan pada akhirnya mendorong perekonomian nelayan di wilayah tersebut. Pembangunan yang telah mencapai 78 persen ini diharapkan rampung dalam waktu dekat dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Sabang dan kesejahteraan nelayan.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap KKP, Ridwan Mulyana. Ia menegaskan komitmen KKP dalam percepatan pembangunan SKPT Sabang untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat nelayan. Ridwan juga menyebutkan bahwa Komisi IV DPR RI telah melakukan kunjungan kerja untuk meninjau langsung progres pembangunan tersebut pada tanggal 9 April 2024.
Ketua Komisi IV DPR RI, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, menyambut baik kemajuan pembangunan SKPT Sabang dan berharap penyelesaiannya tepat waktu. Ia menekankan pentingnya operasional pelabuhan yang segera terlaksana dan mendukung penambahan alokasi anggaran untuk pengerukan kolam labuh guna mengakselerasi pertumbuhan ekonomi masyarakat pesisir, khususnya sektor perikanan di Sabang. Dukungan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memajukan sektor perikanan di Aceh.
Progres Pembangunan dan Pendanaan SKPT Sabang
Pembangunan SKPT Sabang yang dimulai sejak Agustus 2024, ditargetkan selesai dalam waktu dekat. Dana pembangunan tahun 2024 hingga 2025 bersumber dari hibah Pemerintah Jepang (JICA) senilai Rp65,4 miliar. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan fasilitas utama seperti dermaga, breakwater, jalan kawasan, kantor, dan fasilitas pendukung lainnya.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, sebelumnya telah melakukan ground breaking ceremony pembangunan Pelabuhan Perikanan Le Meulee SKPT Sabang pada Agustus 2024. Beliau melihat pembangunan pelabuhan perikanan di SKPT sebagai modal penting pembangunan daerah terluar, terutama yang memiliki wilayah perairan berbatasan dengan negara tetangga. Hal ini menunjukkan pentingnya peran SKPT Sabang dalam menjaga kedaulatan maritim Indonesia.
"Progres pekerjaan sudah mencapai 78 persen dan kami harap dapat selesai dalam waktu dekat agar dapat memberikan dampak positif berupa peningkatan ekonomi wilayah Sabang dan peningkatan taraf hidup masyarakat khususnya nelayan," kata Ridwan Mulyana.
"Guna mengakselerasi pertumbuhan ekonomi masyarakat pesisir khususnya pada sektor perikanan di wilayah Sabang ini," ujar Titiek Soeharto.
Dampak Positif SKPT Sabang bagi Nelayan Aceh
Dengan selesainya pembangunan SKPT Sabang, diharapkan akan terjadi peningkatan aktivitas perikanan di wilayah tersebut. Fasilitas yang memadai akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas nelayan, sehingga pendapatan mereka pun meningkat. Hal ini akan berdampak positif pada peningkatan taraf hidup masyarakat nelayan di Sabang dan sekitarnya.
Selain itu, SKPT Sabang juga diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan ekonomi di Sabang. Dengan adanya fasilitas yang lengkap, SKPT Sabang dapat menarik investasi dan menciptakan lapangan kerja baru. Hal ini akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Keberadaan SKPT Sabang juga penting untuk mendukung kedaulatan maritim Indonesia. Dengan adanya pelabuhan perikanan yang modern dan memadai, pengawasan dan pengendalian di wilayah perairan Sabang dapat ditingkatkan. Hal ini akan mencegah pencurian ikan dan melindungi sumber daya perikanan Indonesia.
Secara keseluruhan, pembangunan SKPT Sabang merupakan langkah strategis pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan dan perekonomian daerah di Aceh. Proyek ini diharapkan dapat menjadi contoh sukses bagi pembangunan sektor perikanan di daerah lain di Indonesia.