KKP dan BPOM Jalin Sinergi Dorong Ekspor Perikanan ke Arab Saudi
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) berkolaborasi meningkatkan ekspor produk perikanan Indonesia ke Arab Saudi yang masih rendah, dengan target peningkatan signifikan pada tahun-tahun mendatang.
Jakarta, 25 Februari 2024 - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi bekerja sama untuk meningkatkan ekspor produk perikanan Indonesia ke Arab Saudi. Saat ini, ekspor perikanan Indonesia ke Arab Saudi masih tergolong rendah, hanya mencapai 0,6 persen. Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat proses persetujuan penambahan unit pengolah ikan (UPI) di Arab Saudi, sehingga volume ekspor dapat meningkat secara signifikan.
Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) KKP, Ishartini, menjelaskan bahwa upaya peningkatan ekspor ini sangat penting. "Saat ini kita sedang mengajukan penambahan UPI untuk bisa ekspor ke Arab Saudi," ujar Ishartini dalam konferensi pers di Jakarta. Ia menekankan rendahnya angka ekspor saat ini menjadi pendorong utama kolaborasi ini.
Langkah strategis ini diambil mengingat potensi pasar perikanan Indonesia di Arab Saudi yang cukup besar, terutama untuk memenuhi kebutuhan jemaah haji dan umrah. Pemerintah Indonesia optimistis peningkatan ekspor ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional dan kesejahteraan nelayan Indonesia.
Peningkatan Ekspor Perikanan: Kolaborasi KKP dan BPOM
Kolaborasi KKP dan BPOM difokuskan pada percepatan proses persetujuan penambahan UPI di Arab Saudi. Saat ini, komoditas perikanan Indonesia yang diekspor ke Arab Saudi didominasi oleh produk cakalang, tuna, dan lemuru dalam bentuk ikan kaleng. Pada tahun 2024, volume ekspor produk perikanan ke Arab Saudi mencapai 22 ribu ton dengan nilai 91 juta dolar AS.
Ishartini menambahkan bahwa KKP siap mendukung BPOM untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Saudi Food and Drug Authority (SFDA). Pertemuan ini bertujuan untuk membuka akses ekspor produk perikanan budidaya Indonesia ke Arab Saudi. Hal ini penting untuk diversifikasi produk dan peningkatan volume ekspor secara keseluruhan.
Data dari Trade Map tahun 2023 menunjukkan bahwa terdapat 51 negara yang memasok produk perikanan ke Arab Saudi. Norwegia memimpin pasar dengan pangsa pasar sebesar 22 persen, diikuti oleh Vietnam dengan 16 persen. Indonesia, dengan pangsa pasar yang masih kecil, berupaya untuk meningkatkan posisinya di pasar tersebut.
Strategi Peningkatan Registrasi UPI
Penambahan UPI yang terdaftar di Arab Saudi merupakan kunci utama peningkatan volume ekspor. BPPMHKP KKP, melalui BPOM sebagai Authorized Competent Authority, telah mengajukan permohonan pendaftaran nomor registrasi ke SFDA pada 29 Juli 2024. Permohonan ini mencakup penambahan lima UPI, termasuk tiga UPI baru dan dua UPI yang ingin menambah ruang lingkup produk.
Selain itu, terdapat satu UPI yang mengajukan perubahan nama. Ishartini menegaskan bahwa KKP selalu berkoordinasi dengan BPOM, termasuk mengadakan pertemuan dengan Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan BPOM, Elin Herlina. Kerja sama ini memastikan kualitas produk perikanan Indonesia sesuai standar internasional dan memenuhi persyaratan Arab Saudi.
"Kami akan terus bersinergi. Sebagai quality assurance di Indonesia, kami ingin meyakinkan otoritas Arab Saudi bahwa produk perikanan kita bermutu," tegas Ishartini. Hal ini menunjukkan komitmen KKP dan BPOM dalam menjaga kualitas dan keamanan produk perikanan Indonesia.
Dukungan Menteri Kelautan dan Perikanan
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, sebelumnya telah menyatakan optimismenya terhadap peningkatan kualitas produksi perikanan nasional. Ia menekankan bahwa peningkatan kualitas produksi akan mendorong peningkatan nilai ekspor komoditas perikanan. KKP akan terus mengutamakan peningkatan kualitas produksi dan budidaya berkelanjutan melalui pengoptimalan lima program ekonomi biru.
Dengan kolaborasi yang kuat antara KKP dan BPOM, serta dukungan penuh dari pemerintah, diharapkan ekspor perikanan Indonesia ke Arab Saudi dapat meningkat secara signifikan. Hal ini akan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia dan membuka peluang pasar yang lebih luas bagi produk perikanan Indonesia di kancah internasional.