KKP dan WWF Jalin Kolaborasi: Jaga Keberlanjutan Produk Perikanan Indonesia
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama WWF berkolaborasi untuk memastikan keberlanjutan produk perikanan Indonesia dari hulu hingga hilir, demi kelestarian sumber daya alam dan peningkatan daya saing industri perikanan.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan World Wildlife Fund (WWF) resmi menjalin kolaborasi strategis untuk menjaga keberlanjutan produk perikanan Indonesia, dari tahap penangkapan hingga pemasaran. Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan kelestarian sumber daya alam sekaligus meningkatkan kualitas dan daya saing industri perikanan nasional. Kerja sama ini diresmikan di Jakarta pada Minggu, 2 Maret 2024, dan melibatkan berbagai program penting untuk mencapai tujuan tersebut.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Budi Sulistiyo, menjelaskan bahwa kolaborasi ini fokus pada peningkatan kesadaran produsen dan konsumen akan pentingnya keberlanjutan sumber daya ikan (SDI). "KKP memastikan keberlanjutan sumber daya ikan dilakukan mulai dari hulu-hilir. Bersama World Wildlife Fund (WWF), KKP menyasar peningkatan kesadaran produsen dan juga konsumen mengenai pentingnya keberlanjutan SDI," ujar Budi dalam keterangan resminya.
Kolaborasi KKP dan WWF telah berlangsung selama lima tahun terakhir dan telah menunjukkan hasil positif yang signifikan. Salah satu pencapaiannya adalah sertifikasi internasional Aquaculture Stewardship Council (ASC) bagi lima Unit Pengolahan Ikan (UPI) di Indonesia. Sertifikasi ini membuka akses pasar internasional yang lebih luas dan meningkatkan daya saing produk perikanan Indonesia di kancah global. "ASC ini standar internasional untuk perikanan budidaya yang berkelanjutan," jelas Budi.
Peningkatan Kesadaran Konsumen dan Pertemuan Bisnis
Kolaborasi ini juga berhasil meningkatkan kesadaran konsumen terhadap pentingnya memilih produk seafood yang berkelanjutan. Survei menunjukkan peningkatan signifikan, dengan 40 persen konsumen kini lebih memperhatikan asal-usul seafood yang mereka konsumsi, dan 50 persen konsumen lebih memilih membeli seafood dari sumber yang menerapkan tata kelola berkelanjutan. "Campaign bersama ini menghasilkan lebih dari 10 ribu engagement di media sosial dan melibatkan 1.700 pengguna aplikasi seafood advisor," tambah Budi.
Selain kampanye kesadaran konsumen, KKP dan WWF juga telah memperkuat jejaring bisnis perikanan melalui 34 pertemuan bisnis yang melibatkan buyer retail modern. Forum bisnis yang diadakan di Jakarta dan Makassar juga turut berkontribusi dalam hal ini. Program peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) juga telah dijalankan di enam lokasi percontohan.
Tidak hanya di dalam negeri, kolaborasi ini juga aktif mengadvokasi produk perikanan Indonesia di forum internasional. "KKP-WWF turut mengadvokasi produk perikanan Indonesia di forum internasional seperti di UNOC, Lisnon serta Sustainable Seafood Summit, Tokyo," ungkap Budi.
Komitmen Indonesia terhadap Keberlanjutan Kelautan
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, sebelumnya telah menegaskan komitmen Indonesia untuk memanfaatkan sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan. Pendekatan yang dianut mengedepankan prinsip keberlanjutan lingkungan, keadilan sosial, dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Kolaborasi KKP dan WWF sejalan dengan komitmen tersebut dan menjadi langkah nyata dalam mewujudkan pengelolaan perikanan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi model bagi kolaborasi antara pemerintah dan organisasi non-pemerintah dalam menjaga keberlanjutan sumber daya alam dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di sektor perikanan. Dengan peningkatan kesadaran konsumen dan produsen, serta akses pasar internasional yang lebih luas, diharapkan industri perikanan Indonesia dapat semakin maju dan berdaya saing.
Ke depan, kolaborasi KKP dan WWF akan terus ditingkatkan untuk memastikan keberlanjutan ekosistem laut dan industri perikanan Indonesia. Program-program yang lebih inovatif dan terukur akan terus dikembangkan untuk mencapai tujuan tersebut.