KKP Pastikan Stok Kakap Putih Aman hingga Lebaran di Ambon
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan ketersediaan ikan kakap putih di Ambon aman hingga Lebaran 2025, hasil dari pengembangan budidaya perikanan yang berkelanjutan.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan ketersediaan ikan kakap putih hasil budidaya cukup melimpah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Ambon, Maluku selama Ramadhan hingga Idul Fitri 2025. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Tb Haeru Rahayu (Tebe), telah meninjau langsung Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Ambon dan bertemu pembudidaya ikan kakap di sana. Ketersediaan ini merupakan hasil implementasi program ekonomi biru, khususnya pengembangan budidaya air laut yang berkelanjutan.
"Alhamdulillah mereka di Ramadhan ini hingga nanti setelah Lebaran punya stok ikan kakap baik yang baru ditebar maupun yang siap panen saat menjelang Lebaran," kata Tebe. Meskipun demikian, KKP tetap mendorong peningkatan produktivitas dengan pendistribusian bantuan benih ikan kakap putih berkualitas. Program ini termasuk dalam program kampung perikanan budidaya dan bantuan langsung seperti benih ikan bermutu serta sarana dan prasarana produksi.
Proyeksi produksi ikan kakap nasional pada triwulan I 2025 menunjukkan peningkatan setiap bulannya: Januari (493 ton), Februari (598 ton), dan Maret (664 ton). Direktur Jenderal Tebe mengapresiasi BPBL Ambon atas keberhasilannya memasifkan budidaya ikan kakap putih di Indonesia Timur, sebuah terobosan mengingat sebelumnya kegiatan ini belum banyak digeluti masyarakat.
Pengembangan Budidaya Kakap Putih di Ambon
Kepala BPBL Ambon, Sarwono, menjelaskan upaya pihaknya dalam memperkenalkan dan menggiatkan budidaya ikan kakap putih di Maluku untuk menjaga ekosistem ikan kakap di alam. Upaya tersebut meliputi distribusi bantuan benih ikan kakap putih, edukasi, dan promosi pembukaan destinasi wisata bahari berupa pemancingan di ujung dermaga BPBL Ambon.
Budidaya ikan kakap putih kini menjadi salah satu mata pencaharian utama masyarakat Ambon. Tingginya permintaan selama Ramadhan hingga Lebaran membuat harga jual ikan kakap putih mencapai Rp70.000 per kilogram. Hal ini didorong oleh popularitas menu berbahan dasar kakap putih, seperti bakar rica-rica, sup ikan kuah kuning, dan ikan goreng sambal dabu-dabu, sebagai makanan khas selama Ramadhan dan Lebaran.
BPBL Ambon telah mendistribusikan 88.500 ekor benih ikan kakap putih berkualitas hingga Maret 2025 kepada kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) di Kabupaten Maluku Tengah dan Kota Ambon. Selain itu, BPBL Ambon juga berkontribusi positif terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dengan penjualan 1,2 ton ikan kakap putih senilai Rp57,1 juta pada Januari hingga Februari 2025.
Dukungan Pemerintah terhadap Budi Daya Perikanan
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, sebelumnya mendorong penguatan budi daya perikanan sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi masyarakat. Komoditas budi daya disesuaikan dengan keunggulan masing-masing daerah untuk memaksimalkan potensi yang ada. Ketersediaan ikan kakap putih yang melimpah hingga Lebaran di Ambon menjadi bukti nyata keberhasilan program ini.
Program budidaya perikanan yang berkelanjutan, seperti yang diterapkan di Ambon, tidak hanya menjamin ketersediaan pangan, tetapi juga meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Dengan harga jual yang tinggi dan permintaan yang meningkat, budidaya ikan kakap putih memberikan dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat Ambon dan sekitarnya. Inisiatif ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam mengembangkan sektor perikanan dan menjaga keberlanjutan ekosistem laut.
Keberhasilan program ini juga menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara pemerintah, BPBL Ambon, dan masyarakat dapat menciptakan solusi yang berkelanjutan untuk ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi. Dengan terus mengembangkan dan mendukung program-program serupa, diharapkan akan semakin banyak daerah di Indonesia yang dapat menikmati manfaat dari budidaya perikanan yang berkelanjutan.