Komunitas Noken Papua Dorong Masuknya Noken ke Sekolah
Komunitas Noken Papua meluncurkan Program Noken Masuk Sekolah (Nomase) untuk mengajarkan generasi muda tentang pentingnya noken sebagai warisan budaya UNESCO, mendorong pelestarian budaya dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Komunitas Noken Papua gencar mengkampanyekan pelestarian budaya melalui program inovatif: Noken Masuk Sekolah (Nomase). Program ini diluncurkan di Jayapura, Papua, bertujuan utama untuk mengenalkan noken, tas tradisional khas Papua, kepada generasi muda. Inisiatif ini semakin penting mengingat noken telah mendapatkan pengakuan dari UNESCO sebagai warisan budaya dunia.
Menurut Duta Noken Papua, Marsel Suebu, pendidikan sejak dini menjadi kunci keberhasilan pelestarian budaya noken. "Kami ingin anak-anak Papua memahami nilai-nilai luhur yang terkandung dalam noken," ujar Marsel di Sentani. Harapannya, program Nomase diterapkan di seluruh jenjang pendidikan di Papua.
Noken bukan sekadar tas tradisional. Marsel menekankan makna mendalam noken dalam kehidupan sosial masyarakat Papua. "Noken melambangkan kesuburan, hubungan baik, dan nilai-nilai positif lainnya. Jika tidak diwariskan, identitas budaya ini terancam hilang," jelasnya. Kehilangan warisan budaya ini akan menjadi kerugian besar bagi Papua.
Sebagai contoh nyata, Sekolah Adven Doyo di Kabupaten Jayapura telah sukses mengimplementasikan program Nomase. Setiap Kamis dan Jumat, siswa dan guru mengenakan noken dan mempelajari sejarah serta maknanya. Hal ini menunjukkan komitmen nyata dalam pelestarian budaya.
Namun, pelestarian noken tidak hanya sebatas edukasi. Marsel juga menyoroti pentingnya menjaga keberlanjutan bahan baku pembuatan noken. Karena noken terbuat dari bahan alami seperti daun, akar, serat kayu, dan rumput, maka ketersediaan bahan baku ini juga harus dijaga agar tradisi pembuatan noken dapat terus berlanjut.
Pemerintah Kabupaten Jayapura menyambut baik program Nomase. Penjabat Bupati Jayapura, Samuel Siriwa, menyatakan dukungan penuh terhadap program ini. "Kami mendorong sekolah-sekolah di Kabupaten Jayapura untuk mengadopsi program ini," kata Samuel. Sekolah Adven Doyo menjadi contoh sukses yang patut ditiru oleh sekolah-sekolah lain.
Program Nomase diharapkan dapat menjadi model bagi program pelestarian budaya lain di Indonesia. Dengan mengajarkan nilai-nilai budaya sejak dini, diharapkan generasi muda dapat menghargai dan melestarikan warisan budaya leluhur mereka. Melalui program ini, kekayaan budaya Papua akan tetap lestari dan dikenal luas.