Konklaf Vatikan: Sinyal Asap Pertama Muncul Malam Ini?
Direktur Kantor Pers Takhta Suci mengumumkan sinyal asap pertama konklaf pemilihan Paus baru akan terlihat di Vatikan malam ini, Rabu, menandai dimulainya proses pemilihan pemimpin Gereja Katolik.
Vatikan, 7 Mei 2024 - Dunia menantikan pengumuman pemimpin baru Gereja Katolik. Proses pemilihan Paus pengganti Paus Fransiskus, yang wafat pada 21 April lalu, dimulai hari ini dengan konklaf di Vatikan. Direktur Kantor Pers Takhta Suci, Matteo Bruni, memberikan informasi penting terkait sinyal asap pertama yang akan menjadi pertanda hasil pemungutan suara para kardinal elektor.
Menurut Bruni, sinyal asap pertama akan muncul dari cerobong Kapel Sistina tidak lebih awal dari pukul 19.00 waktu Vatikan (waktu Indonesia Barat pukul 00.00, 8 Mei). Para kardinal elektor akan memasuki kapel sekitar pukul 16.30 waktu Vatikan (21.30 WIB), untuk kemudian mengikuti katekese oleh Kardinal Raniero Cantalamessa dan pengambilan sumpah kerahasiaan.
Pemungutan suara untuk memilih pemimpin spiritual miliaran umat Katolik sedunia ini akan segera dimulai setelah rangkaian prosesi tersebut. Proses pemilihan ini menjadi sorotan dunia, mengingat pentingnya peran Paus dalam Gereja Katolik dan pengaruhnya terhadap umat di seluruh dunia. Ketegangan dan antisipasi mewarnai suasana menjelang pengumuman hasil pemungutan suara.
Proses Pemilihan dan Sinyal Asap
Matteo Bruni menjelaskan bahwa pemungutan suara dapat dilakukan hingga empat kali setiap hari. Sinyal asap, baik hitam maupun putih, akan dikeluarkan dua kali sehari sampai Paus baru terpilih. Jika pemilihan Paus baru terjadi pada pemungutan suara pertama hari Kamis (8 Mei), maka asap putih akan terlihat sekitar pukul 10.30 waktu Vatikan (15.30 WIB).
Namun, jika proses pemilihan berlangsung lebih lama, sinyal asap pertama baru akan terlihat pada Rabu malam sekitar pukul 19.00 waktu Vatikan. Jika pemilihan menghasilkan Paus baru pada pemungutan suara sore hari, asap putih akan muncul sekitar pukul 17.30 waktu Vatikan (22.30 WIB). Sistem sinyal asap ini telah menjadi tradisi dalam konklaf pemilihan Paus.
Asap yang keluar dari cerobong Kapel Sistina berasal dari pembakaran surat suara. Bahan kimia khusus ditambahkan ke dalam surat suara sehingga menghasilkan asap hitam jika belum ada kesepakatan, dan asap putih jika Paus baru telah terpilih. Asap hitam menandakan proses pemilihan masih berlanjut, sementara asap putih merupakan tanda gembira bagi umat Katolik di seluruh dunia.
Proses ini dijaga kerahasiaannya. Para kardinal elektor telah mengambil sumpah untuk menjaga integritas dan kerahasiaan pemilihan. Mereka akan bermusyawarah dan berdoa untuk mendapatkan petunjuk ilahi dalam memilih pemimpin Gereja Katolik yang tepat.
Antisipasi Dunia terhadap Pemilihan Paus Baru
Pemilihan Paus baru ini menarik perhatian dunia. Media internasional meliput proses konklaf secara intensif. Umat Katolik di seluruh dunia menantikan pengumuman hasil pemilihan dengan penuh harap dan doa. Siapapun yang terpilih, diharapkan dapat memimpin Gereja Katolik dengan bijaksana dan membawa perubahan positif bagi umat.
Proses pemilihan ini bukan hanya sekadar pemilihan pemimpin agama, tetapi juga menjadi momen penting bagi Gereja Katolik dalam menghadapi tantangan zaman modern. Paus baru diharapkan mampu mengatasi berbagai isu global, seperti kemiskinan, ketidakadilan, dan perubahan iklim, serta menjaga persatuan dan kesatuan umat Katolik di seluruh dunia.
Dengan demikian, dunia menunggu dengan penuh harap dan antisipasi untuk melihat sinyal asap pertama dari Kapel Sistina. Asap putih akan menjadi tanda gembira bagi umat Katolik, sementara asap hitam menandakan proses pemilihan masih berlanjut. Doa dan harapan menyertai proses pemilihan Paus baru ini.
Sumber: ANSA