Konsumsi Pertamax Melonjak 16,7 Persen Jelang Idul Fitri: Pertamina Prediksi Peningkatan Mobilitas
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga memprediksi lonjakan konsumsi Pertamax hingga 16,7 persen selama Idul Fitri akibat peningkatan mobilitas masyarakat.
Jakarta, 20 Februari 2025 - Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, memprediksi peningkatan signifikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax hingga 16,7 persen selama periode Idul Fitri. Hal ini disampaikan Riva dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi XII DPR RI di Kompleks Senayan, Jakarta, Kamis lalu. Prediksi ini didasarkan pada peningkatan mobilitas masyarakat yang pulang kampung untuk merayakan Idul Fitri.
Peningkatan konsumsi Pertamax ini diproyeksikan mencapai 21.713 kiloliter (KL) per hari selama Ramadhan, meningkat dari angka rata-rata harian di bulan Januari 2025 yaitu 18.606 KL. Lonjakan ini menunjukkan peningkatan permintaan yang cukup signifikan seiring dengan meningkatnya aktivitas perjalanan masyarakat selama periode liburan tersebut. Pertamina telah mempersiapkan diri untuk memenuhi kebutuhan BBM nasional selama periode Idul Fitri.
Selain Pertamax, beberapa jenis BBM lain juga diprediksi mengalami peningkatan konsumsi. Namun, perlu dicatat bahwa peningkatan konsumsi BBM ini tidak merata di semua jenis BBM. Beberapa jenis BBM justru diprediksi mengalami penurunan konsumsi, menunjukkan tren yang beragam dalam pola konsumsi BBM di Indonesia.
Prediksi Konsumsi BBM Jenis Lain Selama Idul Fitri
Tidak hanya Pertamax, Pertamina juga memprediksi peningkatan konsumsi BBM jenis lainnya. Pertamax Turbo diprediksi naik 14,9 persen, dari 734 KL per hari menjadi 843 KL per hari. Sementara itu, Pertamax Green diprediksi mengalami peningkatan yang paling signifikan, yaitu 92,1 persen, dari 17 KL per hari menjadi 33 KL per hari. Peningkatan konsumsi Pertamax Green yang tinggi ini, menurut Riva, disebabkan oleh volume penjualan yang masih relatif kecil dan hanya tersedia di wilayah Jakarta dan Jawa Timur. Dengan adanya peningkatan mobilitas masyarakat, konsumsi Pertamax Green diprediksi akan ikut meningkat.
Konsumsi Pertalite juga diproyeksikan meningkat sebesar 11,2 persen, dari 74.503 KL per hari menjadi 82.846 KL per hari. Peningkatan ini menunjukkan tingginya permintaan Pertalite sebagai BBM jenis yang banyak dikonsumsi masyarakat. Namun, berbeda dengan BBM jenis gasoline, konsumsi solar dan biosolar justru diprediksi turun 14 persen, dari 43.584 KL per hari menjadi 37.467 KL per hari. Penurunan ini dikaitkan dengan aktivitas sektor industri yang cenderung menurun.
Sementara itu, di sektor penerbangan, konsumsi avtur diprediksi meningkat 5 persen, dari 12.523 KL per hari menjadi 13.150 KL per hari. Peningkatan ini menunjukkan peningkatan aktivitas penerbangan selama periode Idul Fitri. Selain BBM, Pertamina juga memprediksi peningkatan kebutuhan LPG sebesar 6,7 persen, dari 28.412 MT per hari menjadi 30.926 MT per hari selama periode Ramadhan dan Idul Fitri.
Antisipasi Pertamina terhadap Lonjakan Konsumsi BBM
Pertamina telah mempersiapkan diri untuk menghadapi lonjakan konsumsi BBM selama periode Idul Fitri. Persiapan tersebut mencakup peningkatan stok BBM di berbagai daerah, penambahan jumlah SPBU yang beroperasi, dan penguatan sistem distribusi BBM. Langkah-langkah ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan BBM di seluruh wilayah Indonesia selama periode liburan Idul Fitri.
"Untuk Pertamax secara peningkatan konsumsi ini cukup tinggi dan kami prediksikan ada di angka 16,7 persen," ujar Riva Siahaan. Pernyataan ini menegaskan kesiapan Pertamina dalam mengantisipasi lonjakan permintaan BBM dan memastikan kelancaran distribusi BBM selama periode Idul Fitri. Pertamina berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan BBM masyarakat Indonesia, khususnya selama periode-periode penting seperti Idul Fitri.
Dengan adanya prediksi peningkatan konsumsi BBM ini, Pertamina berharap dapat mengoptimalkan distribusi dan memastikan ketersediaan BBM di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini penting untuk menunjang kelancaran mobilitas masyarakat selama periode Idul Fitri dan mencegah terjadinya kelangkaan BBM.
Selain itu, Pertamina juga terus memantau perkembangan konsumsi BBM dan melakukan penyesuaian strategi distribusi agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara optimal. Pertamina berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Indonesia.