Kota Tua Ampenan: Target Situs Warisan UNESCO dan Daya Tarik Wisatawan Mancanegara
Dinas Pariwisata Kota Mataram mendorong pengembangan Kota Tua Ampenan sebagai situs warisan UNESCO untuk menarik wisatawan mancanegara, dengan rencana revitalisasi dan peningkatan sumber daya manusia.
Kota Tua Ampenan di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), berpotensi besar menjadi destinasi wisata internasional. Hal ini disampaikan oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram setelah gagasan menjadikan kawasan ini sebagai situs UNESCO mengemuka. Jika terealisasi, kunjungan wisatawan mancanegara ke Kota Tua Ampenan diprediksi akan meningkat signifikan.
Kepala Dispar Kota Mataram, Cahya Samudra, menjelaskan bahwa mendapatkan legitimasi dari UNESCO sebagai situs warisan dunia akan memberikan dampak positif yang besar. Oleh karena itu, persiapan matang dari berbagai aspek sangat diperlukan. Bukan hanya soal fasilitas dan akomodasi, tapi juga peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), khususnya kelompok sadar wisata (pokdarwis), menjadi prioritas utama.
Pokdarwis memiliki peran krusial dalam menyambut dan melayani wisatawan di Kota Tua Ampenan. Keberadaan mereka yang andal sangat penting untuk memberikan pengalaman wisata yang berkesan bagi para pengunjung. Selain itu, standar internasional dalam hal kebersihan lingkungan juga harus dipenuhi untuk mendukung penetapan Kota Tua Ampenan sebagai situs UNESCO.
Dispar Kota Mataram berkomitmen untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam mewujudkan rencana ini. Kerja sama dengan Kementerian Pariwisata, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (yang bertanggung jawab atas aspek kebudayaan), dan pemangku kepentingan lainnya akan menjadi kunci keberhasilan. Kota Tua Ampenan menyimpan banyak warisan budaya yang berharga, seperti bekas Pelabuhan Ampenan, kelenteng, dan bangunan-bangunan tua di Jalan Pabean.
Jalan Pabean, khususnya, merupakan bukti sejarah panjang Pelabuhan Ampenan sebagai pusat kegiatan ekonomi. Kawasan ini menyimpan nilai sejarah dan budaya yang sangat penting. Gagasan menjadikan Kota Tua Ampenan sebagai situs UNESCO ini diluncurkan oleh Gubernur NTB terpilih, Lalu Muhammad Iqbal, setelah kunjungannya ke Wali Kota Mataram, H. Mohan Roliskana.
Menurut Gubernur, revitalisasi Kota Tua Ampenan menjadi situs UNESCO sangat tepat mengingat sejarah panjang dan upaya Pemerintah Kota Mataram dalam merawat dan mengembangkan kawasan tersebut. Potensi yang dimiliki Kota Tua Ampenan perlu dioptimalkan untuk meningkatkan perekonomian daerah dan memberikan kontribusi bagi pariwisata Indonesia.
Dengan dukungan berbagai pihak dan strategi yang tepat, Kota Tua Ampenan memiliki potensi besar untuk menjadi daya tarik wisata internasional dan membanggakan Indonesia di kancah dunia. Persiapan yang matang dan kolaborasi yang kuat menjadi kunci kesuksesan rencana ini.