Kotim Optimistis Capai Target Tanam Jagung 23.217 Hektare
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur bersama Polres Kotim optimistis mencapai target tanam jagung 23.217 hektare, memanfaatkan kolaborasi berbagai pihak dan menargetkan 100 hektare per desa dengan potensi keuntungan tinggi.
Kotim Optimistis Raih Target Tanam Jagung
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, bersama Kepolisian Resor (Polres) Kotim optimistis mampu mencapai target penanaman jagung seluas 23.217 hektare yang ditetapkan pemerintah pusat. Bupati Halikinnor menyatakan keyakinan ini saat seremonial penanaman jagung serentak satu juta hektare di areal PT NSP, Desa Camba, Kecamatan Kota Besi, Kotim, Selasa, 21 Januari.
Halikinnor menjelaskan, target yang dicanangkan adalah 100 hektare penanaman jagung per desa, meskipun tidak harus dalam satu hamparan. Ia menekankan peran perusahaan perkebunan dalam membantu pencapaian target nasional ini. "Sisanya dibantu perusahaan perkebunan," ujar Bupati Halikinnor.
Kolaborasi Menuju Swasembada Jagung
Program penanaman jagung serentak satu juta hektare ini merupakan kolaborasi besar antara Polri, Kementerian Pertanian, Gapki, Perhutani, Inhutani, swasta, dan swadaya petani. Kotim turut serta dalam program nasional ini dengan kolaborasi aktif antara Polres Kotim dan pemerintah kabupaten. Pelaksanaan di lapangan dikerjakan oleh Polsek bersama pemerintah kecamatan dan desa.
Target penanaman pada tiga bulan pertama adalah minimal 6.000 hektare. Bupati Halikinnor mengapresiasi dukungan Gapki Kalimantan Tengah yang menyediakan lahan 750 hektare dan GPPI Kotim, Katingan, dan Seruyan yang menyediakan 220 hektare lahan untuk program ini. Ia optimistis, meskipun target 100 hektare per desa mungkin tak sepenuhnya tercapai, setidaknya 50 hektare bisa direalisasikan per desa.
Dukungan Swasta dan Potensi Keuntungan Tinggi
Bupati Halikinnor sangat mendukung program ini untuk memperkuat ketahanan pangan daerah dan nasional. Ia mengapresiasi kontribusi perusahaan swasta. Menurutnya, dengan harga jagung di atas Rp5.000 per kilogram dan potensi panen empat kali setahun, keuntungannya bisa melampaui hasil kebun kelapa sawit. "Ini tanggung jawab kita bersama karena untuk kepentingan daerah dan negara ini juga," tegasnya.
Langkah Konkret di Lapangan dan Verifikasi Data
Kapolres Kotim, AKBP Resky Maulana Zulkarnain, berharap target penanaman minimal sepertiga dari total target dapat dicapai pada tiga bulan pertama. Penanaman telah dimulai sejak November lalu dengan luas tujuh hektare. Program ini dijalankan melalui dua kluster: kemitraan dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit melalui sistem tumpang sari dan kemitraan dengan kelompok tani. Resky menegaskan pentingnya data faktual dan akuntabilitas di lapangan, termasuk verifikasi luasan tanam dan hasil panen.
Kesimpulan
Keberhasilan program penanaman jagung di Kotim bergantung pada kolaborasi yang solid antara pemerintah daerah, kepolisian, perusahaan swasta, dan kelompok tani. Optimisme tinggi ditunjukkan dengan target 100 hektare per desa, dan upaya verifikasi data memastikan program ini berjalan akuntabel dan berdampak nyata bagi ketahanan pangan daerah.