Kotim Prioritaskan Pengentasan Blank Spot untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
Pemkab Kotim menjadikan pengentasan blank spot atau wilayah tanpa jaringan telekomunikasi sebagai prioritas utama untuk meningkatkan kualitas hidup dan perekonomian masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, menetapkan pengentasan blank spot atau wilayah tanpa akses jaringan telekomunikasi sebagai prioritas utama pembangunan daerah. Hal ini diungkapkan langsung oleh Bupati Kotim, Halikinnor, di Sampit pada Selasa, 4 Juli 2024. Keputusan ini diambil mengingat pentingnya akses digital dalam berbagai aspek kehidupan, dari pemerintahan hingga perekonomian masyarakat.
Bupati Halikinnor menjelaskan bahwa pengentasan blank spot menjadi fokus utama dalam 100 hari pertama masa jabatan keduanya. Beliau menekankan pentingnya jaringan telekomunikasi yang memadai untuk mendukung sistem pelaporan digital di semua tingkatan pemerintahan, dari kabupaten hingga desa. "Pertama yang ingin saya kejar adalah penanganan blank spot, apalagi kita ketahui sekarang berbagai bentuk laporan, baik itu di tingkat kabupaten hingga desa sudah menggunakan sistem digital dan itu perlu didukung jaringan telekomunikasi yang baik," ujar Halikinnor.
Target penyelesaian pengentasan blank spot di seluruh wilayah Kotim ditargetkan tuntas pada tahun 2025. Pemerintah Kotim optimistis dapat mencapai cakupan 100 persen akses telekomunikasi, mengingat capaian akhir tahun 2024 telah mencapai 95,14 persen, melampaui target awal 85,81 persen. Akses telekomunikasi yang merata dinilai krusial untuk meningkatkan kualitas hidup, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan memperkuat daya saing daerah.
Pengentasan Blank Spot dan Program Smart City
Bupati Halikinnor juga menghubungkan program pengentasan blank spot dengan Program Smart City yang tengah dijalankan. Ia menjelaskan bahwa akses telekomunikasi yang memadai menjadi fondasi penting dalam mewujudkan ekosistem digital dan meningkatkan kualitas hidup warga Kotim. Dengan akses internet yang merata, diharapkan berbagai layanan publik dan informasi dapat diakses dengan mudah oleh seluruh lapisan masyarakat.
Selain itu, pemerintah Kotim juga berkomitmen untuk memastikan pemerataan akses listrik ke seluruh wilayah, terutama di desa-desa pedalaman. Listrik dianggap sebagai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi untuk mendukung berbagai aktivitas dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Upaya maksimal akan dilakukan untuk mengatasi desa-desa yang belum mendapatkan akses listrik.
Meskipun terdapat efisiensi anggaran dari pemerintah pusat di bidang infrastruktur, peningkatan infrastruktur kota tetap menjadi prioritas. Banyak gang dan jalan kecil di dalam kota yang masih rusak dan perlu diperbaiki untuk meningkatkan kualitas infrastruktur perkotaan.
Infrastruktur dan Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan infrastruktur yang memadai menjadi salah satu fokus utama pemerintah Kotim. Hal ini mencakup perbaikan jalan dan gang di dalam kota, serta perluasan akses listrik ke daerah-daerah terpencil. Pemerintah daerah berkomitmen untuk menyelesaikan proyek-proyek infrastruktur tersebut pada tahun 2025, sehingga dapat fokus pada program pembangunan lainnya.
Selain infrastruktur dan telekomunikasi, pendidikan dan kesehatan tetap menjadi prioritas utama pemerintah Kotim. Komitmen ini menunjukkan bahwa pembangunan di Kotim dilakukan secara berkelanjutan dan menyeluruh, dengan fokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat di semua sektor.
Dengan tercapainya target pengentasan blank spot dan peningkatan infrastruktur lainnya, diharapkan Kotim dapat semakin maju dan sejahtera. Program-program pembangunan yang berkelanjutan ini akan memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat Kotim, khususnya dalam hal akses informasi, layanan publik, dan peningkatan perekonomian.
Keberhasilan program ini akan menjadi bukti nyata komitmen pemerintah Kotim dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.