KRI Wahidin Sudirohusodo-991 Gelar Bakti Kesehatan di Karangasem, Bali
TNI AL mengerahkan KRI Wahidin Sudirohusodo-991 untuk menggelar bakti kesehatan di Karangasem, Bali, sebagai bagian dari Latihan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025.
Denpasar, 16 Februari 2025 - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) menunjukkan komitmennya terhadap kesejahteraan masyarakat dengan mengerahkan satu kapal perang untuk menggelar bakti kesehatan di Karangasem, Bali. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara 5th Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2025, latihan bersama angkatan laut terbesar di kawasan ini.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Muhammad Ali, menjelaskan bahwa program bakti sosial ini merupakan bagian penting dari MNEK 2025. "Medical Civic Action Program (MEDCAP) ini difokuskan untuk membantu masyarakat sekitar, khususnya para nelayan," ujar Laksamana Ali di Pelabuhan Benoa, Denpasar.
Bakti Kesehatan di Atas KRI Wahidin Sudirohusodo-991
Kapal perang yang ditunjuk untuk misi kemanusiaan ini adalah KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 (KRI WSH-991). Kapal ini akan bersandar di Dermaga Tanah Ampo, Kabupaten Karangasem, pada tanggal 17 Februari 2025. Layanan kesehatan gratis yang diberikan di atas kapal ini sangat beragam.
Layanan MEDCAP meliputi pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan gigi, sunatan massal, donor darah, dan operasi kecil. Program ini dirancang untuk memberikan akses layanan kesehatan yang mungkin sulit dijangkau oleh masyarakat nelayan di daerah tersebut.
Lebih dari Sekadar Latihan Militer
Laksamana Ali menekankan bahwa MNEK 2025 bukan hanya sekadar latihan militer. Selain MEDCAP, TNI AL juga menjalankan Engineering Civic Action Program (ENCAP), yang berfokus pada perbaikan infrastruktur. "ENCAP meliputi perbaikan jalan, pembenahan sekolah, dan rumah ibadah," jelasnya. Kegiatan ini melibatkan seluruh angkatan laut peserta MNEK 2025.
Semua program ini, kata Laksamana Ali, dirancang untuk mencapai tujuan utama MNEK 2025, yaitu memperkuat kerja sama antar negara dalam menghadapi isu kemanusiaan dan bencana. Laksamana Ali menegaskan bahwa latihan ini berfokus pada bantuan kemanusiaan, bukan pada strategi perang. "Kita ingin meningkatkan kerja sama dalam operasi militer di luar konteks perang," tambahnya.
MNEK 2025: Kerja Sama Internasional untuk Kemanusiaan
MNEK 2025, yang berlangsung dari tanggal 15 hingga 22 Februari 2025 di Bali, diikuti oleh 38 negara, termasuk Indonesia. Latihan ini melibatkan 19 kapal perang. MNEK sendiri merupakan agenda rutin yang digelar TNI AL setiap dua tahun sekali sejak tahun 2014, sebagai bukti komitmen Indonesia dalam kerja sama internasional untuk kemanusiaan.
Kegiatan bakti sosial dalam MNEK 2025 ini menunjukkan bahwa kerja sama internasional tidak hanya terbatas pada aspek militer, tetapi juga mencakup upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Keterlibatan KRI Wahidin Sudirohusodo-991 dalam program MEDCAP di Karangasem menjadi bukti nyata dedikasi TNI AL untuk membantu masyarakat dan memperkuat hubungan dengan negara-negara sahabat.
Dengan dukungan 19 kapal perang dari berbagai negara, MNEK 2025 menjadi bukti nyata komitmen internasional dalam kerja sama kemanusiaan dan penanggulangan bencana. Semoga kegiatan ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Karangasem dan mempererat hubungan antar negara peserta.