Kubu Raya Prioritaskan Pendekatan Spiritual Atasi Kenakalan Remaja
Pemerintah Kabupaten Kubu Raya memilih pendekatan spiritual dan pembinaan moral keagamaan untuk mengatasi kenakalan remaja, berbeda dengan pendekatan militer.
Pontianak, 7 Mei 2024 - Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, mengambil langkah berbeda dalam menangani kenakalan remaja. Alih-alih menggunakan pendekatan militer, pemerintah daerah ini memprioritaskan pendekatan spiritual dan pembinaan moral keagamaan sebagai strategi utama. Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Kubu Raya, Sujiwo, di Sungai Raya, Rabu lalu. Keputusan ini didasari pada keyakinan bahwa pembinaan moral dan spiritual lebih efektif dalam menangani perilaku menyimpang pada remaja.
Bupati Sujiwo menekankan bahwa pendekatan keagamaan dinilai lebih efektif daripada pelatihan fisik di barak militer. Ia khawatir pelatihan militer justru akan meningkatkan rasa percaya diri remaja yang bermasalah, sehingga berpotensi memicu tindakan negatif lainnya. Oleh karena itu, Pemkab Kubu Raya mempertimbangkan aspek psikologis dan usia anak dalam merancang strategi penanggulangan kenakalan remaja.
Dengan banyaknya pondok pesantren di Kubu Raya, Bupati Sujiwo optimis pendekatan keagamaan ini akan memberikan dampak positif. Para ustadz yang memahami karakter anak muda akan berperan penting dalam membimbing mereka menuju perilaku yang lebih baik. Pendekatan ini diharapkan mampu memperbaiki kondisi batiniah remaja, bukan hanya melatih fisik mereka.
Pendekatan Spiritual Lebih Efektif daripada Barak Militer
Bupati Sujiwo secara tegas menyatakan penolakannya terhadap pelatihan di barak militer sebagai solusi mengatasi kenakalan remaja. "Menurut kami, pembinaan terhadap anak-anak dengan perilaku menyimpang lebih efektif dilakukan melalui pendekatan moral dan keagamaan, bukan dengan menempatkan mereka di barak militer," tegasnya. Ia menambahkan, "Kita ingin mereka pulih secara batiniah, bukan malah merasa gagah setelah dilatih secara fisik."
Pemkab Kubu Raya percaya bahwa pendekatan yang humanis dan berfokus pada pemulihan moral jauh lebih efektif daripada pendekatan yang bersifat represif. Dengan memahami akar permasalahan perilaku menyimpang dari sudut pandang spiritual dan psikologis, diharapkan intervensi yang diberikan dapat lebih tepat sasaran dan berkelanjutan.
Lebih lanjut, Bupati Sujiwo menjelaskan bahwa pendekatan ini juga mempertimbangkan faktor usia dan perkembangan psikologis remaja. Program pembinaan yang dirancang akan disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik usia mereka, sehingga diharapkan dapat diterima dengan baik dan menghasilkan perubahan perilaku yang positif.
Kebijakan Jam Malam Dinilai Belum Perlu Diterapkan
Terkait penerapan kebijakan jam malam seperti yang dilakukan di Kota Pontianak, Bupati Sujiwo menyatakan bahwa langkah tersebut belum diperlukan di Kubu Raya. Menurutnya, kondisi keamanan di Kubu Raya masih relatif kondusif. Kasus-kasus seperti balap liar dan tawuran remaja nyaris tidak terjadi.
Pemkab Kubu Raya lebih memilih untuk fokus pada upaya preventif. Kerja sama yang baik dengan Polres Kubu Raya dalam hal patroli rutin juga dinilai efektif dalam menjaga keamanan dan ketertiban. Pendekatan emosional yang menyentuh hati nurani anak-anak juga menjadi bagian penting dari strategi pencegahan ini.
"Selama kondisinya masih kondusif seperti sekarang, kita fokuskan pada pencegahan. Kalau nanti muncul kasus yang mengarah ke sana, barulah kita evaluasi dan ambil langkah lebih lanjut," jelas Bupati Sujiwo.
Upaya Preventif dan Pendekatan Emosional
Pemerintah Kabupaten Kubu Raya berkomitmen untuk terus berupaya mencegah kenakalan remaja melalui berbagai pendekatan. Selain pembinaan dan patroli rutin, pendekatan emosional yang membangun hubungan positif dan empati antara petugas dan remaja juga menjadi prioritas. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan remaja yang sehat dan positif.
Strategi ini menekankan pentingnya membangun komunikasi yang efektif dan menciptakan rasa saling percaya antara pemerintah daerah, aparat keamanan, dan masyarakat, khususnya para remaja. Dengan pendekatan yang humanis dan berfokus pada pemulihan, diharapkan Kubu Raya dapat menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi generasi mudanya.
Dengan mengutamakan pendekatan spiritual dan pembinaan moral, Kubu Raya berharap dapat menciptakan solusi yang berkelanjutan dan efektif dalam mengatasi permasalahan kenakalan remaja, menciptakan generasi muda yang bertanggung jawab dan berakhlak mulia.