Longsor di Ponorogo Rusak Dua Rumah, Warga Selamat Berkat Insting
Hujan deras mengakibatkan longsor di Desa Baosan Lor, Ngrayun, Ponorogo, merusak dua rumah pada Kamis sore, 27 Februari 2024, namun seluruh penghuni berhasil selamat.
Longsor yang dipicu hujan deras menerjang Desa Baosan Lor, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur pada Kamis (27/2) sore sekitar pukul 15.30 WIB. Peristiwa ini mengakibatkan kerusakan parah pada dua rumah warga. Kejadian ini menimbulkan keprihatinan mengingat intensitas hujan yang tinggi di wilayah tersebut. Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Petugas BPBD Ponorogo, Syamsul Arifin, menyatakan bahwa longsor terjadi di tujuh titik di Ponorogo, salah satunya di Dusun Ngembel, Desa Baosan Lor. Meskipun kerusakan material terjadi, kecepatan reaksi dan insting warga menyelamatkan mereka dari maut. Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap bencana alam di musim hujan.
Kerusakan terparah terjadi pada dua rumah milik Simin (45) dan Soiran. Rumah Simin mengalami kerusakan pada bagian dapur dan kamar mandi yang tertimpa material longsor. Sementara itu, rumah Soiran mengalami kerusakan pada ruang tamu. Kedua kepala keluarga dan anggota keluarganya berhasil menyelamatkan diri karena berada di ruangan lain saat kejadian.
Rumah Rusak Tertimpa Longsor
Simin, pemilik salah satu rumah yang rusak, menceritakan pengalamannya. "Kamar tidur, dapur, dan kamar mandi tertimpa longsor. Beruntung kami saat itu sedang di ruang tamu," ujarnya. Ia dan keluarganya selamat karena berada di ruang tamu saat longsor terjadi. Setelah kejadian, Simin mengungsi ke rumah saudaranya karena khawatir akan terjadi longsor susulan. Tebing setinggi 20 meter di dekat rumahnya dinilai rawan ambrol jika hujan kembali mengguyur.
Soiran, pemilik rumah lainnya yang terkena dampak longsor, juga menceritakan pengalamannya. "Sementara saya dan istri tidur di dapur karena lebih aman," katanya. Ia dan istrinya selamat karena berada di ruang TV saat longsor terjadi. Kerusakan pada kedua rumah ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Meskipun kedua keluarga selamat, kejadian ini menyoroti kerentanan rumah-rumah di daerah rawan bencana. Peristiwa ini juga mengingatkan pentingnya membangun rumah dengan konstruksi yang tahan terhadap bencana alam.
Imbauan Kewaspadaan dari BPBD
Syamsul Arifin dari BPBD Ponorogo mengimbau warga di daerah rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat cuaca ekstrem. "Hujan masih berpotensi turun terus-menerus. Warga yang tinggal di kawasan perbukitan harus lebih waspada terhadap kemungkinan longsor susulan," ujarnya. Imbauan ini menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana alam.
BPBD Ponorogo juga kemungkinan akan melakukan assesment lebih lanjut untuk memastikan keamanan warga dan memberikan bantuan bagi mereka yang terdampak. Langkah-langkah mitigasi bencana perlu ditingkatkan untuk mengurangi risiko kerusakan dan korban jiwa di masa mendatang. Pentingnya edukasi dan pelatihan kepada masyarakat tentang penanggulangan bencana juga menjadi hal yang krusial.
Kejadian longsor di Ngrayun ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam menghadapi bencana alam. Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti arahan dari pihak berwenang dan selalu memantau informasi cuaca terkini.
Kerugian materiil akibat longsor ini cukup signifikan, namun yang terpenting adalah keselamatan jiwa seluruh penghuni rumah. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan kesiapan menghadapi bencana alam.