Longsor Petungkriono, Pekalongan: 11 Tewas, 15 Hilang
Hujan deras di Petungkriono, Pekalongan menyebabkan longsor yang menewaskan 11 orang dan 15 lainnya masih hilang, memaksa Pemkab Pekalongan meminta bantuan pemerintah pusat dan provinsi.
Bencana longsor menerjang Kecamatan Petungkriono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (22/1) pagi. Hujan deras dan angin kencang sejak Senin malam mengakibatkan tanah longsor, menewaskan 11 orang dan meninggalkan 15 lainnya dalam kondisi hilang. Kejadian ini menyita perhatian seluruh pihak dan menjadi fokus utama penanganan bencana saat ini.
Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq, membenarkan jumlah korban meninggal dunia. "Ya, longsor besar di Petungkriono telah menyebabkan 11 orang meninggal dunia dan ditemukan, sementara 15 orang lainnya masih belum ditemukan," ujarnya di Pekalongan. Ia menjelaskan bahwa banjir bandang di beberapa wilayah kecamatan juga menyebabkan longsor, tetapi yang paling parah terjadi di Petungkriono.
Pemkab Pekalongan langsung melakukan evakuasi korban. Namun, akses yang sulit dan jalan terputus menghambat upaya penyelamatan. Karena itu, Bupati Fadia meminta bantuan pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. "Kami terpaksa memutar melalui daerah tetangga untuk mencapai lokasi bencana," tambahnya.
Kondisi sulit di lokasi bencana memaksa Pemkab Pekalongan untuk mengusulkan status Kejadian Luar Biasa (KLB). Langkah ini diharapkan dapat mempercepat proses penanganan dan pemulihan pasca bencana. Pemkab Pekalongan terus berupaya semaksimal mungkin untuk membantu para korban dan keluarga yang terdampak.
Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Munir, menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga korban. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada BPBD, Basarnas, TNI/Polri, dan para relawan yang telah bekerja keras melakukan evakuasi sejak Selasa dini hari pukul 00.00 WIB. "Kami minta semua pihak siaga dan warga di sekitar aliran sungai agar mengungsi ke tempat yang lebih aman," imbuhnya.
Petungkriono, yang terletak di daerah pegunungan, rentan terhadap bencana alam seperti longsor. Faktor geografis dan intensitas hujan yang tinggi menjadi penyebab utama bencana ini. Kejadian ini kembali mengingatkan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, khususnya di daerah rawan bencana.
Proses evakuasi dan pencarian korban hilang masih terus berlangsung. Pemkab Pekalongan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan keselamatan warga dan pemulihan daerah terdampak. Bantuan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan untuk mengatasi dampak bencana yang cukup parah ini.
Bencana longsor di Petungkriono menjadi pengingat pentingnya upaya mitigasi bencana. Perencanaan tata ruang yang baik dan peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam sangat krusial untuk mengurangi risiko korban jiwa dan kerugian material di masa mendatang.