LTN NU Jatim: Pilar Strategis Peradaban NU di Era Digital
Lembaga Ta'lif wan Nasyr (LTN) NU Jatim memainkan peran krusial dalam menjaga peradaban Nahdlatul Ulama melalui penulisan dan penerbitan karya-karya intelektual, khususnya dengan memanfaatkan teknologi digital.
Surabaya, 11 Mei 2024 - Lembaga Ta'lif wan Nasyr (LTN) Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur (Jatim) memegang peranan penting dalam melestarikan dan mengembangkan peradaban NU. Hal ini ditegaskan oleh Sekretaris PWNU Jatim, DR Ir KHM Faqih, yang menyatakan bahwa penulisan (ta'lif) dan penerbitan (nasyr) merupakan sumber utama peradaban.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam Gala Dinner LTN PWNU Jatim di Pesantren Digipreneur Al-Yasmin, Surabaya, Sabtu (10/5). Faqih menekankan pentingnya peran LTN dalam konteks sejarah peradaban Islam, dengan mencontohkan runtuhnya kemajuan umat Islam di masa lalu akibat kerusakan perpustakaan dan hilangnya khazanah keilmuan.
Lebih lanjut, Faqih yang juga dosen ITS ini menjelaskan bahwa ilmu komputer modern pun berakar dari kontribusi ilmuwan Muslim. Oleh karena itu, LTN didorong untuk menghidupkan kembali peradaban Islam dan NU melalui pemanfaatan teknologi digital, sejalan dengan tema Rapat Kerja Wilayah (Rakorwil) LTN Jatim, yaitu “Merajut Literasi, Memperkuat Digitalisasi”.
Peran Strategis LTN NU Jatim di Era Digital
Ketua LTN PWNU Jatim, H Helmy M Noor, menambahkan bahwa LTN harus adaptif terhadap perkembangan dunia digital. LTN, menurutnya, perlu berperan sebagai marketing communication NU agar lebih dikenal generasi muda, khususnya generasi Z dan Alpha.
“Jika narasi dakwah tidak dikemas ulang secara segar dan kontekstual, NU bisa menjauh dari hati generasi Z dan alpha,” ujarnya. Helmy mendorong LTN di tingkat cabang untuk mendigitalisasi karya dan dokumentasi agar dapat diakses lebih luas sebagai khazanah intelektual Islam Nusantara.
Rakorwil LTN PWNU Jatim juga melibatkan Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Perpusip) Jatim, yang menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung pengembangan literasi dan digitalisasi di lingkungan NU.
Wakil Ketua PWNU Jatim, DR HA Hakim Jayli, turut memberikan arahan pentingnya menjadikan Qonun Asasi dan Khittah NU sebagai landasan gerak dakwah. Beliau menekankan pentingnya menjunjung prinsip Ahlussunnah wal Jama'ah, yaitu ‘tawasut, i’tidal, tasamuh, tawazun, dan amar ma’ruf nahi munkar’.
Digitalisasi sebagai Kunci Pengembangan Peradaban NU
Dalam konteks digitalisasi, LTN NU Jatim memiliki tantangan dan peluang yang besar. Tantangannya adalah bagaimana mengemas pesan-pesan keagamaan dan kebangsaan NU agar menarik dan mudah dipahami oleh generasi muda yang akrab dengan teknologi digital. Peluangnya adalah akses yang lebih luas kepada khalayak yang lebih besar, baik di dalam maupun luar negeri.
Digitalisasi karya-karya intelektual NU juga akan membantu melestarikan khazanah keilmuan dan budaya Islam Nusantara. Dengan demikian, LTN NU Jatim tidak hanya berperan sebagai lembaga penerbitan, tetapi juga sebagai jembatan penghubung antara khazanah keilmuan masa lalu dengan perkembangan zaman modern.
Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, LTN NU Jatim diharapkan mampu menjalankan peran strategisnya dalam menjaga dan mengembangkan peradaban NU di era digital. Hal ini penting untuk memastikan agar ajaran dan nilai-nilai NU tetap relevan dan dapat diwariskan kepada generasi mendatang.
Pemanfaatan teknologi digital juga akan memperluas jangkauan dakwah NU, sehingga pesan-pesan keagamaan dan kebangsaan dapat sampai kepada masyarakat yang lebih luas. Dengan demikian, LTN NU Jatim akan menjadi pilar penting dalam menjaga dan mengembangkan peradaban NU di masa depan.
Kesimpulannya, peran LTN NU Jatim sangat vital dalam menjaga dan mengembangkan peradaban NU, khususnya dengan memanfaatkan teknologi digital untuk menjangkau generasi muda dan melestarikan khazanah intelektual Islam Nusantara. Komitmen dan kolaborasi berbagai pihak sangat diperlukan untuk keberhasilan upaya ini.