Lumbung Pangan Baznas: Ciptakan Kemandirian Pangan dan Sejahterakan Petani
Program Lumbung Pangan Baznas di Purbalingga, Jawa Tengah, berhasil panen raya dan terbukti mampu menciptakan kemandirian pangan, membuka lapangan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan petani.
Purbalingga, 5 Mei 2024 - Program Lumbung Pangan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di Desa Cilapar, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, telah berhasil meningkatkan kemandirian pangan dan kesejahteraan petani. Wakil Bupati Purbalingga, Dimas Prasetyahani, menghadiri panen raya program tersebut dan memberikan apresiasi atas keberhasilannya. Program ini melibatkan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Citra dengan 250 petani dan lahan seluas 150 hektare, menanam padi varietas Inpari Nutri Zinc yang kaya akan zinc untuk mencegah stunting.
Program Lumbung Pangan Baznas ini merupakan kolaborasi Baznas RI dan Baznas Kabupaten Purbalingga dengan total dana Rp848.050.000. Dana tersebut digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk inisiasi program, penyaluran bantuan, pemantauan, supervisi, kajian dampak program, gaji pendamping, pengadaan sarana produksi pertanian, dan peningkatan kapasitas petani. Wakil Bupati Dimas Prasetyahani juga menekankan kemudahan akses pupuk bersubsidi bagi petani, yang kini dapat diakses dengan KTP dan diwakilkan, tanpa bergantung pada Kartu Tani.
Pemerintah telah meningkatkan kuota pupuk bersubsidi secara nasional menjadi 9,55 juta ton pada tahun 2025, dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Kebijakan ini, ditambah dengan harga gabah kering panen yang ditetapkan sebesar Rp6.500 per kilogram, bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani, terutama saat panen raya dimana harga gabah biasanya anjlok. Hal ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk mendukung sektor pertanian dan mengurangi kesulitan petani.
Pemanfaatan Optimal Zakat untuk Ketahanan Pangan
Pimpinan Baznas RI, Nur Chamdani, menekankan pentingnya optimalisasi zakat mengingat potensi zakat nasional mencapai Rp327 triliun, namun baru sekitar 12 persen yang terealisasi. Pengelolaan zakat secara maksimal dapat menjadi kekuatan ekonomi umat dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional. Program Lumbung Pangan Baznas menjadi contoh nyata pemanfaatan zakat untuk pemberdayaan masyarakat dan peningkatan ketahanan pangan.
Deputi Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas RI, Imdadun Rahmat, menjelaskan bahwa panen raya di Purbalingga merupakan panen kedelapan dari sembilan titik Program Lumbung Pangan Baznas RI tahun 2024. Program ini akan diperluas secara nasional pada tahun 2025 dengan penambahan 10 titik baru. Hal ini menunjukkan komitmen Baznas dalam menjadikan penyaluran zakat sebagai bagian dari penanggulangan kemiskinan dan penguatan ketahanan pangan nasional.
Program ini bukan hanya sekadar bantuan, tetapi juga upaya untuk memberdayakan petani dan meningkatkan kapasitas mereka. Dengan pelatihan dan pendampingan yang diberikan, petani diharapkan mampu mengelola pertanian mereka secara mandiri dan berkelanjutan. Inilah yang menjadikan program ini sebagai solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah pangan dan kemiskinan di Indonesia.
Rincian Program Lumbung Pangan Baznas
- Lokasi: Desa Cilapar, Kecamatan Kaligondang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah
- Kelompok Tani: Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Citra
- Jumlah Petani: 250 petani
- Luas Lahan: 150 hektare
- Varietas Padi: Inpari Nutri Zinc
- Total Dana: Rp848.050.000 (Rp698.050.000 dari Baznas RI dan Rp150.000.000 dari Baznas Kabupaten Purbalingga)
- Tujuan: Meningkatkan kemandirian pangan, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan petani
Program Lumbung Pangan Baznas ini menjadi contoh nyata bagaimana zakat dapat digunakan sebagai instrumen pembangunan yang efektif dan berkelanjutan. Dengan dukungan pemerintah dan kerja sama berbagai pihak, program ini diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia.
Keberhasilan program ini membuktikan bahwa dengan pengelolaan zakat yang tepat, potensi ekonomi umat dapat dioptimalkan untuk mengatasi berbagai permasalahan sosial dan ekonomi, termasuk masalah ketahanan pangan. Semoga program ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengembangkan program serupa dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.