Mahasiswa Vokasi Undip Raih Juara 3 Pipeline Design Competition MFEST 2025
Tim Rekayasa Perancangan Mekanik Sekolah Vokasi Undip menjuarai kompetisi desain perpipaan nasional bergengsi, MFEST 2025, mengalahkan kampus-kampus ternama seperti ITB dan UGM.
Tim mahasiswa Program Studi Rekayasa Perancangan Mekanik (RPM) Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (SV Undip) Semarang berhasil meraih juara tiga dalam Pipeline Design Competition (PDC) 2025, bagian dari Mechanical Festival (MFEST) yang diselenggarakan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 27 Februari hingga 3 Mei 2025. Keberhasilan ini diraih oleh tim yang terdiri dari Faris Akil Mulia Akhlis (ketua tim), Alvian Irfan Ramadhan, Farerio Reyvinda Farel, Gavy Finda Koernia, dan Bayu Tri Susilo. Mereka berhasil mengungguli berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia dalam kompetisi rancang bangun sistem perpipaan gas bertekanan tinggi.
Kompetisi ini menantang para peserta untuk merancang sistem perpipaan gas bertekanan tinggi dari Brebes menuju Nusa Kambangan. Rancangan tersebut harus mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk simulasi medan, risiko korosi, aspek keselamatan, dan efisiensi biaya. "Semacam sebuah studi kasus yang mereplikasi kompleksitas nyata proyek-proyek transmisi energi berskala nasional," ujar Faris menjelaskan tantangan yang dihadapi timnya.
Proses seleksi yang ketat dimulai dengan penyisihan, kemudian babak semifinal yang dijalani setelah kunjungan industri ke PT Geo Dipa Energi pada 30 April 2025. Kunjungan ini memberikan wawasan berharga tentang permasalahan aktual di industri panas bumi, khususnya dalam aspek perpipaan dan transmisi energi. Informasi ini ternyata menjadi studi kasus utama dalam babak semifinal yang diselesaikan menggunakan software simulasi perpipaan AutoPipe.
Tantangan dan Prestasi di Babak Final
Berkat kerja keras dan kemampuan mereka dalam menyelesaikan studi kasus tersebut, tim SV Undip berhasil melaju ke babak final bersama empat tim lainnya, termasuk dari Universitas Gadah Mada (UGM) dan ITB. Pada babak final, yang berlangsung pada 3 Mei 2025, kelima tim finalis mempresentasikan dan mempertanggungjawabkan seluruh proses desain mereka di hadapan dewan juri profesional dari Ikatan Ahli Fasilitas Minyak dan Gas Bumi Indonesia (IAFMI).
Kemampuan tim SV Undip dalam memaparkan rancangan teknis yang kuat dan terukur, serta solusi inovatif yang mereka tawarkan, membuahkan hasil yang membanggakan. Mereka berhasil meraih juara tiga, membuktikan kemampuan mahasiswa vokasi Undip untuk bersaing di tingkat nasional.
Ketua Prodi RPM SV Undip, Sri Utami Handayani, menyatakan bahwa partisipasi dalam kompetisi ini memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa. "Kompetisi ini mengasah sense of engineering, kemampuan mengambil keputusan desain yang mempertimbangkan aspek keamanan, efisiensi, keberlanjutan, dan kelayakan teknis," jelasnya. Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa kompetisi ini juga melatih keterampilan problem solving, berpikir kritis, penggunaan Code dan Standard beserta recommended practice, serta penguasaan perangkat simulasi teknik industri.
Pengalaman Berharga dan Kontribusi untuk Indonesia
Prestasi ini, menurut Sri Utami, merupakan bukti nyata bahwa mahasiswa Sekolah Vokasi Undip mampu bersaing di tingkat nasional dan siap memberikan kontribusi konkret di sektor teknik dan energi Indonesia. Keterampilan dan pengetahuan yang didapatkan selama mengikuti kompetisi ini akan sangat bermanfaat bagi masa depan karier mereka di industri terkait.
Keberhasilan tim SV Undip dalam Pipeline Design Competition 2025 bukan hanya sebuah prestasi individual, tetapi juga sebuah bukti nyata kualitas pendidikan vokasi di Indonesia. Mereka telah menunjukkan bahwa mahasiswa vokasi mampu bersaing dan berprestasi di tingkat nasional, bahkan internasional. Semoga prestasi ini dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk terus berinovasi dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
Partisipasi dalam kompetisi ini juga memberikan dampak positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Dengan adanya kompetisi seperti ini, mahasiswa dapat mengasah kemampuan mereka dalam memecahkan masalah nyata di industri, serta berkontribusi dalam pengembangan teknologi di bidang energi.