Malaysia Produksi Mikrocip Sendiri: Era Baru Semikonduktor di Asia Tenggara?
Malaysia bermitra dengan ARM Holdings untuk memproduksi mikrocip "Made by Malaysia", menandai langkah besar dalam industri semikonduktor dan kecerdasan buatan di Asia Tenggara.
Malaysia memasuki babak baru dalam industri semikonduktor dengan kemitraan strategis bersama ARM Holdings Plc. Kolaborasi ini akan menghasilkan mikrocip "Made by Malaysia" yang siap dipasarkan secara global. Langkah ini diumumkan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, pada Rabu, 05/03, di Kuala Lumpur, menandai perubahan signifikan dalam strategi semikonduktor nasional.
Sebelumnya, Malaysia lebih berperan sebagai pusat reproduksi. Namun, Strategi Semikonduktor Nasional yang diluncurkan tahun lalu bertujuan untuk mengubah hal tersebut. Kini, Malaysia berambisi menjadi pemimpin dalam produksi semikonduktor bernilai tinggi, tidak hanya sebagai pusat manufaktur, tetapi juga sebagai pusat inovasi dan pengembangan teknologi.
Kemitraan dengan ARM Holdings, raksasa desain arsitektur cip asal Inggris, diharapkan akan memperkuat posisi Malaysia di sektor semikonduktor dan kecerdasan buatan (AI) di kawasan Asia Tenggara. Inisiatif ini menandai era baru bagi industri semikonduktor Malaysia, yang sebelumnya hanya berfokus pada manufaktur, kini beralih menjadi pemimpin dalam inovasi dan pengembangan teknologi.
Era Baru Industri Semikonduktor Malaysia
Perjanjian antara Malaysia dan ARM tidak hanya berfokus pada produksi mikrocip. Anwar Ibrahim juga menekankan komitmen untuk menghasilkan 10.000 insinyur sirkuit terpadu (IC) dalam empat tahun ke depan. Hal ini merupakan langkah krusial dalam membangun tenaga kerja terampil yang dibutuhkan untuk keberlanjutan industri semikonduktor di Malaysia.
Pemerintah Malaysia, melalui Kementerian Sains, Teknologi dan Inovasi (MOSTI), akan memfasilitasi pelatihan dan menyediakan berbagai kemudahan untuk mencapai target tersebut. "Kita bicara soal ARM, kita bicara perlunya seluruh pegawai pemerintah, universitas, pusat riset, industri, badan sains harus digerakkan dan dikerahkan untuk memastikan anak-anak kita mendapat pelatihan yang cukup," ujar Anwar Ibrahim.
Anwar juga menambahkan bahwa kerja sama ini mewakili "gelombang kedua revolusi semikonduktor." ARM sendiri akan mendirikan kantor pertamanya di Asia Tenggara di Kuala Lumpur, dengan tujuan menjangkau pasar ASEAN, Australia, dan Selandia Baru.
Strategi Pengembangan yang Komprehensif
Menteri Ekonomi Malaysia, Rafizi Ramli, menjelaskan bahwa strategi ini akan mengembangkan perusahaan desain yang kompleks dan memprioritaskan pemain lokal sebagai sumber utama rantai pasok. Hal ini akan mendukung berbagai industri, termasuk pusat data AI, layanan data AI, kendaraan otonom, Internet of Things (IoT), robotika, dan bangunan vertikal.
Dengan demikian, kemitraan strategis ini tidak hanya akan meningkatkan kapasitas produksi mikrocip Malaysia, tetapi juga akan membangun ekosistem industri semikonduktor yang lebih kuat dan berkelanjutan. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Malaysia dan posisinya di panggung global.
Langkah ini menunjukkan komitmen Malaysia untuk menjadi pemain utama dalam industri teknologi global. Dengan dukungan dari pemerintah dan kemitraan strategis dengan ARM Holdings, Malaysia berpotensi menjadi pusat inovasi dan pengembangan teknologi semikonduktor di Asia Tenggara.
Keberhasilan inisiatif ini akan bergantung pada berbagai faktor, termasuk keberhasilan pelatihan tenaga kerja terampil, dukungan kebijakan pemerintah yang konsisten, dan kemampuan untuk menarik investasi asing. Namun, langkah awal ini menandai potensi besar bagi transformasi ekonomi Malaysia di masa depan.