Manokwari Bangun Kawasan Hijau: Estetika Kota dan Kelestarian Alam Bersatu
Pemkab Manokwari memanfaatkan kawasan hijau untuk membangun estetika perkotaan, melestarikan lingkungan, dan mendorong perekonomian masyarakat melalui pembangunan alun-alun mini di Kelurahan Sanggeng.
Pemerintah Kabupaten Manokwari, Papua Barat, tengah berupaya menciptakan kota yang lebih indah dan lestari dengan memanfaatkan kawasan hijau dalam pembangunan perkotaan. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Bupati Manokwari, H. Mugiyono, pada Selasa lalu di Manokwari. Pembangunan ini sejalan dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati Manokwari untuk membangun Manokwari yang hijau, lestari, dan berkelanjutan.
Menurut Mugiyono, kawasan hijau memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian ekosistem, mendukung konservasi alam, dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Ia menekankan bahwa keberadaan ruang terbuka hijau di perkotaan sangat penting, meskipun luasnya tidak harus besar, yang terpenting adalah keberadaan pepohonan yang rindang. "Kawasan hijau penting diciptakan di dalam kota meski luasnya tidak harus besar yang penting itu 'kan kumpulan pepohonan," ujar lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Papua ini.
Langkah konkret yang diambil Pemkab Manokwari adalah pembangunan ruang terbuka hijau baru di Kelurahan Sanggeng, Manokwari Barat. Proyek ini merupakan bagian dari rencana induk (masterplan) pembangunan kota. Kompleks perkantoran yang sebelumnya digunakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Manokwari dan Perpustakaan Daerah Manokwari akan dialihfungsikan menjadi alun-alun mini yang asri.
Pembangunan Alun-Alun Mini di Kelurahan Sanggeng
Pembangunan alun-alun mini di Kelurahan Sanggeng ini bertujuan untuk memperindah kota, menjaga kerindangan lingkungan, dan menyediakan sarana rekreasi bagi warga. Dengan demikian, diharapkan dapat pula meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar melalui aktivitas ekonomi yang muncul di sekitar area tersebut. Pemilihan jenis pohon yang ditanam pun diperhatikan, yaitu pohon yang rindang, kuat, dan tidak mudah roboh demi keamanan dan kenyamanan pengunjung.
Wakil Bupati Mugiyono menjelaskan bahwa aspek estetika dan kerindangan menjadi pertimbangan utama dalam perencanaan pembangunan alun-alun mini ini. "Dari segi estettika, menurut dia, masuk. Begitu pula kerindangan masuk, tetapi masyarakat juga aman menggunakan." Hal ini menunjukkan komitmen Pemkab Manokwari untuk menciptakan ruang publik yang tidak hanya indah, tetapi juga aman dan nyaman bagi masyarakat.
Dalam mewujudkan proyek ini, Pemkab Manokwari akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk pembangunan infrastruktur fisik, sementara lahan akan disiapkan oleh pemerintah daerah. Kerjasama ini diharapkan dapat mempercepat proses pembangunan dan memastikan kualitas pembangunan yang optimal.
Manfaat Kawasan Hijau untuk Manokwari
Keberadaan kawasan hijau di perkotaan memberikan banyak manfaat, tidak hanya dari segi estetika, tetapi juga untuk lingkungan dan perekonomian. Berikut beberapa manfaat yang diharapkan dari pembangunan alun-alun mini di Kelurahan Sanggeng:
- Meningkatkan keindahan kota: Ruang terbuka hijau akan menambah keindahan dan estetika perkotaan Manokwari.
- Melestarikan lingkungan: Pepohonan yang ditanam akan membantu menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen, serta menjaga keseimbangan ekosistem.
- Menyediakan sarana rekreasi: Alun-alun mini akan menjadi tempat rekreasi yang nyaman bagi warga Manokwari.
- Meningkatkan perekonomian masyarakat: Aktivitas ekonomi seperti pedagang kaki lima dan usaha kecil menengah (UKM) diharapkan dapat berkembang di sekitar alun-alun mini.
Dengan pembangunan kawasan hijau ini, Pemkab Manokwari menunjukkan komitmennya dalam menciptakan kota yang tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga lestari dan nyaman bagi warganya. Semoga proyek ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Manokwari.