Maratua Run: Dorong Sport Tourism dan Ekonomi Kaltim
Maratua Run 2025 di Kalimantan Timur diharapkan mendongkrak sektor sport tourism, menarik wisatawan mancanegara, dan menggerakkan perekonomian lokal melalui event lari internasional di Pulau Maratua.
Pulau Maratua, Kalimantan Timur, siap menjadi tuan rumah Maratua Run 2025, sebuah ajang lari internasional yang diproyeksikan sebagai penggerak utama sport tourism di wilayah tersebut. Event ini, yang dijadwalkan pada tahun 2025, diharapkan tidak hanya menarik perhatian pelari dari seluruh Indonesia dan mancanegara, tetapi juga menjadi katalis pertumbuhan ekonomi lokal.
Pj. Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, menjelaskan bahwa Maratua Run dirancang untuk meningkatkan visibilitas Pulau Maratua sebagai destinasi wisata kelas premium. Ia menekankan pentingnya memberikan perhatian lebih kepada daerah terpencil, seperti Maratua, yang selama ini sering terabaikan. "Indonesia itu sangat luas. Daerah remote area hampir termarjinalkan," ujar Akmal dalam temu media di Jakarta. "Maratua, dengan keindahannya yang tak kalah dari Maldives, perlu dipromosikan lewat event seperti ini."
Keindahan bahari Maratua menjadi daya tarik utama. Namun, Maratua Run juga menjadi bukti kemampuan Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Negara (IKN) dalam menyelenggarakan event internasional. Event ini diproyeksikan akan berdampak positif terhadap tiga kabupaten/kota di Kalimantan Timur: Samarinda, Balikpapan, dan Berau, yang berfungsi sebagai kota transit para peserta.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur optimistis Maratua Run akan meningkatkan konektivitas daerah. Akmal berharap event ini akan mendorong dibukanya penerbangan langsung Jakarta-Maratua, yang saat ini masih menggunakan pesawat perintis. Peningkatan aksesibilitas ini sangat krusial untuk pengembangan pariwisata Maratua.
Persiapan Matang dan Dampak Ekonomi
Sri Wahyuni, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, memastikan kesiapan penyelenggaraan Maratua Run. Panitia melibatkan pemerintah provinsi, pemerintah Kabupaten Berau, dan event organizer (EO) internasional berpengalaman. Target peserta sebanyak 600 orang, terdiri dari 400 pelari internasional (termasuk dari Kenya dan negara Afrika lainnya) dan 200 pelari lokal.
Sri Wahyuni menambahkan bahwa masyarakat setempat dilibatkan aktif dalam penyelenggaraan. "Ini menjadi edukasi bagi masyarakat Maratua, karena sebelumnya belum pernah ada event lari di sana," jelasnya. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa event ini akan berdampak langsung pada perekonomian lokal, mulai dari akomodasi, transportasi, kuliner, hingga transaksi UMKM.
Akses ke Maratua dapat ditempuh lewat Bandara Maratua atau Bandara Kalimarau (Berau) dilanjutkan dengan speedboat. Fasilitas akomodasi berupa resort, penginapan, dan homestay telah siap menampung 426 peserta. Selain lomba lari, Maratua Run 2025 akan dimeriahkan bazar, pentas seni, dan promosi pariwisata yang melibatkan Karang Taruna, Pokdarwis, dan UMKM lokal.
Pendorong Ekonomi dan Pariwisata Berkelanjutan
Sri Wahyuni menjelaskan bahwa Maratua Run juga akan mendorong pertumbuhan sektor pariwisata lain, seperti island hopping. Keindahan bawah laut Maratua, seperti terumbu karang, dan keberadaan manta ray di Pulau Sangalaki akan semakin dikenal. "Ini seperti one stop service untuk wisata bawah laut," ujarnya.
Event ini juga akan mempromosikan produk lokal, seperti cokelat Berau dan kuliner khas Kalimantan Timur. Total hadiah Maratua Run 2025 mencapai Rp785 juta, terbagi untuk berbagai kategori dan peringkat. Hadiah utama untuk kategori internasional mencapai Rp100 juta.
Kesimpulannya, Maratua Run 2025 bukan hanya sekadar ajang lari. Event ini diharapkan menjadi pendorong utama sport tourism dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Kalimantan Timur, khususnya di Pulau Maratua, sambil mempromosikan keindahan alam dan budaya lokal.