Masjid Al Markaz Makassar Siapkan 150 Muballigh Lokal untuk Ramadhan
Masjid Al Markaz Makassar melibatkan 150 muballigh lokal yang akan berdakwah dalam bahasa daerah selama Ramadhan, termasuk lomba dakwah remaja dan berbagai kegiatan keagamaan lainnya.
Masjid Al Markaz Al Islami Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) akan melibatkan 150 muballigh lokal dalam mengisi kegiatan dakwah selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Harian Yayasan Islamic Center Masjid Al Markaz, Prof. Mustari Mustafa, di Makassar, Minggu (9/3). Para muballigh ini tidak hanya akan berdakwah dalam bahasa Indonesia, tetapi juga akan menggunakan bahasa daerah seperti Makassar dan Bugis, menjangkau lebih banyak jamaah dengan lebih efektif.
Keputusan untuk melibatkan muballigh lokal ini merupakan bagian dari upaya Masjid Al Markaz untuk mendekatkan diri kepada masyarakat Sulsel. Dengan menggunakan bahasa daerah, diharapkan pesan-pesan keagamaan dapat tersampaikan dengan lebih mudah dipahami dan meresap di hati para jamaah. Hal ini juga sebagai bentuk apresiasi terhadap kekayaan budaya dan bahasa lokal di Sulsel.
Selain berdakwah, para muballigh ini juga akan berperan dalam mengawal tadarus Al-Quran setelah sholat ashar. Prof. Mustari menekankan bahwa seluruh muballigh telah melalui proses seleksi dan pembekalan yang ketat, memastikan mereka mampu menyampaikan pesan-pesan yang menyejukkan dan membangun selama bulan Ramadhan. Mereka juga dibina langsung oleh tokoh agama ternama, Das'ad Latif, untuk memastikan kualitas dakwah yang disampaikan.
Rangkaian Kegiatan Ramadhan di Masjid Al Markaz
Selama bulan Ramadhan, Masjid Al Markaz akan menyelenggarakan berbagai kegiatan keagamaan. Sebanyak 150 muballigh akan mengisi empat waktu dakwah setiap hari, meliputi dakwah setelah sholat subuh dan dhuhur, kuliah tujuh menit (kultum) sebelum berbuka puasa, dan dakwah saat sholat tarawih. Jadwal yang padat ini menunjukkan komitmen Masjid Al Markaz dalam memberikan kesempatan kepada jamaah untuk mendapatkan siraman rohani selama bulan suci.
Tidak hanya itu, Masjid Al Markaz juga bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) menyelenggarakan lomba dakwah bagi remaja di bawah 18 tahun. Pemenang lomba ini akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti audisi dakwah tingkat nasional di Samarinda. Lomba ini diharapkan dapat mendorong minat generasi muda dalam berdakwah dan menyebarkan nilai-nilai Islam.
Selain lomba dakwah, Masjid Al Markaz juga menggelar berbagai perlombaan bernuansa Islami lainnya, seperti lomba bedug dan qasidah. Kegiatan ini bertujuan untuk memeriahkan bulan Ramadhan sekaligus melestarikan tradisi Islami di masyarakat. Sebagai bentuk kepedulian sosial, Masjid Al Markaz juga menyelenggarakan Pesantren Ramadhan bagi 100 anak selama periode 6-20 Maret 2025.
Dukungan dan Penyediaan Menu Berbuka Puasa
Masjid Al Markaz juga menyediakan menu berbuka puasa berupa 1.300 paket takjil dan nasi setiap harinya. Hal ini menunjukkan komitmen Masjid Al Markaz dalam melayani jamaah yang berbuka puasa di masjid. Yang menarik, sejumlah tokoh nasional turut berkontribusi sebagai donatur, di antaranya mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Kepala BPOM. Dukungan dari berbagai pihak ini menunjukkan tingginya apresiasi terhadap kegiatan keagamaan yang dilakukan Masjid Al Markaz.
Dengan berbagai program yang telah disiapkan, Masjid Al Markaz berkomitmen untuk menjadikan bulan Ramadhan 1446 H sebagai bulan yang penuh berkah dan diisi dengan kegiatan-kegiatan positif yang bermanfaat bagi masyarakat. Penggunaan bahasa daerah dalam dakwah menjadi salah satu inovasi yang patut diapresiasi, menunjukkan keseriusan Masjid Al Markaz dalam mendekatkan diri kepada masyarakat dan menyampaikan pesan-pesan agama dengan cara yang lebih efektif dan mudah dipahami.
Kegiatan-kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan umat muslim, serta mempererat tali silaturahmi antar sesama. Semoga Ramadhan tahun ini menjadi momen yang penuh berkah bagi seluruh umat muslim di Indonesia.