Menaker Dorong Pengantar Kerja Kuasai Keuangan Digital untuk Dukung UMKM

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) menekankan pentingnya pemahaman keuangan digital bagi pengantar kerja untuk mendukung pencari kerja, khususnya pekerja UMKM dan TKM, guna meningkatkan efisiensi dan perlindungan hak.

Jakarta, 24 April 2024 - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli, dalam keterangan resmi di Jakarta, menekankan pentingnya peningkatan pemahaman keuangan digital bagi para pengantar kerja di Indonesia. Hal ini dinilai krusial untuk mendukung para pencari kerja, terutama mereka yang tertarik pada pekerjaan di luar sektor formal, seperti di usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta Tenaga Kerja Mandiri (TKM).

Menaker Yassierli menjelaskan bahwa pengetahuan tentang keuangan digital akan meningkatkan efektivitas para pengantar kerja dalam memberikan konseling dan dukungan kepada para pencari kerja. Penguasaan teknologi digital dalam hal keuangan dianggap penting untuk membantu para pencari kerja mengelola keuangan mereka secara lebih efisien dan transparan.

Lebih lanjut, Menaker memaparkan bahwa akses yang lebih luas terhadap layanan keuangan digital dan pembayaran upah digital tidak hanya akan menguntungkan para pekerja, tetapi juga akan mendorong pertumbuhan UMKM dan TKM. Sistem ini dinilai akan meningkatkan efisiensi, transparansi, dan manajemen keuangan yang pada akhirnya memperkuat perlindungan hak-hak pekerja.

Menaker Yassierli menegaskan kembali peran penting pengantar kerja dalam sistem ketenagakerjaan Indonesia. Mereka tidak hanya berperan sebagai penghubung antara pencari kerja dan pemberi kerja, tetapi juga sebagai pendukung bagi pelaku UMKM dan TKM. "Tugas mereka bukan hanya menghubungkan pencari kerja dengan pemberi kerja, mereka juga mendukung pelaku UMKM serta TKM," kata Menaker Yassierli.

Dukungan kepada UMKM dan TKM ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam Asta Cita untuk menciptakan lapangan kerja berkualitas dan mengembangkan kewirausahaan. Pemerintah juga berkomitmen untuk memberikan pelatihan dan akses permodalan bagi UMKM agar dapat berkembang dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja.

Dirjen Binapenta & PKK Kemnaker, Darmawansyah, turut menambahkan harapannya agar para pekerja mandiri aktif mengadopsi digitalisasi. Hal ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan bisnis, memperluas inklusi keuangan, dan mempromosikan pekerjaan yang layak.

Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor-Leste, Simrin Singh, menyatakan dukungan penuh ILO terhadap Kementerian Ketenagakerjaan dalam memperkuat peran para pengantar kerja. Dukungan ini, menurut Singh, akan memungkinkan para pengantar kerja untuk membantu TKM meningkatkan daya saing dan produktivitas usaha mereka serta mempercepat pertumbuhan melalui digitalisasi.

Dengan demikian, penguasaan keuangan digital oleh para pengantar kerja bukan hanya sekadar mengikuti perkembangan teknologi, tetapi juga merupakan kunci untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja yang lebih inklusif dan berkelanjutan di Indonesia. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi angka pengangguran.

Penguatan kapasitas pengantar kerja dalam hal keuangan digital diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi para pencari kerja, khususnya bagi mereka yang berwirausaha di sektor UMKM dan TKM. Dengan demikian, mereka akan lebih mampu mengelola keuangan usaha mereka, meningkatkan produktivitas, dan pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan mereka.

Peningkatan pemahaman keuangan digital bagi para pengantar kerja merupakan langkah strategis untuk mendukung pertumbuhan UMKM dan TKM di Indonesia. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja yang berkualitas dan berkelanjutan. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk ILO, diharapkan dapat memperkuat peran pengantar kerja dalam membantu para pencari kerja, khususnya di sektor informal, untuk mengembangkan usaha mereka dan meningkatkan kesejahteraan.