Mendag Dorong Promosi Produk Dalam Negeri Lewat Program BINA Lebaran, Target Transaksi Rp36 Triliun
Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong peningkatan promosi produk UMKM melalui Program Belanja di Indonesia Aja (BINA) Lebaran dengan target transaksi Rp36 triliun, guna meningkatkan daya saing produk dalam negeri.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso baru-baru ini mengumumkan dorongan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk meningkatkan promosi produk dalam negeri, terutama bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hal ini dilakukan melalui Program Belanja di Indonesia Aja (BINA) Lebaran yang berlangsung dari tanggal 14 hingga 30 Maret 2025. Program ini merupakan bagian dari prioritas Kemendag dalam Pengamanan Pasar Dalam Negeri, bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk UMKM di pasar domestik.
"Program ini sejalan dengan salah satu program prioritas Kemendag, yaitu Pengamanan Pasar Dalam Negeri. BINA Lebaran dapat menjadi sarana edukasi konsumen sekaligus kampanye untuk membeli dan menggunakan produk dalam negeri," ujar Budi Santoso di Sarinah Jakarta, Rabu. Inisiatif ini diharapkan tidak hanya meningkatkan penjualan UMKM, tetapi juga menumbuhkan kesadaran konsumen untuk lebih memilih produk lokal.
BINA Lebaran dirancang untuk mendorong transaksi ritel di Indonesia melalui berbagai diskon dan promosi menarik selama bulan puasa dan Lebaran. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional dengan meningkatkan aktivitas belanja masyarakat dan memberikan suntikan modal bagi para pelaku UMKM.
Dorongan Peningkatan Transaksi dan Daya Saing UMKM
Program BINA Lebaran menawarkan diskon hingga 70 persen di berbagai pusat perbelanjaan dan area komersial anggota Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo). Selain diskon besar-besaran, program ini juga menyelenggarakan Bazar Ramadhan di pusat-pusat perbelanjaan untuk memamerkan dan menjual produk-produk UMKM.
Kemendag menargetkan transaksi yang dihasilkan dari program BINA Lebaran ini mencapai angka yang signifikan, yaitu Rp36 triliun. Target ini menunjukkan optimisme Kemendag terhadap potensi pasar dalam negeri dan kemampuan program BINA Lebaran untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.
Kesuksesan program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi UMKM Indonesia. Dengan peningkatan daya saing dan akses pasar yang lebih luas, UMKM diharapkan mampu bersaing dengan produk impor dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional.
Kesuksesan Program BINA Sebelumnya
Sebagai gambaran, pada akhir tahun 2024, Hippindo dan Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) telah menyelenggarakan program BINA Diskon dalam rangka menyambut Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Program ini berhasil mencatatkan total transaksi sebesar Rp25,4 triliun, meningkat 15 persen dibandingkan tahun 2023.
Keberhasilan program BINA Diskon menjadi bukti nyata efektivitas strategi promosi dan diskon dalam meningkatkan transaksi ritel. Hal ini juga menunjukkan potensi besar yang dimiliki program BINA Lebaran untuk mencapai target transaksi yang telah ditetapkan.
Dengan adanya program-program seperti BINA Lebaran dan BINA Diskon, pemerintah menunjukkan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan UMKM dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri. Hal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.
Program BINA Lebaran diharapkan dapat menjadi contoh sukses bagi program-program serupa di masa mendatang. Dengan strategi yang tepat dan dukungan dari berbagai pihak, program ini berpotensi untuk memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian Indonesia dan kesejahteraan masyarakat.
Kesimpulan
Program BINA Lebaran merupakan langkah strategis Kemendag untuk mendorong peningkatan promosi produk dalam negeri, khususnya UMKM. Dengan target transaksi Rp36 triliun dan keberhasilan program BINA sebelumnya, program ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan daya saing produk UMKM dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.