Menekraf Dukung Konsorsium Pendidikan Tinggi Ekonomi Kreatif Bersama UI
Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) dan Universitas Indonesia (UI) berkolaborasi mendorong pengembangan konsorsium pendidikan tinggi ekonomi kreatif untuk meningkatkan daya saing produk kreatif Indonesia di pasar global.
Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) bersama Universitas Indonesia (UI) resmi berkolaborasi. Kolaborasi ini difokuskan pada peningkatan kualitas pendidikan, riset, dan pelatihan di bidang ekonomi kreatif. Langkah ini diumumkan pada 22 Januari di Auditorium Vokasi UI, Jakarta. Kemenekraf berharap kolaborasi ini akan melahirkan konsorsium pendidikan tinggi ekonomi kreatif yang kuat.
Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf), Teuku Riefky Harsya, menekankan pentingnya pendekatan holistik, atau hexahelix, yang melibatkan berbagai pihak, termasuk akademisi, untuk menemukan solusi bersama. "Kolaborasi ini, khususnya terkait kekayaan intelektual dan proses kreasi dari perguruan tinggi, perlu terus berlanjut," kata Menekraf Riefky dalam keterangan pers.
Menurut Menekraf Riefky, akademisi berperan krusial dalam menghasilkan riset inovatif. Riset-riset ini akan mendorong terciptanya produk kreatif yang mampu bersaing di pasar global. Kemitraan strategis antara Kemenekraf dan UI diharapkan menjadi model kolaborasi yang efektif dalam pengembangan ekonomi kreatif berbasis pendidikan.
Deputi Bidang Pengembangan Strategis Kemenekraf, Cecep Rukendi, menyampaikan apresiasinya kepada UI. UI dinilai memiliki potensi besar sebagai sumber talenta ekonomi kreatif di masa depan. Cecep menambahkan bahwa sinergi serupa akan dikembangkan dengan perguruan tinggi lain untuk mengoptimalkan potensi mahasiswa yang tertarik pada sektor ekonomi kreatif. "MoU kerja sama ini merupakan langkah penting dalam pengembangan ekonomi kreatif, khususnya untuk pembentukan konsorsium perguruan tinggi yang dapat diikuti kampus lain," ujar Cecep.
UI sendiri telah memiliki program vokasi yang fokus pada pengembangan kapasitas sumber daya manusia di bidang kreatif seperti perfilman, animasi, dan pengembangan gim. Program ini dirancang untuk berkolaborasi dengan industri, memastikan lulusan memiliki wawasan yang relevan dengan kebutuhan pasar. Hal ini diharapkan dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi berbasis industri kreatif.
Rektor UI, Heri Hermansyah, melihat kolaborasi ini sebagai langkah awal untuk pengembangan ekonomi kreatif yang lebih terarah. UI memiliki berbagai program studi yang siap mendukung pengembangan ekonomi kreatif. "Dengan orkestrasi Kemenekraf, kita dapat menciptakan industri yang lebih terarah dan berdampak. Ini adalah wujud nyata dukungan terhadap perkembangan ekonomi berbasis pengetahuan, budaya, dan kreativitas," kata Heri.
Intinya, kolaborasi Kemenekraf dan UI menandai langkah signifikan dalam pengembangan ekosistem ekonomi kreatif Indonesia. Konsorsium pendidikan tinggi yang direncanakan diharapkan mampu menghasilkan talenta-talenta kreatif yang handal dan inovatif, siap bersaing di kancah global, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.