Menko Airlangga Jalin Sinergi dengan Pengusaha AS, Bahas Negosiasi Tarif dan Investasi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan pengusaha AS untuk membahas negosiasi tarif, investasi, dan pengembangan ekonomi digital di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, selaku Koordinator Delegasi RI dan Tim Negosiasi Tarif dengan Amerika Serikat (AS), telah melakukan serangkaian pertemuan penting dengan para pengusaha Amerika Serikat. Pertemuan tersebut membahas berbagai isu krusial dalam penguatan hubungan ekonomi bilateral, khususnya dalam menghadapi tantangan geopolitik global. Pertemuan ini melibatkan Presiden dan CEO United States-ASEAN Business Council (US-ABC), serta sejumlah pimpinan perusahaan besar AS seperti Amazon, Cisco, Cargill, Pfizer, Freeport, Boeing, dan Lockheed Martin. Pertemuan berlangsung di Jakarta pada Jumat lalu.
Dalam keterangannya, Menko Airlangga menjelaskan bahwa diskusi difokuskan pada penguatan hubungan ekonomi antara pemerintah Indonesia dan sektor swasta AS. Diskusi teknis dilakukan oleh Deputi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian dan KUAI KBRI Washington, DC. Pertemuan ini menjadi wadah penting bagi Indonesia untuk menyerap aspirasi dan masukan langsung dari para pelaku bisnis AS terkait kebijakan tarif resiprokal.
Pemerintah Indonesia memanfaatkan kesempatan ini untuk menyampaikan berbagai kebijakan strategis yang tengah disiapkan guna mendukung iklim investasi dan perdagangan yang lebih terbuka dan kompetitif. Beberapa kebijakan yang dibahas antara lain relaksasi kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), khususnya di sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan kesehatan; fasilitasi perdagangan melalui penyederhanaan prosedur impor dan bea cukai; serta penguatan kebijakan neraca komoditas agar lebih adaptif terhadap kebutuhan industri dan perdagangan internasional.
Negosiasi Tarif dan Dukungan Investasi AS
Salah satu poin penting yang dibahas adalah rencana Pemerintah Indonesia untuk membentuk Satuan Tugas Deregulasi. US-ABC menyampaikan apresiasi terhadap rencana ini dan menekankan pentingnya sinergi yang telah terjalin dengan Indonesia dalam mendorong transformasi digital. Amazon dan Cisco, misalnya, menyatakan komitmennya untuk mendukung Indonesia menjadi pusat data (data center hub) guna pengembangan kecerdasan buatan (AI).
Pengembangan kawasan Batam dan Bintan sebagai zona perdagangan bebas (FTZ) untuk pusat data dan ekonomi digital juga menjadi sorotan. Kawasan ini dinilai sangat penting untuk memfasilitasi investasi dari perusahaan-perusahaan teknologi AS. US-ABC mengapresiasi inisiatif Pemerintah Indonesia yang inklusif dan transparan dalam menghimpun masukan dari sektor swasta untuk merumuskan tanggapan terhadap kebijakan tarif resiprokal dari AS.
US-ABC juga menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah-langkah strategis Pemerintah Indonesia dalam menghadapi kebijakan tarif AS, sekaligus memperkuat hubungan ekonomi kedua negara. Hal ini menunjukkan komitmen kuat AS dalam bermitra dengan Indonesia dalam pengembangan ekonomi digital dan investasi.
Menko Airlangga menegaskan pentingnya kerja sama dengan sektor swasta, termasuk US-ABC, untuk memperkuat posisi Indonesia dalam negosiasi dengan AS. "Kerja sama dengan sektor swasta, termasuk US-ABC, sangat penting untuk mendukung posisi nasional dalam proses negosiasi dengan AS," terang Airlangga.
Kebijakan Pemerintah Indonesia Mendukung Investasi
Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif. Beberapa langkah konkret yang telah dan akan dilakukan antara lain:
- Relaksasi TKDN: Pemerintah akan merelaksasi kebijakan TKDN di sektor TIK dan kesehatan untuk menarik lebih banyak investasi asing.
- Penyederhanaan Prosedur Impor dan Bea Cukai: Proses impor dan bea cukai akan disederhanakan untuk mempercepat dan mempermudah arus barang.
- Penguatan Kebijakan Neraca Komoditas: Kebijakan neraca komoditas akan diperkuat agar lebih responsif terhadap kebutuhan industri dan perdagangan internasional.
- Pembentukan Satuan Tugas Deregulasi: Pemerintah akan membentuk Satuan Tugas Deregulasi untuk mengoordinasikan implementasi berbagai kebijakan deregulasi.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing Indonesia di pasar internasional dan menarik lebih banyak investasi asing, termasuk dari Amerika Serikat.
Pertemuan ini menandai babak baru dalam hubungan ekonomi Indonesia-AS, di mana kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta menjadi kunci dalam menghadapi tantangan dan peluang global. Komitmen bersama untuk memperkuat hubungan ekonomi bilateral akan terus dijaga melalui dialog dan kerja sama yang berkelanjutan.