Menteri Bahlil Lahadalia Safari Ramadhan di Pesantren Tebuireng: Silaturahmi dan Doa untuk Bangsa
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia beserta rombongan Partai Golkar melakukan Safari Ramadhan di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, untuk mempererat silaturahmi dan memohon doa untuk bangsa.
Jumat, 14 Maret 2024, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memimpin rombongan Menteri dan pejabat Partai Golkar dalam Safari Ramadhan ke Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat silaturahmi antara umaro dan ulama, sekaligus berziarah ke makam pendiri bangsa, K.H. Hasyim Asy'ari dan K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Menteri Bahlil menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan program DPP Partai Golkar selama bulan Ramadhan. Mereka ingin memohon doa dan nasihat dari pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng agar negara dan para pemimpinnya diberikan kekuatan dan dijauhkan dari marabahaya. "Ini program dari DPP Golkar untuk bulan suci Ramadhan, kami melakukan Safari Ramadhan sekaligus silaturahmi antara umaro dan ulama. Dalam pandangan kami bangsa ini ke depan kita harus saling mendoakan," kata Menteri Bahlil di Jombang.
Kunjungan tersebut ditegaskan bukan untuk misi politik, melainkan semata-mata untuk menjalin silaturahmi dan meminta doa restu di bulan suci Ramadhan. Menteri Bahlil menekankan pentingnya mengembalikan tradisi saling mengunjungi dan meminta nasihat dari para ulama, sebagai bentuk rendah hati dan keikhlasan dalam memimpin.
Silaturahmi dan Doa untuk Kepemimpinan yang Baik
Menteri Bahlil dan rombongan diterima dengan hangat oleh Pengasuh PP Tebuireng Jombang, K.H. Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin). Gus Kikin mengapresiasi kunjungan tersebut dan menyebutnya sebagai tradisi yang baik, yang pernah dilakukan juga oleh Gus Dur. Silaturahmi, menurut Gus Kikin, dapat menciptakan suasana yang kondusif dan menyelesaikan berbagai permasalahan dengan damai. "Kunjungan yang bagus sekali, tradisi ulama dulu memang begitu, kemudian kita bersama umaro. Ini tradisi yang baik sekali, dan di sini sudah pernah dilakukan oleh Gus Dur. Dulu itu keliling silaturahmi dan akhirnya jadi adem. Kalau sudah ketemu semua masalah adem," kata Gus Kikin.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Bahlil juga mengenalkan para menteri dan pejabat yang turut serta kepada para santri. Ia merasa terharu dapat memasuki ruangan K.H. Hasyim Asy'ari dan melaksanakan shalat ashar di sana. Ia berharap nasihat dari para kiai dapat menjadi motivasi bagi kader Partai Golkar, terutama para kader muda, untuk menjadi pemimpin yang dirahmati Allah dan memperjuangkan kebutuhan rakyat. "Jadi Golkar khususnya dan kami sebagai menteri, banyak anak muda. Kami datang minta nasihat dari kiai, supaya ini menuju jalan siratal mustakim, supaya menjadi pejabat yang dirahmati Allah dan memperjuangkan apa yang menjadi kebutuhan rakyat," ujarnya.
Gus Kikin juga berpesan kepada para santri, khususnya anak muda, untuk rajin belajar dan menuntut ilmu agar dapat berkontribusi dalam membangun bangsa. "Anak muda banyak belajar. Ilmu itu penting, kebetulan Tebuireng lembaga pendidikan, jadi ilmu itu penting, Anak anak muda harus serius belajar supaya pintar. Kita sama sama bangun bangsa ini, semuanya untuk kepentingan bangsa Indonesia di masa akan datang," pesannya.
Rombongan Menteri dan Ziarah ke Makam K.H. Hasyim Asy'ari dan Gus Dur
Selain Menteri Bahlil Lahadalia, turut hadir dalam kunjungan tersebut Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Wihaji, dan sejumlah pejabat lainnya. Rombongan tiba sekitar pukul 15.50 WIB dan langsung melakukan ziarah ke makam K.H. Hasyim Asy'ari dan Gus Dur.
Setelah ziarah, rombongan melanjutkan silaturahmi dengan para santri di gedung pesantren. Turut hadir pula para kader Partai Golkar dari Jombang dan sekitarnya, termasuk Wali Kota Kediri, Vinanda Prameswati. Kunjungan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dan partai politik dalam menjalin hubungan harmonis dengan para ulama dan tokoh agama, serta memohon doa restu untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Kegiatan ini menunjukkan pentingnya silaturahmi dan komunikasi yang baik antara pemerintah, partai politik, dan ulama dalam membangun bangsa. Semoga doa dan nasihat dari para kiai dapat memberikan kekuatan dan petunjuk bagi para pemimpin dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya untuk rakyat Indonesia.